02 - Kelas 11

3 1 0
                                    

Setelah libur kenaikan kelas selama 3 minggu. Pagi ini, Reynal, pemuda tampan itu memulai aktivitas nya setelah bermalas - malesan kemarin.

"Rey!!" Panggil Radit yang sedang duduk di kantin.

Reynal berjalan sambil mengunyah permen karet kesukaan nya. Sesekali ia tersenyum manis dan mengedipkan mata nya saat ada adik kelas yang memanggil nya.

"Masih pagi bego! Udah godain anak orang aje lo!" Cetus Samuel sambil memutar bola matanya malas.

Kalian tahu? Saat kelas 10 kemarin, bahkan Reynal sudah berpacaran 8 kali. Dari kakak kelas hingga teman se angkatan banyak yang sudah menjadi pacar Reynal, bahkan ada yang didekati oleh nya tapi di ghosting dengan alasan. 'Bosen gue'

Gila ? Memang.

"Pagi - pagi enak nya godain cewe! Ya gak Dit?" Tanya Reynal.

"Yoi! Emang paling enak tuh pagi Sam!" Balasnya.

"Serah lu berdua buaya!" Cetus Samuel kesal. Kenapa ia harus punya teman 2 buaya ini?

"Jiahk iri kan lo ga pernah pacaran!" Ledek Reynal.

"Tau ye, jangan jangan lo belok Sam!" Lanjut Radit.

"Gue masih normal!"

"Kirain belok, abisnya gue ga pernah liat lo deket sama cewek!"

Samuel tak menjawab ucapan Reynal. Ia kesal kalau sudah membahas masalah 'pacaran'. Ya iya sih Sam ga pernah pacaran, tapi kan dia ga belok! Emang belum ada yang pas aja!!

"Dit! Beliin gue minum dong!" Ucap Reynal.

"Beli sendiri nyet!"

"Gue males Dit, beliin elah"

"Kalo males gausa minum"

"Ah tai lo!" Setelah perdebatan kecil itu akhirnya Reynal membeli minuman nya sendiri.

"Mang teajus gulbat 1" ucap Reynal pada penjual minuman itu.

"Siap Rey! Tunggu dulu ya rame nih!"

"Yoi santai aja mang" balas Reynal. Lalu mengeluarkan Handphone nya, rutinitas nya setiap pagi. Membalas chat dari pacar dan para mantan nya yang galmov alias gagal move on!

Bug

Reynal melempar Handphone nya spontan lalu menangkap tubuh gadis yang hampir saja jatuh menindih dirinya. Reynal menatap wajah gadis cantik di depan nya, mata coklat dengan bulu mata lentik dan harum stroberi yang Reynal cium di rambut gadis itu.

"Sorry" ucap Kyra pada Reynal. Ya gadis itu Kyra.

"Iya gapapa, lain kali hati - hati kalau jalan" balas Reynal.

"Hm, mana tau kalau lantai nya licin" balas Kyra sambil membersihkan kaki nya yang terkena sedikit air.

"Perhatiin jalan makanya!"

"Iya! thanks" ucap Kyra dan langsung pergi dari hadapan Reynal.

Sedangkan pemuda itu, Reynal. Menatap Kyra dengan tatapan yang sulit di artikan. 'Gue heran, cewek cewek di sekolah ini ngantri panjang mau jadi pacar gue, tapi kok si Kyra ga tertarik ya?' batin Reynal.

REYNAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang