Matahari sudah terlihat menyinari seluruh alam semesta. Hampir semua manusia sudah memulai aktivitas nya. Tapi berbeda dengan gadis satu ini, dia masih betah diatas kasurnya yang empuk hingga sebuah suara masuk ke indra pendengarannya.
"Yakk, Jessica cepat bangun! Tidak bisakah kau seperti Krystal dan Sinb yang bangun tanpa perlu mommy bangunkan?!" teriak mommy Jung dari depan pintu kamar Jessica.
Jessica yang berada di dalam kamar beranjak dengan kesal sambil menggerutu tak jelas. Pasalnya masih pagi saja di sudah mendapat perlakuan tidak enak dari ibunya sendiri. Kembali dibedakan lagi dengan kedua adiknya tentu saja membuat Jessica kesal, ingin sekali dia mencakar wajah ibunya jika saja dia tak mengingat bahwa ibunyalah orang yang telah melahirkannya.
Berjalan dengan lesu kearah pintu, lalu membuka pintu tersebut dengan masih menggerutu tak jelas, hingga orang di depan pintu kamarnya itu membuat dia terlonjak kaget.
"Kkamjjagiya!" kaget Jessica saat melihat orang di hadapannya.
"Akhirnya bangun juga kamu ya. Cepat mandi dan bersiap!" suruh mommy Jung saat melihat Jessica membuka pintu kamarnya.
"Tapi mom, inikan masih pagi. Aku jaga ada mata kuliahnya nanti siang, kenapa harus bersiap sekarang?"
"Tidak usah membantah! Cepat bersiap, pergi ke kampus mu, dan jika mata kuliahnya nanti siang, maka kau bisa belajar terlebih dulu di perpustakaan. Jangan menjadi pemalas!" tegas mommy Jung.
"Iya aku mandi sekarang." ucap Jessica dengan lesunya.
Setelahnya Jessica kembali masuk kedalam kamarnya. Sinb yang merupakan anak bungsu di keluarga Jung ternyata sedari tadi mendengar pembicaraan eonni dan ibunya dari jauh. Karena melihat eonninya telah masuk, Sinb pun menghampiri sang ibu yang masih berdiri didepan kamar eonninya.
"Mommy ngapain disini?" tanya Sinb saat sudah berada di samping ibunya.
"Biasa, eonnimu itu sangat susah di atur. Disuruh ke kampus malah melawan." jawab mommy Jung.
"Tapikan kuliah eonni nanti mulai siang, jadi kenapa dia harus kesana sekarang? Kan masih ada banyak waktu."
"Kenapa kau selalu membela eonnimu yang pembangkang itu, hahh?! Sepertinya dia sudah memberikan pengaruh buruk untuk mu."
"Tidak, eonni tak pernah memberi pengaruh buruk untukku. Justru dia adalah malaikat untuk ku." jawab Sinb santai.
"Sudahlah Sinb-yya, mommy tidak ingin bertengkar dengan mu." ucap mommy Jung lalu pergi meninggalkan Sinb. Dan Sinb hanya bisa menatap kepergian ibunya itu.
"Kan memang benar Sica eonni adalah malaikat ku." gumam Sinb, kemudian tersenyum.
Setelahnya Sinb membuka pintu kamar Jessica dan masuk. Setelah masuk Sinb dapat melihat Jessica yang tengah duduk di pinggiran kasur sambil memainkan ponselnya. Sinb menghampiri Jessica dan duduk di samping eonninya itu.
"Eonni sedang apa?" tanya Sinb.
Jessica menatap Sinb sebentar lalu kembali fokus pada ponselnya. "Mencari inspirasi desain baju. Wae?"
"Memangnya eonni ada tugas mendesain baju lagi?" tanya Sinb sambil mencoba melihat apa yg Jessica lihat.
"Hmm, eonni kan jurusan desain sayang, jadi pasti selalu ada tugas untuk mendesain baju." jawab Jessica.
Hening, itulah yang terjadi sekarang ini dikamar Jessica. Sinb maupun Jessica tidak ada yang berniat untuk berbicara, dengan Jessica yang masih fokus pada ponselnya dan Sinb yang berbaring di kasur Jessica sambil memainkan rambut Jessica.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leukimia || JSY
FanfictionJessica Jung, seseorang yang dipaksa untuk hidup dengan semua rasa sakit dan luka dari orang-orang terdekatnya. Tak seorang pun mengharapkan hadirnya. Selalu mendapatkan perlakuan yang tidak adil, bahkan dirinya selalu dibanding-bandingkan dengan k...