seokjin sekarang berdiri di depan pintu kosan taehyung dengan gugup. Bagaimana tidak gugup dia mau diajak anu tae padahal dia straight. Lagi pula kata orang ditusuk itu sakit.
Seokjin memberanikan mengetuk pintu taehyung
Tok tok tok
Seokjin kaget pintu terbuka dan ada sebuah tangan menarik seokjin.
"taehyung"
Ya taeyung , mendengar ketukan pintu taehyung langsung keluar dan menarik seokjin masuk.
Memdudukkan seokjin di pangkuannya dengan kaki seokjin berada di pinggal tae dan tangan berpegangan pundaknya."taeee jangan begini"
"kenapa lo kan pacar gue" bisik tae di telingan jin
'kok suaranya jadi seksi gini si tae'
"kok ngelamun?"
"nggg... gapapa"
Taehyung langsung menyambar bibir seokjin cukup brutal. Gimana ngga brutal tae sudah menunggu waktu lama untuk melakukan ini.
Merasa tidak mendapat balasan tae menggigit bibir bawah jin hingga sang empu meringis "ngghh.."
Mendengar suara seokjin membuat libido taehyung naik .
Menggesekkan kejantanan mereka. Bak disengat listrik jin belum pernah merasakan ini
Rasanya susah untuk digambarkan.Seokjin memukul dada tae saat mulai kehabisan oksigen. Taehyung mulai mengecupi rahang hingga leher seokjin dan membuat tanda disana
"akhh...pelanhh pelanhh"
" ahh maaf sayang, lehermu manis soalnya kaya permen jadi ngga tahan buat ngga ngisep"
Taehyung mulai melepas kaos yang seokjin kenakan dan mulai menghisap , mengecup dan melintir putting jin.
"nghh... taehhh...ahhh"
Desah seokjin bagai melodi di telinga tae membuatnya tambah bersemangat
Taehyung Kembali mencium bibir seokjin dengan tangan kanan bermain dengan putting dan tangan kiri meremas pinggangnya
"ngghhh...ahhh...ahh"
Taehyung mulai meremas penis seokjin yang masih terbungkus celana membuat seokjin geli dan emm cukup malu karena itu privasinya.
"nghhh.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Takut Taee [End]
Teen FictionSeokjin terjebak oleh omongan taehyung membuatnya harus menjadi uke nya. Seokji ingin mengakhirinya tapi apa daya nya yang takut kepada taehyung yang pacar mesum namun setia itu Bxb Taejin Top! Tae Bott! Jin 🔞 Dibawah umur dilarang membaca Mohon bi...