Italic = Flashback
Upload langsung soalnya sering kesel juga kalo disuruh nunggu fanfic update.
...
"Akh!" Seishu meringis saat pinggangnya berbenturan keras dengan ujung meja makan. Dengan ringan tangan Kokonoi mendorong Seishu. Rahangnya menguat menahan emosi.
"Kau mengotorinya!" Kokonoi menatap kecewa ke arah Seishu yang terduduk di lantai. Menunjuk bekas darah kering di beberapa bagian sweater rajut yang baru didapatkannya dari sang kakak kemarin.
"A-aku akan membersihkan nodanya"
Dugh!
Seishu terpental cukup jauh saat Kokonoi menendangnya kuat, terbaring di lantai sambil memegang perutnya yang terasa nyeri setelah mendapat tendangan telak dari suaminya.
"Darah busukmu itu membuat baju Akane-san kotor!" Kokonoi tersentak dengan ucapannya sendiri. Kalimat itu meluncur keluar begitu saja dari mulutnya. Seketika rasa bersalah mulai menyelimuti hatinya.
"Maaf aku tidak sengaja, maaf. Aku ini bodoh hiks, maafkan aku. Aku memang bodoh hiks" Rasa bersalah dalam dirinya semakin menjadi saat netranya menatap Seishu yang meringkuk ketakutan sambil memukul-mukul kepalanya sendiri.
"Sssh, sudah hentikan. Jangan sakiti dirimu lagi" Kokonoi akhirnya mengalah, mengabaikan egonya yang melambung tinggi. Tangannya menggenggam lembut tangan Seishu yang digunakan untuk menyakiti dirinya sendiri.
"Maaf hiks, aku akan membersihkannya. Jangan sakiti aku, kumohon. Maaf" Kokonoi merengkuh Seishu dalam pelukan hangat, mencoba membuat istrinya ini tenang.
Namun pelukan Kokonoi terasa sangat dingin bagi Seishu.
Ini bukan Kokonoi
Koko yang ini palsu
Koko yang ini benar benar palsu
"Aku tau hanya ada Akane-san di hatimu, tapi tolong jangan tinggalkan aku" Seishu memeluk erat pinggang suaminya, "Aku takut sendirian"
"Koko"
"Koko!"
Kokonoi merasakan dorongan yang kuat dan teriakan yang kencang.
"OI KOKONOI HAJIME!"
Manik mata Kokonou berkedip cepat, mengedarkan pandangannya pada ruang sunyi tempat dimana istrinya tidur nyenyak dengan tubuh dipasangi berbagai alat untuk penunjang kehidupannya.
"Kau melamun lama sekali" Shinichiro mengeluarkan bekal makan siang dari plastik hitam yang dibawanya.
"Makanlah dulu, istriku memasakkan banyak makanan untukmu. Cobalah sedikit, kulihat dari kemarin kau belum menyentuh makanan sedikitpun. Inupi akan sedih jika melihatmu kurus kering seperti ini"
Kokonoi tersenyum kecil saat menerima bekal pemberian dari sahabat istrinya ini, "Terima kasih" Shinichiro mengangkat jempolnya sebagai jawaban. Lalu dia mulai memakan bekal pemberian sahabat istrinya tanpa nafsu.
"Koko" Kokonoi menolehkan kepalanya. Menatap mata sayu Shinichiro, "Ada apa?"
"Apakah kau menjaga Inupi dengan baik?"
KAMU SEDANG MEMBACA
You Should Be Here (Kokonui)
FanfictionCerita pendek buat pecinta angst Kokonui