10.Bok

279 57 7
                                    

Follow dulu baru lanjut!
Voment jan lupa:)
••••

Seseorang itu menarik lisa dan jisoo ke arah ruang seni, lisa menepuk kesal dahinya lalu berdecak sedangkan jisoo masih saja menunduk seperti biasa. Lisa mendongak dan menoleh melihat name tag seragam pria itu lalu memutar bola matanya malas.

"Xiao De Jun, aduhh tangan gue udah kek tali yah. Kenapa sih lo pada hobby banget narik narik tangan gue? Sakit kepala gue mikir nya" kesal lisa.

"Lo bisa manggil gue dejun lis, Gue tau keberadaan ibu dan ayah lo. Tapi lo harus hati hati kalo enggak identitas lo sebagai dark elf bakal kebongkar" frontal dejun.

Deggg...

Demi apapun rasanya lisa ingin sekali menampar mulu dejun yang lemes itu, bagaimana bisa pria yang baru ia tau namanya ini mengetahui apa tujuan nya dan identitas aslinya bahkan menyebutkan nya tanpa dosa dengan wajah polosnya itu?. Jisoo membatu membuat dejun seketika menutup mulutnya karna keceplosan dan lisa mengerutkan dahinya kemudian berbalik perlahan menoleh pada jisoo.

"Eumm...gi..gini jis" ucap lisa gugup.

Jisoo mundur perlahan dengan melamun hingga jisoo menyenggol lukisan di sana membuat nya jatuh, hal itu tentu saja membuat lisa reflex ingin menolong jisoo. Namun baru saja maju selangkah seorang pria berambut blonde lebih dulu melesat mendekat pada jisoo dan berjongkok membantunya berdiri dan membuat langkah lisa terhenti.

Lisa melihat felix memapah tubuh jisoo untuk berdiri dan mengajak nya duduk di kursi dekat sana, lisa menurunkan tangan nya kemudian memegang kepalanya dengan kedua tangan nya. Ia melihat bayangan bayangan aneh itu, lisa menekan kepalanya sendiri sembari meringis dan menutup matanya agar dapat dengan jelas melihat.

"Tanggal berapa ini?"

"aku tau, ini ulang tahun mu kan ? 27 maret 1923" tersenyum.

"Itu kamu tau, hadiah mana?"

"Eummm bentar... Inii...hahaha Lucukan tikusnya"

"Jauhin!!..."

Wanita itu mundur hingga ia menyenggol batu yang ada di belakang akar pohon membuat ia jatuh, pria itu tentu saja membuang tikus nya dan berlari melesat menuju wanita itu dan membantu nya berdiri kemudian memapah nya duduk.

"Kamu ga kenapa napa?"

"Hmm gapapa kok, kamu ga boleh melesat sembarangan lagi. Kalo sampe ada orang yang liat dan tau identitas kamu, kamu habis bok"

Lisa meringis mencoba melihat siapa mereka berdua, hingga ia terjatuh di lantai sembari memegang kepalanya dengan kedua tangan nya. Tentu saja atensi felix dan dejun terkejut melihat lisa merasa kesakitan, dejun yang dekat dari lisa pun berjongkok dan menggetarkan tubuh lisa agar wanita itu sadar.

"Akkhhh...aawhhh eeunngghhh...siapa....awwwhhh" ringis lisa.

"Lis...lis lo kenapa? Hwang lisa!" panik dejun.

Felix di sebelah jisoo pun menghela nafas dan akhirnya memilih mendekat pada lisa dan dejun, lisa benar benar tak tahan dengan rasa pusing saat ia memaksakan kepalanya untuk melihat bayangan itu alhasil lisa meringis dengan kencang dan tak sadarkan diri di tempat. Tentu saja felix dengan sigap menahan kepala lisa agar tak terbentur lantai dan mengangkatnya kemudian menggendong gadis dark elf itu.

Dejun pun ikut berdiri kala melihat felix yang berdiri menggendong lisa, dejun menggaruk tekuk kepalanya yang tak gatal karna bingung. Sedangkan jisoo berusaha menghilangkan rasa kagetnya dulu untuk membantu sahabat nya, ia pun memutuskan berlari karna masih belum mengetahui cara melesat untuk mendekat pada lisa yang sedang di gendong oleh felix.

𝐒𝐩𝐞𝐜𝐢𝐚𝐥 𝐁𝐥𝐨𝐨𝐝 [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang