-Rikudo Sennin-

4.5K 295 1
                                    

Perlahan-lahan detak jantung Naruto tidak terdengar lagi, Miki panik tetapi tidak tau harus berbuat apa, Dia menangis di atas tubuh Naruto.

"Apa yang harus kulakukan? Kali ini aku Meminta bantuan mu, Tolong perlihatkan sebuah masa depan untuk menolong Naruto!" Miki mengusap Matanya tetapi dia Tidak menemukan sepotong ingatan pun.

"Ketika aku tidak meminta kenapa kau memberikanku ingatan? Dan Ketika aku meminta kenapa kau malah tidak memberikannya! Kau ada untuk kugunakan jadi berikan ingatan seperti yang biasanya!!!"

Benar saja, dia mengingatnya. Harusnya Sakuralah yang menolong Naruto, dia bahkan juga melihat Sasuke yang juga sekarat karna ditusuk Oleh Madara, Dia mendapatkan caranya tetapi jika orangnya berbeda apakah itu akan mempengaruhi keadaannya, untuk nyawa Naruto dia tidak bisa bertidak sembrono.

"Kita akan melewati tempat Sakura, tolong berhenti sebentar disana!"

Mereka lalu berhenti tepat di tempat Sakura, Semua orang yang melihat kedatangan Miki, Gaara dan Naruto yang terbaring disana membuat semua orang terkejut

"Tidak ada waktu untuk menjelaskannya, Hokage kau juga harus ikut dan sembuhkan Naruto semampumu!"

"Aku sudah kehabisan Cakra sehingga tidak bisa melakukan ninjutsu medis..... Untuk apa kau khawatir kalau Murid ku Ada denganmu"

'Cakra Milikku masih tersisa.....Aku bisa menyembuhkannya mungkin? Tapi jika sesuatu terjadi pada Naruto Karna aku menggantikan tempat Sakura..... Maka aku akan menyesal....'

'tapi bisakah kali ini aku Yang menyelamatkan Naruto? Tidak! Kau tidak boleh terlalu egois Miki, Kau akan kehilangan Naruto jika kau seperti ini' Miki mengigit bibirnya.

"Sakura!"

"Keadaan Sasuke juga tidak lebih baik dari Naruto, dia ditusuk oleh Madara.... Pergilah ke arah barat dia sedang membutuhkan pertolongan"

"Gaara ayo!"

'Tapi! aku yakin pada Kemampuanku, Aku tidak akan membiarkanmu Mati Naruto biarkan kali ini aku menjadi orang yang membantumu juga'

Cakra Hijau keluar dari tangannya, Dia mulai mengobatinya tetapi jantung Naruto terus-menerus melemah, disaat ini dia berpikir dapat menggunakan Alat kejut untuk mengembalikan Detak jantung Naruto seperti semula.

Dia melakukan hal yang dilihatnya di ingatannya, Merobek kulit dengan hati-hati agar tidak meninggalkan bekas lalu memompa Jantung Naruto secara perlahan.

Miki memegang Bibirnya, Dia akan memberikan sebuah nafas buatan tetapi kenapa dia gugup sekarang.

'itu tidak masalah Soal ciuman pertama......lagipula itu Naruto, dan lagi ini untuk menyelamatkan seseorang!' Miki mendekatkan bibirnya lalu memberikan nafas buatan.

Deg
Deg
Deg
Jantungnya berbunyi keras sekali, ekspresinya campur aduk, dia khawatir juga takut dan sekarang dia malu dengan posisinya.

'ini Demi Naruto, dia harus selamat!'

"Berhentilah menangis, dia akan baik-baik saja" ucap Gaara

"Berpegangan-lah Aku akan mempercepat laju pasirnya" ucap Gaara.

Mereka akhirnya sampai ke tempat Minato tetapi Disana ada Madara, Madara yang sudah menjadi Jincuriki Dari Juubi.

'Madara......' pikir Miki, keringat dingin turun dari pelipisnya.

Obito bangkit dan melawan Madara, dia menyambungkan sesuatu ke Madara Dan mencoba menariknya.

'A-apa yang dia lakukan? Bukankah mereka Teman.....sekutu maksudnya'

"Kakashi!!!! Bawa Naruto ke dimensi Lain!!" Teriak Obito, dia menarik Bijuu dari tubuh Madara.

'apakah dia mencoba memberikan Kurama kembali pada Naruto?'

Kakashi menatap Miki sebentar, dan memindahkannya beserta tubuh Naruto.

"Ah!" Miki sampai ke dimensi lain, dimensi yang sama dimana Kiba mati tepat di depannya.

'A....AHHHHH!' sepertinya dia mengalami trauma tentang itu.

Saat menutup Mata Miki melihat wajah Kiba tersenyum padanya, dia membuka mata dan menatap Naruto.

'Hal seperti itu tidak akan terjadi untuk kedua kalinya! Aku tidak akan membiarkan Naruto.....mati!'

"Ayah......Tolong bantu aku agar aku bisa menyelamatkan Naruto......."

Saat Miki masih sibuk Menyembuhkan Naruto yang entah akan selamat atau tidak, Obito tiba-tiba muncul di depannya.

"Tenanglah, Aku tidak disini untuk niat jahat" ucap Obito lalu Memindahkan Sebuah Cakra untuk menolong Naruto, sementara di Luar Guy sedang melawan Madara dengan mempertaruhkan nyawanya

"Aku tidak tau ini akan menyelamatkannya atau tidak tapi...."

Bruk!
Miki terjatuh, Dia pingsan karna kehabisan Cakra dan tenaga wajahnya benar-benar kacau, Air matanya masih mengalir turun.

"Kau Bangun?" Seorang Kakek yang melayang dengan bola hitam di punggungnya dan Tongkat hitam di tangannya.

'Rikudou....Sennin' pikir Miki, Pikirannya langsung terbaca oleh Hagoromo.

"Kau langsung mengenaliku yah....."

Dia mendekat dan menatap Mata Miki dalam-dalam untuk waktu yang cukup lama.

"Kau tidak memiliki Byakugan atau Rinnegan....?"

"Ke-kenapa aku harus memiliki itu?"

"Bisa dibilang.....kau seperti reinkarnasi ibuku....setidaknya Sedikit, tetapi kau tidak memiliki Byakugan sepertinya ataupun rinnegan......tapi Cakramu sangat mirip dengan ibuku..."

Dia mengetuk Air itu dengan tongkatnya, seketika bayangan seseorang muncul disana.

"Kau sangat mirip dengan ibuku" itu wajah Kaguya, Miki sangat terkejut.

'Darimananya aku mirip Dia? Wajah.... Mata, Rambut, tanduk..... Apa yang mirip Coba?'

"Cakramu, itu sangat mirip dengannya tetapi kurasa bukan, Kau hanya pecahan dari Jiwa aslinya, Mata biru kah.....rambutmu juga, tidak ada yang mirip....tapi aku tidak mungkin salah"

"Dua anak dalam ramalan yang dikatakan..... Anak bermata biru yang akan menyatukan Bijuu harusnya bukan kau tetapi kau menghafal semua nama bijuu bukan?" Miki mengangguk.

"Shukaku, Matatabi, Isobu, Son Goku, kokuo, Saiken, Chomei, Gyuki, Kurama" ucap Miki sambil menghitung dengan tangannya.

"Soal Ramalannya.....Itu untuk Naruto, Aku hanya menghafal namanya saja tetapi orang yang menyatukan Bijuu adalah Naruto"

"Kau telah mengetahuinya....semua masa lalu kan, jadi aku tidak perlu menceritakannya lagi"

"Tidak ada yang mirip tentangmu dan Ibuku tetapi itu tidak mengubah bahwa Jiwa mu sebagian dari Jiwa ibuku, kau memiliki dua warna Jiwa...... Sehingga Kau hanya Mewarisi Cakra ibuku di tubuhmu tetapi tidak Untuk keseluruhannya, kau masih dirimu sendiri. Kau pasti heran mengapa Cakra di tubuhmu jauh dari Cakra orang lain itu karna kau adalah Reinkarnasi pecahan Jiwa ibuku"

"T-tolong hentikan.....mau bagaimanapun Aku tidak ada mirip-miripnya dengan Ibu yang anda maksud...... Sifat, Penampilan ataupun jutsu tidak ada yang mirip.....anda mengatakan bahwa aku reinkarnasi Dari pecahan jiwa ibu anda tetapi nyatanya Jika memang benar berarti aku hanya mewarisi Cakra yang melimpah"

"Sampai sekarang aku adalah aku dan tidak akan berubah meski apapun yang terjadi jadi hentikan soal membandingkan aku dengan Ibu anda....lihatlah diriku sendiri"

"Utsuyuri Miki!"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TO BE CONTINUED.

ɴᴀʀᴜᴛᴏ x ʀᴇᴀᴅᴇʀ/ᴏᴄ [ꜱʜɪᴘᴘᴜᴅᴇɴ] ʙᴀɢɪᴀɴ 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang