27.

1.4K 182 2
                                    

Gue kesel banget sama Om Johnny, telur dadar yang dia bikin rasanya lebih enak dari sayur gue.


Emang nggak bakat masak sih sebenernya gue.


"Sayurnya di makan!" suruh Om Johnny.


Gue cuma menatap nggak minat ke sayur tersebut.


Padahal udah gue tambahin air tapi rasanya malah nggak karuan.


Sepertinya yang mencetuskan kalau sayur keasinan itu tambahin air aja mereka salah deh, soalnya nggak bekerja di masakan gue.


"Sayurnya nggak enak, Om."


"Kata siapa? Nih saya aja makan." kata Om Johnny.


Ya emang dari tadi dia tetap makan sayur buatan gue. Tapi gue tahu dia juga terpaksa.


Keliatan dari mukanya.


"Besok-besok beli aja deh, Om, jangan suruh saya masak, saya tuh belum jago kalau masak yang gini-ginian"


Om Johnny menatap gue, "Namanya masih tahap belajar wajarlah."


"GAK! Pokoknya saya nggak mau masak lagi."


"Kenapa gitu kasihan nanti yang jadi suami kamu harus makan masakan orang lain terus."


"Ya nggak apa-apa, Kan nanti Om Johnny yang jadi suami saya."


EH KECEPLOSAN GUE!


"Apa? Tadi kamu bilang apa?"


Sumpah sih mukanya Om Johnny minta di tabok banget.


"Nggak, saya nggak bilang apa-apa."


Bego banget gue.


"Udah makan buruan! kasian tenaga kamu kebuang sia-sia kalau sayurnya nggak dimakan."


"Nggak enak, Om. Sumpah." kekeuh gue.


"Enak. Sini saya suapin deh biar kamu makan. Buka mulutnya aaaaa.... "

JANTUNG GUE PLISS JANGAN LOMPAT

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JANTUNG GUE PLISS JANGAN LOMPAT.


Om JohnnyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang