02| Mending Madrid

633 101 71
                                    

Annyeong, jasjus here🤠
Hai korban ghosting, how's your Day?

Bertemu lagi dengan saya si calon orang kaya.

Selamat Membaca

Kalimatmu itu adalah janji yang harusnya tidak diberi kepercayaan.

"Pagi ku cerahku matahari bersinar.... kugendong tas hitamku dipundak..... slamat pagi mbak Bina ku nantikan dirimu di depan rumahmu menantikan kamu...... Binaku tersayang.... Binaku tercintaaaa....tanpa mu apa jadinya aku..",Seorang laki-laki berpakaian putih abu yang melekat pas di badannya sedang bernyanyi ria di depan seorang gadis yang sedang berdiri di pagar rumahnya.

Laki-laki itu adalah Dev yang sedang berdiri menghayati lagunya yang ia persembahkan untuk Binara.

"Gimana? Bagus gak?" tanya Dev.

"hmm iya bagus kok." jawab Binara. "Bagus dipendam aja," lanjutnya.

Dev mengulurkan tangannya membuat Binara menatapnya bingung. "Apa?"tanyanya.

"Bayaran lah, lo kan barusan udah menikmati suara dan kegantengan gue, itu gak gratis. Ayo bayar sekarang!!" Dev tersenyum sambil menaikkan alis kanannya.

Bukannya memberi apa yang Dev minta, Binara justru balik mengulurkan tangannya seperti yang barusan Dev lakukan. Kali ini Dev yang bingung "Apa?" katanya bertanya balik.

"Bayaran lah, Lo kan udah memakai lahan gue untuk parkir dan numpang nyanyi, itu gak gratis. Ayo bayar sekarang!!!" ujar Binara santai membuat senyuman Dev luntur seketika.

"Dih apaan lo mah gamau kalah banget Na,"ucap Dev pasrah.

"Bukan gamau ngalah,tapi cewek tu harus berani melawan penindasan" bela Binara

"Penindasan gigi lu, lo sangka gue mau nyambuk lu apa," sangkal Dev tak terima.

"Iyalah mukalo kan mirip sama penculik anak."

"Anjir, ciptaan Tuhan seganteng ini lo kata mirip penculik anak? wah parah lu dimarahin Tuhan baru tau rasa."

"Ya kan justru yang ganteng itu bisa aja rawan penjahat, mereka memanfaatkan muka mereka buat dapet kepercayaan orang lain."

Dev senyum-senyum. "emm berarti secara gak langsung lo mengakui kalo gue itu ganteng," tunjuk Dev yang sudah jelas besar kepala.

"Dih enggak ya, pede lu monyet albino."

"Ahh pake ngelak segala, jangan sampe ya lo berniat pacarin gue Na," goda Dev.

"DIH ENGGAK LAH NGAPAIN." Wajah Binara memerah.

"Ciee mukanya merah cieee, salting ya."

"GUE TONJOK YA DEV."

"Ehh ampun, marah-marah mulu tar cantiknya ilang loh."

"nyenyenyenye......ayo berangkat."

"Yaudah iya cantikku, ayo buruan menaiki kendaraan sang pangeran tampan ini."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

After Seventeen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang