01

10 0 0
                                    

Seorang pemuda yang memiliki skill diatas rata-rata dan kemampuan daya ingat yang kuat membuatnya berhasil menjadi detektif di usia muda. Banyak rekan kerja yang kagum padanya terutama para wanita yang tergila gila karena wajahnya yang tampan, mempunyai sorot mata yang tajam dan mampu memikat siapapun yang melihatnya.

Berbanding terbalik dengan kepribadian yang ia miliki yaitu dingin dan tegas. Bahkan banyak yang enggan untuk berbicara kepadanya karena perkataannya yang pedas dan tajam mampu membuat lawan bicaranya terdiam.

"Apa kamu mendapatkan kabar bahwa putri Profesor Hilman akan menikah Detektif Felix?" tanya Ed, rekan kerja pemuda yang bernama Felix tersebut.

"Bisakah memanggil ku dengan nama ku saja Mr. Brandson?" Ucap Felix sambil membaca berkas yang ada di komputer tempatnya bertugas.

Sambil menyesap kopinya Ed membalas perkataan Felix "Bahkan kamu memanggil nama belakangku Mr. Lew"

Pemuda itu memutar bola matanya jengah "Aku sudah mendengar kabarnya paman, kenapa paman menanyakan hal itu pada ku?"

"Karena dia pernah bilang padaku bahwa dia menyukaimu semenjak kejadian yang menimpanya beberapa bulan lalu" Ucap Ed sambil memandang Felix

Dan Felix pun memandang balik orang yang dia sebut 'Pamannya' itu "Lalu apa urusannya denganku, aku bahkan tak tahu hal itu"

"Kamu bahkan tak melihat kebaikannya selama ini Felix, dia wanita yang baik yang rela mengantarkan makan siang padamu" Ed menceritakan dengan kesal karena sikap Felix yang menurutnya tidak terlihat peduli

"Aku tak pernah meminta kepadanya bahkan aku sudah menyuruhnya untuk berhenti melalukan itu" Balas Felix lalu matanya tertuju lagi kepada layar komputer

Ed pun menyilangkan tangan di depan dada dan menatap Felix dengan mata yang memicing "Kamu pemuda yang kejam"

"Biarkan aku fokus bekerja paman"
Ucap Felix dengan nada yang rendah

"Baiklah" Ed pun pergi ke mejanya dan meninggalkan Felix yang sibuk dengan berkas-berkas ditangannya.

-----------------------------------------------------------
Sekumpulan remaja yang duduk di kantin SMA Claster sedang asyik berbincang dan tertawa bersama-sama membahas suatu gosip atau pengalaman yang menarik. Dan salah satu gadis sedang memikirkan suatu hal yang menjadi beban pikirannya selama dua minggu yang lalu tentang peristiwa aneh yang dialaminya hingga membuat gadis itu takut sekaligus penasaran terhadap apa yang dilihatnya itu.

"Lo kenapa Rain? Gue perhatiin dari tadi lo kayak ngelamun gitu, ntar kesambet baru tau rasa lo" Ucap gadis yang bernama Agata sambil mengunyah bekal yang ia bawa dari rumahnya.

Raina sedang memikirkan sesuatu itu pun tersentak dan menggelengkan kepala dengan cepat "Gue nggak papa kok, eh tapi lo pernah liat orang gila yang ditembak mati nggak? "

"Iiihh lo kenapa dah aneh banget pertanyaan lo, emang lo pernah ngeliat gitu orang gila ditembak?"

Agata melihat raina sambil bertanya dan Raina hanya menggelengkan kepalanya kecil untuk menjawab pertanyaan dari sahabatnya itu.

"Ehh lo mau tau berita terbaru nggak? Katanya ya ada orang yang dibunuh trus dibuang di sekitar sekolah kita dan parahnya lagi yaa mayatnya hilang sebelum polisi datang trus orang yang ngelapor itu juga ngilang sampai sekarang belum ketemu-ketemu"

Raina yang mendengarkan cerita dari Agata yang mengebu-ngebu pun tertarik untuk membahas cerita tersebut.

"Terus gimana kelanjutan ceritanya, jangan sampai lo bilang nggak tau kelanjutan ceritanya!"

"Yaa gitu aja ceritanya mereka berdua nggak ketemu sampai sekarang".

Raina menghembuskan napas kasar karena mendengar jawaban yang keluar daru mulut Agata. Dan mereka lanjut memakan bekalnya dengan cepat karena bel masuk sebentar lagi akan berbunyi.

-----------------------------------------------------------
Bel pulang sekolah pun berbunyi dan Raina yang berjalan di koridor sekolah sendirian pun mendengar teriakan pemuda yang resmi menjadi kekasihnya tersebut.

"RAINAAA" Teriak pemuda yang berlari dari lapangan basket menuju koridor mendekat kearah gadis yang dipanggilnya

Raina berbalik dan menjawab teriakan kekasih yang berhadapan dengannya "Ya Al ada apa?"

"Maaf ya aku nggak bisa nganterin kamu pulang sekarang soalnya aku ada latihan basket, maaf banget ya janji deh wekkend kita ngedate" Ucap Alvaro sambil memegang sebelah tangan kanan Raina

"Hmm... Gini yaa rasanya punya pacar yang sibuk dan digilain sama semua cewek" Sambil menatap mata cewek yang jelalatan karena melihat pemandangan Alvaro yang berkeringatan membuatnya semakin terlihat tampan.

"Kan aku udah janji sama kamu, aku nggak bakal ingkari janji aku"

"Yaaayaaa, yaudah aku pulang dulu sama Agata, byeee jangan genit"

Gadis itu pun langsung berlari menuju parkiran karena ia tahu hal ini akan terjadi dan benar saja, untung ia sempat mengatakan kepada agata supaya menunggunya di parkiran.

-----------------------------------------------------------

Raina Angelino gadis yang cerewet, terkadang suka penasaran dengan sesuatu hal, memiliki wajah yang manis dan bertubuh mungil, menyukai tantangan dan suka menjahili teman-temannya, mempunyai banyak teman tapi cuma memiliki satu sahabat terbaiknya dari ia kecil sampai kini ia berada di tingkat akhir SMA.

Agata Shakila nama kepanjangan gadis itu telah berteman sejak kecil dengan Raina. Memiliki sifat yang kurang lebih sama seperti Raina tetapi ia adalah orang yang penakut dan juga memiliki wajah yang imut dan banyak disukai oleh para lelaki.

Gani Alvaro pacar dari Raina yang sudah menjalin hubungan kurang lebih 1 tahun merupakan pemuda yang manis dan romantis memiliki wajah yang membuat orang terpesona dan merupakan pemain basket andalan SMA Claster menjadikannya pacar idaman yang didambakan oleh para gadis remaja.

MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang