-Last-

253 23 5
                                    

"Hiks..! Uuhh..!! T-ternyata sendirian itu tidak enak! Aku tidak suka -ssu..!" Niki memeluk bantal milik Rinne sembari menghirup dalam aroma yang tersisa disana.

"Rinne-kun...! Cepatlah kembali -ssu yo..! Hikss!! Hwaaa!! Rinne-kun jelekk...!!!" Niki terus menangis sembari meracau nama Rinne karena dia kesepian.

Dia mendadak teringat masa lalunya, yang selalu sendirian tanpa siapapun yang menemaninya. Namun, hal tersebut mendadak sirna saat Ia menemukan Rinne dipinggir jalan.

Kenangan yang begitu indah jikalau Ia ingat-ingat lagi.

Akhirnya setelah satu jam lebih menangis, Ia memutuskan untuk menghubungi Rinne demi mendengar kabarnya.

"Kumohon diangkat.. kumohon diangkat..." Niki terus berdoa didepan ponselnya.

"Hm?? Niki~? Ada apa?? Tumben nih nelpon duluan!"

"Rinne-kun... b-boleh video call tidak -ssu..??"

"Tentu saja boleh donk! Eh tapi orecchi lagi di restoran sih, maaf ya kalau berisik~!"  Rinne menghidupkan kameranya.

"U-umnh.. tak apa kok -ssu.." Niki pun demikian.

"Kyahaha~!! Helo heloo! Bayi orecchi rindu ya sama orecchi?? Sampai minta video call segala~☆" seru Rinne sambil menunjukkan senyum khasnya.

"...." Niki terdiam disitu, perlahan air matanya kembali tumpah.

Rinne yang melihat itu langsung panik, "Oy Niki? Kau tak apa-apa?! Kenapa kau menangis?!"

"Hiks.. ughhh R-Rinne-kun.. cepat pulang kesini -ssu! Aku.. takut.. aku kesepian -ssu..! Hiks..!"

"Niki...." Rinne tertegun melihat Niki begitu, hatinya merasa ngilu melihat sang pujaan hati menangis terisak-isak, mengharapkan dirinya untuk segera kembali.

"Aku janji nanti bakal mengabulkan segala permintaanmu -ssu! Aku juga janji akan membelikanmu pizza..!! Maka dari itu..! Huwaaa..-!!"

"Iya, iya, orecchi tahu kok. Tunggu disana oke? Orecchi bakal segera kembali."

".. ehh??.. t-tapi liburanmu kan belum siap -ssu, apa tidak masalah??.." Tanya Niki sembari menatap lesu.

"Biarin aja itumah~ lagian istrinya orecchi juga sudah nyuruh pulang sampai nangis-nangis gini, masa iya orecchi abaikan sih~??" Ujar Rinne sembari senyum pepsodent.

"Uuhh...? Terimakasih -ssu..! Hiks! Aku bakal menunggumu disini! Uhh ;-;"

"Iya ih, jangan nangis lagi donk~ nanti gantengnya luntur loh?" Goda Rinne sembari tersenyum hangat.

"A-aku tidak menangis -ssu! Aku tidak cengeng~! :'D" Seru Niki sembari mengusap air matanya dan tersenyum manis.

"Kyahaha! Baguslah kalau begitu! Oreccho sedang dalam perjalanan jadinya tunggu saja oke? Mau tetap telponan atau diputus dulu hm??"

"Tetap telponan -ssu..! Aku masih merindukan suaramu!" Seru Niki.

"Huum oke oke! Tapi nanti ada saatnya orecchi ga bicara loh? Jadi tahan rindunya saat itu oke?"

"Un! Wakatta -ssu yo~"

Rinne membalasnya dengan senyuman kecil, lalu dia segera buru-buru meninggalkan restoran, tak lupa Ia pamit ke teman-temannya terlebih dahulu dan segera mengemasi barangnya di hotel.

"Yosh~ sudah siap semua.. tinggal pergi naik taksi saja!" Ucap Rinne sambil menggendong ranselnya.

"Eh-?! Apa tak masalah naik taksi -ssu ka? Kan harganya mahal..!"

Yeoubi ; RinNiki ♪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang