Culun : Jaeyong

60 14 2
                                    

Terimakasih sudah ingin berkunjung kedalam cerita ini. Mungkin cerita ini sedikit membosankan. Tapi, aku harap kalian gak berhenti ditengah jalan cerita.

                    Happy reading
                  Sorry for typo ( s )

"Woi culun, jangan sok jual mahal lo sama gue!" Tiar rahardja sang pelaku yang sedang meneriaki salah satu mahasiswa yang sudah merebut atensinya sejak awal bertemu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Woi culun, jangan sok jual mahal lo sama gue!" Tiar rahardja sang pelaku yang sedang meneriaki salah satu mahasiswa yang sudah merebut atensinya sejak awal bertemu.

Julian naradipta, mahasiswa yang diincar oleh tiar menghembuskan napasnya lelah. Tadinya Julian sedang mengerjakan tugas diperpustakaan yang ada dikampusnya. Lalu tanpa diundang makhluk yang bernama Tiar itu sudah berada didepannya dan menganggunya yang sedang mengerjakan tugas.

"Diam tiar! Ini diperpustakaan gak boleh berisik! Nanti kamu dimarahi sama penjaga perpus." Nasihat Julian kepada Tiar yang sedang mengunyah permen karet dan sesekali keluar seperti gelembung dari mulutnya.

"Bodo amat, orang ini kampus punya kakek gue. Jadi terserah gue dong mau ngapain." Tampaknya Tiar tidak perduli dengan hal itu. Buktinya dia berbicara dengan santainya tanpa memperdulikan Julian yang sudah lelah menghadapi sifat makhluk yang ada didepannya ini.

"Terserah kamu." Kelihatannya jawaban itu yang pas untuk menjawab ucapan dari Tiar.

"Julian."

"....."

"Julian!"

"....."

"Budek ya lo? Sini gue korekin tai yang ada dikuping lo."

"....."

"Julian gak asik! Males banget!"

Masa bodoh dengan Tiar, yang penting tugasnya harus terselesaikan hari ini juga.

Brak

Siapa lagi kalau bukan Tiar rahardja sang pelaku yang menggebrak meja itu, membuat Julian sedikit tersentak.

Tiar menatap Julian tajam, setelah itu ia berlalu meninggalkan Julian yang memiliki beribu ribu pertanyaan yang hinggap dikepalanya.

Julian menggelengkan kepalanya bermaksud untuk mengenyahkan pikirannya terhadap Tiar dan melanjutkan tugasnya yang harus terhenti karena gebrakan meja yang diperbuat oleh Tiar tadi.

Tiar menghentak hentakan kakinya kesal dengan bibirnya yang mengerucut lucu saat keluar dari perpustakaan. Dari mulutnya keluar berbagai umpatan untuk Julian.

Tiar tersentak kaget saat merasakan ada yang merangkul pundaknya dari samping. Saat ia menolehkan kepalanya kesamping ia menemukan lelaki mungil yang menampilkan senyuman lebar kepada dirinya.

"Ngapa bibir lo begitu ar?" Tanya lelaki yang sudah berteman dengan Tiar sangat lama.

Tiar mendengus dan menempel permen karet yang sedari tadi ia kunyah ketiang yang ia lewatkan dengan temannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Culun [ Jaeyong ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang