Bagian 1, Villa nenek

4 0 1
                                    

Pernahkah kalian berpikir didunia
ini, ada hal yang tidak bisa dipikirkan secara logika. Pengetahuan yang ada bukan segalanya, ada hal yang tidak bisa tergapai oleh orang yang hanya percaya Sains. Hanya orang yang yakin pada dunia Fantasi yang bisa menemukan jalan menuju dunia yang jauh diluar pikiran.

"Didalam sebuah gerbang tua yang menjulang kelangit ada jalan yang tak terlihat mata. Jalan menuju ke dunia sebagus film narnia, secantik film Oz, seru seperti film Alice in Wonderland, dan semenegangkan film Harry Potter. Petualangan tanpa batas menunggu semua orang yang istimewa. Binatang disana seunik yang ada di film Fantastic Beast. Dunia itu tidak hanya dihuni manusia. Dahulu kala dunia itu pernah di ambang kehancuran, satu kota hancur karena kesalahan orang yang serakah kekuasaan. Untungnya Sebelum orang serakah itu bertindak lebih jauh orang orang yang tidak memiliki keserakahan dalam hatinya berhasil menghentikan dia. Karena jasa mereka. Alam memberi Pahlawan pahlawan itu masing masing satu gerbang khusus yang menghubungkan 2 dunia akan tetapu Gerbang itu bisa jadi penjara bagi mereka yang dengan asal memasuki nya. Orang istimewa yang bisa masuk kesana hanya mereka yang punya penjaga yang disebut Chain. Chain itu makhluk sangat berbahaya dia membuat ikatan dengan manusia melalui kontrak darah. Makhluk itu Disebut Chain karena mereka yang memiliki kontrak akan terikat dengan rantai besi bersama makhluk itu, Hidup dan mati bersama..."

"Kakek berhenti menakuti mereka dengan ceritamu itu! Dunia Fantasi emang ada tapi itu hanya didalam pikiran saja. Sekarang bukan waktunya untuk bercerita ada banyak pekerjaan yang mesti diselesaikan" Seorang gadis menyela ceritanya.

Maypelina Sullenbergh itulah nama gadis itu. Sedangkan yang bercertia tadi adalah kakeknya Tuan Sully Sullenbergh. Maypelina menatap adik adiknya yang masih duduk menunggu kelanjutan cerita kakek mereka

"Romi Sullenbergh, Rami Sullenbergh dan anastasia Rossalin. Apa kalian tidak mendengar kata kata kakak?" Anak anak itu masih diam dengan muka tak acuh "kami masih ingin mendengar kelanjutan nya kak"

Maypelina menaruh tangan nya didepan dada "Apa kalian tidak bosan? Kakek selalu menceritakan cerita yang sama pada kalian setiap berkunjung"

Anak anak itu menggeleng "Cerita kakek jauh lebih seru dari pada naskah film buatan kakak" ejek Romi

Maypelina tersenyum sinis "apa yang kamu tau soal cerita? Disuruh guru menentukan kalimat pokok cerita aja masih kakak yang ngerjain"

"Sudah sudah jangan berantem. Kakek akan lanjutkan ceritanya sebelum makan malam nanti. Sekarang kalian ikuti perkataan kakak kalian karena tidak mungkin dia mengerjakan semuanya sendiri"

"Kakek... kak Frosy ke mana? Seharusnya dia yang membantuku"

"Haizz... Kamu itu sedikit sedikit cari pelayan ku itu. Apa kamu suka padanya?"

"Kakek umur ku sudah mau berkepala 3. Aku hanya mau fokus pada karir untuk sekarang"

"Ya ya , Frosy lagi ku kirim ke Kota Sebelah untuk urusan penting... Lagian Kamu harus bisa mengubah apertemen mu menjadi istana. Dengan gitu artinya kamu telah sukses"

"Kakek apa rumah kakek belum selesai di renovasi?" Tanya Maypelina sambil membereskan barang barangnya

"Kalau sudah selesai. Kakek tidak akan repot membawa kalian kesini naik mobil selama 4 jam. Lagian Papa dan om kalian keras kepala sekali meminta rumah kakek untuk direnovasi" mereka jadi sibuk beres beres seperti orang pindahan karena baru sampai di villa peninggalan keluarga nenek mereka. Karena nenek maypelina hanya anak tunggal jadi setelah dia meninggal villa itu milik Tuan Sully.

"Kakek, aku sepemikiran dengan papa. Tidak mungkin setiap liburan kita sekeluarga terus terusan tidur di satu kamar. Emang kamarnya luas tapi sama sekali tidak ada Space buat privasi. Lagian rumah kakek cukup besar sayang jika kamar hanya satu"
Maypelina mengambil koper terakhir dari bagasi lalu menaruhnya diteras.

MAYPELINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang