“Sampai jumpa nanti hyung!” Hongjoong melambaikan tangannya memasuki area sekolah
“Dadah! Jangan lupa bekalnya dihabiskan!”
“Baiklah!” Hongjoong berlari dan menghampiri teman-temannya
“Dia anak yang manis” ucap Seokjin lirih
“Dia kan adikmu Jin, ayo”
“Tapi bagaimana bisa? Dia anak siapa?”
“Yah, dia anak yang tak seharusnya dikeluarga itu.”
“Apa maksudmu?” Seokjin menoleh terkejut
“Dia anak dari keluarga yang tidak mampu dan selalu dipukuli oleh ayah tirinya. Tidakkah kau akan menerimanya?”
“Tentu saja! Anak sekecil itu pantas untuk bahagia tanpa beban dan bermain dengan teman-temannya.”
“Tapi ada satu hal mengejutkan yang menjadi alasanku memilih dia untuk bersama kita.”
“Apa itu?”
“Kau akan mengetahuinya setelah ini.”
—————
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Oho, kau sudah mulai pandai berlari Juni-ya,” ucap Mingi asal disela jogging mereka pagi ini
“Hyung kau juga pandai jogging ya sekarang,” Mingi mendekati mereka berdua yang berlari didepannya “lututmu harus sampai didada untuk menunjukkan keseriusan mu. Seperti ini seperti ini seperti ini, haha!”
“Aish yang benar saja, kita hanya perlu lari kecil biasa. Jangan aneh-aneh.” mendorong Mingi pelan
Mingi terkekeh gemas dibuatnya, Juni berlari diantara mereka berdua dan mengenakan pakaian olahraga untuk anak-anak. Mereka ber-tiga akan menghabiskan akhir pekan ini dengan membuat kenangan menyenangkan untuk mereka masing-masing.
Memasak bersama, bermain berbagai permainan di taman bermain, berenang, melakukan kontes es krim kecil-kecilan, membuat boneka rajut dengan Mingi yang menyerah duluan karena tangannya malah terjerat. Dan minggu sore ini, mereka memutuskan untuk bersantai di tepi sungai Han.
“Hyung kau mau aku ajari beladiri?”
“Tidak usah, aku sudah bisa membela dariku sendiri.”
