Prologue

123 11 1
                                    

Seorang pria dengan jas hujan berjalan menyusuri hutan yang kemudian kaki panjangnya berhenti di depan sebuah gubuk reyok.

Sembari bersiul, ia memasuki ruangan dengan santai—tercium aroma menusuk memasuki indera penciuman

Pria itu tersenyum lebar di balik maskernya, "senang bertemu dengan kalian,"

Sepasang kekasih itu mengigil ketakutan. Tangan dan kaki mereka diikat yang dipastikan akan meninggalkan jejak di kulit

"nah, bagaimana kalau kita mulai operasinya?"

Sang wanita memberanikan diri bersuara,"Kumohon—lepaskan kami"

Pria itu menggeram marah dan memukul meja di sampingnya dengan palu, "Hentikan tangismu nona, jika tidak ingin melihat aku menguliti kekasihmu"

Keheningan terdengar beberapa saat. Namun, tiba-tiba pria gila itu tertawa terbahak-bahak, "karena kalian sudah disini—permainan apa sebaiknya dimainkan,-" ia tengah berpikir dan perlahan melirik ke arah korbannya

Dia kemudian mendekati sang pria yang tengah terduduk lemas di lantai,—refleks berusaha menyeret bokongnya menjauhi si psycho

"Bagaimana jika kita bermain tanya jawab? jika kau tidak bisa menjawab—," ia menjeda

"akan kucabut kukumu satu persatu—bisa kita mulai, tuan jung?"
Sang wanita berteriak histeris—bergerak rusuh mendekati hoseok, kekasihnya

"Diamlah sayang, aku tidak ingin menghabisi sainganku segera—itu tidak seru, bukan begitu hoseok-ssi?" Pria bernama hoseok menatap pria itu nyalang meski nyawanya tengah dipertaruhkan

Seandainya, seandainya mereka tidak menginap
Seandainya, pria gila ini tidak tertarik pada kekasihnya
Seandainya badai itu tidak terjadi atau
Seandainya mereka membatalkan janji libur mereka juga
Seandainya mereka tetap dengan ego dan kesibukkan mereka masing-masing





maka kesialan beruntun ini tidak terjadi




























TBC.
Saya pamit ngilang
bye.
vote & komen

INN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang