Semua anak tersenyum gembira, duduk dikursi masing-masing. Mungkin hanya Ima yang mukanya kusam. Hari ini, tiba saatnya untuk olah raga yang dijanjikan oleh guru olah raga. Akhir pekan ini, akan dipakai untuk olah raga sedikit ekstrim untuk kelas Anna. Meski terdengar desas desus jika proposal ditolak oleh kepala sekolah, toh ternyata itu hanya kabar angin belaka. Yang lebih menggembirakan adalah kelas mahasiswa batal untuk bergabung dengan kelas Anna. Sangat melegakan. Setelah presensi dari ketua kelas selesai,
"Pak, jalan Pak" ucap ketua kelas pada sopir bus yang akan membawa mereka ke sebuah lokasi.
Pemandangan yang indah di sepanjang jalan, mata Anna bergerak mengikuti pergerakan tiap object yang dilihatnya.
"Ima, nikmatin pemandangannya dong"
"Anna, aku deg-degan, nanti kalau talinya putus terus jatuh gimana ??"
"Berpikirlah tantangannya Ima, ayolah" Anna memberikan semangat pada Ima, yang masih terlihat takut pada aktifitas hari ini.
Mereka sampai di sebuah tempat di puncak bukit, dengan hutan yang masih alami. Para murid turun satu per satu, mendecakan kekaguman pada pemandangan yang mereka dapatkan.
"Foto-foto, ayooo"
"Anak-anak, bapak beri waktu 15 menit untuk jadual free, bapak mau berdiskusi dengan pengelola dulu" guru olah raga masuk ke sebuah rumah, dimana sudah siap berbagai perlengkapan untuk olah raga hari ini.
"Siap Pak" jawaban para murid serentak
"Tuh Ima, disiapin banyak kok, bisa per anak dapat satu" ujar Anna dengan antusias
Tak berapa lama, ketua kelas memanggil seluruh kelas untuk berkumpul di depan rumah itu. Beberapa orang lelaki dengan body hardness lengkap dengan tali dan peralatan lainnya sudah bersiap di depan. Ada satu tim wanita yang terlihat cantik, membuat para murid laki-laki tidak berhenti mengaguminya.
"OK, selamat pagi kelas, biar lebih semarak lagi, bapak akan panggilkan tamu istimewa kita, silakan Pak" panggil guru olah raga pada tamu istimewanya.
"Waaaaaa........." mereka tertawa sangat riuh sekali, ada rasa terkejut setelah melihat siapa tamu istimewanya.
"Pagi teman-teman" tamu sangat istimewa menyapa kelas Anna.
"Pagi juga teman...." mereka masih tidak percaya dengan orang yang berdiri di depan mereka. Dengan panggilan yang lebh akrab dan serasa dekat.
Anna terdiam, tidak mengerti. Apa mungkin ada penguntit yang hidup disekitar Anna, kenapa juga bisa bertemu di tempat ini. Tidak ada angin dan hujan, tidak ada pembicaraan dan diskusi apapun yang menyinggung acara hari ini. Apa memang Christopher juga sengaja menyembunyikan rencana ini dari Anna?
"Pak Christopherrrr..." bisik-bisik yang jelas terdengar hingga telinga Christopher
"Selamat datang di arena bermain, kita sebut saja ini arena bermain. Tempat untuk kalian belajar menaklukan rasa takut kalian terhadap ketinggian. Ada banyak permainan yang akan sangat menguras tenaga, jadi persiapkan diri kalian dengan benar dan dengarkan arahan dari tiap pembimbing yang ada di arena. Nah sebelum acara mulai, kita akan lakukan pemanasan, silakan mas dan mbak yang diujung sana memulainya. Prilo, Kania, sejoli sejati silakan" Christopher mundur dari hadapan muridnya, menatap istrinya yang ada di barisan tengah.
Beberapa orang dengan body hardness lengkap akhirnya menyebar ntah kemana. Yang jelas, kelas Anna sedang melakukan pemanasan, agar terhindar dari kejadian yang tidak menyenangkan. Sempat juga dihiasi tawa, karena dua orang tadi memberikan cara pemanasan yang unik dengan beberapa ice break yang lucu dan menarik. Bidikan kamera dari penyelenggara juga membuat tiap anak menjadi centil, termasuk Anna yang masih menggoda Ima.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jealous Chemistry
RomanceBenarkah pelajaran kimia itu sulit? Percaya nggak, ikatan tiap unsur kimia mampu bersatu dengan benar? Chemistry, jauh atau dekat pasti akan muncul. Saat kita berusaha menggapai unsur kimia seseorang ,dan menambahkannya dalam perhitungan yang tepat...