isn't over.

313 54 1
                                    

"never expect" 

TAEYONG X JENNIE

*

Dua orang cowok yang sekarang sedang santai duduk di salah satu warung di komplek perumahan itu sedang menunggu teman karib mereka.

Mereka udah standby disana dari 15 menit yang lalu. Kata salah satunya, selesai dia ngechat si orang ini, ia baru bisa nyusul setelah selesai sama kerjaan kantor.

Yuta, satu diantara cowok tersebut, si cowok blasteran Jepang, yang mana sekarang lagi sibuk merintis usaha clothingnya, nah sedangkan cowok satunya lagi yaitu Johnny, dia sendiri masih dalam proses nerusin usaha kost-kostan punya bapak dia.

"Sirkel kita bentar lagi pada netes semua." Kata Yuta memulai obrolan sambil menghembuskan asap rokok dari mulutnya.

"Umumnya sih kita harusnya udah punya anak." Jawab Johnny sambil nyeruput kopi hitam yang masih panas.

"Bikin aja dulu. Nikahnya belakangan."

"Astaghfirullah. Dosa goblok!. Gue didepak dari calon ahli waris bapak gua Yut kalo kayak gitu."

Yuta cuma ketawa.

"AH SHIT, PANAS BANGET!!!!!." Teriak cowok itu pas si kopi baru aja diseruput. cepet-cepet dia semburin.

Gimana enggak kepanasan?. Johnny dari tadi nanggapin omongan Yuta sambil ngeliatin Seolla, cewek inceran dia pas jaman kuliah sekaligus tetangganya yang sekarang keliatannya lagi nerima paketan dari kurir didepan halaman rumahnya sendiri.

"Liatin doang, digas kagak. Awas lo ditikung sama tu kurir. Nangis."

"Sabar napa, Yut. Gue lagi ngumpulin dana buat ngelamar dia." Jawab Johnny, serius mata dia bener-bener enggak mau lepas dari pandangannya ke Seolla.

"Dana?. Tinggal nodong ke bapak elo ape susahnya da?. Jaman sekarang, cewek tuh butuhnya yang gercep. Kayak gue nih! Hahaha!."

Remeh Yuta sambil nunjukkin cincin tunangannya sama Jisoo--anaknya mantan lurah dikompel itu, ke hadapan Johnny.

"Gak bisa Yut. Gak bisa. Dibiayanin dari TK nyampe Sarjana, masa gue masih kudu nodong duit mulu sama bapak. Malu sama Dede sunandar."

"Kok dede sunandar?. Hubungannya apaan anjir?"

"Gak ada, lo hubungin aja sendiri biar nyambung." 

Yuta Cuma nggelirik kesel.

"Asli ya, Seolla cantiknya nggak umum. Sumpah deh, gak boong." Lanjut Johnny masih dengan kekagumannya.

"Kalo nggak umum, sini biar gue yang ngumumin." suara Taeyong otomatis membuat mereka berdua noleh kompak ke arah samping.

Cowok yang terkenal paling ganteng seantero komplek perumahan mereka itu jalan sambil membawa sesuatu di tangannya.

"Nih. Undangan dari Bobby. Katanya enggak bisa ngasih sendiri ke rumah kalian. Kata dia 'punten. meuni riweuh pisan didieu yong. Salamkeun we'. Gitu."

Selesai ngomong, Taeyong duduk diantara mereka berdua sambil nyomot mendoan di tangan Johnny yang baru aja dimakan setengah.

Dua cowok itu nerima undangan tersebut.

"Tuh kan. Bobby lho, yang punya rekor ditolak cewek sebanyak 57 kali aja akhirnya nikah. Elo perkara deketin doang masa gak berani. Lembek lo John."

"Apaan si lo. Jodoh tuh di tangan tuhan, tangan elo asem. Lagian faktor penghambat buat deketin Seolla itu banyak banget. Selain gue gak bisa cuma buat iseng-iseng doang sama dia, kalo tabungan gue udah tercukupi, gue bakal sat set sat set. Gitu gak Yong?!."

never expect | jennie ft. taeyong [au]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang