Part 2

6 1 0
                                    

Saat istirahat tiba Thena menepati janji untuk membantu Regan ulangan dengan memasuki ruang guru. Bagaimana bisa? Anak kesayangan guru bebas sayang.

Thena hanya perlu bilang bahwa dirinya ingin menemani Regan dan guru mengiyakan. Mereka memang selalu mendapat dukungan karena cocok untuk sepasang kekasih tetapi beberapa guru tak setuju karena Regan tidak terlalu pintar.

Guru pun tak heran jika mereka selalu bersama karena semua warga sekolah tahu bahwa mereka berteman dari kecil bahkan saat bayi pun.

Mereka duduk berdampingan dengan kertas dan pensil ditangan Regan. "Bentar masih ada guru," ujar Thena dengan pelan.

"Ehem no 1 A"

"2 D, 3 A, 4 E, 5 E-ehh bapak lagi ngapain pak?"

"Ngapain kamu? Bantuin dia ulangan hah? Mau nilai kamu dikurangin," balas pak budi guru matematika.

"Ihh apasi pak aku kan disini mau sama Are kan bapak tau sendiri aku sama dia tuh kaya perangko nempel teruss."

"Udah sana jauh-jauh jangan deketan belum muhrim juga." Ujar pak budi duduk di samping Regan sembari mengawasinya.

"Iya-iyaa"

Regan panas dingin, jujur saja dia hanya menghapal rumus tapi tidak dengan cara hingga dia tak terlalu bisa mengerjakannya.

"Ngapain kamu ngeliatin saya? Saya tau saya ganteng tapi saya ga suka lelaki"

Regan hanya menghela nafas kasar sabar ini ujian.

Beberapa menit berlalu dan Regan menyelasaikan ujiannya dengan sedikit bantuan Thena walau sisanya ia kerjakan dengan asal.

"Apa banget si pak budi deket gue"

"Lagian lo emang ga belajar apa itu gampang juga"

"Gue tau tapi lu tau sendiri gue paling sulit itung-itungan, apalagi gue ga ngerti caranya"

"Lo sih bodoh"

"Anjing lo," balas Regan sembari menoyor kepala Thena. "Aww masih untung gue bantuin yah gatau terima kasih lo."

"Bantuin cuman 5 biji aja sombong lu"

"Bodo pokoknya sekarang lo traktir gue, laper banget gue gegara nunggu lo kelamaan."

"Iya-iyaa bacot banget si"

Di lorong sekolah mereka berjalan berdampingan sambil sesekali berantem. Orang yang melihatnya terkadang iri karena mereka seperti sepasang kekasih sesungguhnya.

Bercanda tertawa bahkan saat berantem pun akan terlihat couple goals. Banyak yang mendukung sebenarnya hanya saja Thena tidak ingin karena dia tak memiliki perasaan apapun terhadap Regan tapi regan hanya diam saja terlihat seperti tidak menyukai Thena walau sebenernya iyaa.

Sesampanya dikantin Regan berlalu membeli makanan dan Thena mencari tempat duduk. Jika ditanya apakah mereka memiliki teman? Tentu saja.

Thena memiliki banyak teman tapi hanya memiliki 2 orang teman yang cukup dekat bahkan dengan Regan pun.

Dea dan Dela namanya. Mereka kembar tapi sikapnya bertolak belakang. Dea yang cuek bahkan tak peduli dengan sekitar dan Dela yang sangat periang dan cerewet. Tapi walapun begitu Dea dan Dela ini saling melengkapi. Hanya bersama Dela Dea akan cerewet dan hanya bersama Dea Dela akan patuh.

Regan hanya memiliki 1 teman sedari smp Fahri namanya. Seperti manusia pada umumnya Fahri ini suka bernafas maka dari itu dia selalu memakai parfum yahh jika ada kontes pria terwangi maka Fahri akan memenangkannya.

Fahri sangat suka sekali wewangian tak pernah absen memakai parfum. Ini pula yang membuat dia banyak disukai kaum hawa. Tetap saja gantengan Regan.

"Awas lu thor jaat amat ama gue"

"Sorry regan emang ganteng bayy"

Aregan menghampiri Thena yang sedang duduk bersama 2D disaat yang bersamaan Fahri pun menghampiri mereka dengan wangi khasnya.

"Semalem ada yang chat gue de, ganteng banget tapi kaya aga gimana gitu"

"Kenapa si lo selalu dapet chat gitu heran gue dapet dari mana coba nomor lo," balas dela. Thena menggeleng, sebenernya dia pun tidak tahu.

Setiap minggu pasti ada saja yang chat dan orang yang chatnya pun cowok ada juga beberapa cewek yang selalu mengatai dirinya pelakor padahal Thena sendiri tidak tahu lelaki yang mana yang cewek itu maksud.

"Lo ga takut apa kalau ada yang aneh-aneh?" Ujar Dea. Bebarapa kali Thena sebenernya pernah mendapat chat sex bahkan ada yang berani langsung video call saat itu ia sedang bersama Regan dan Regan yang menjawabnya dengan mengancam melapor polisi.

Tentu saja pria itu ketakutan dan mengakhirinya, lalu Regan memblokirnya. Tak hanya sekali dua kali tapi Thena tidak memperbesar saat mendapatkan itu Thena langsung memblokirnya.

"Tinggal blokir atau ancam polisi aja gampang, kalaupun berani gue panggil Regan lah clear"

Regan sebenarnya tidak menyukai Thena yang menganggap enteng tapi memang tidak pernah ada lelaki yang melakukan lebih dari itu. Jika pun ada Regan tidak segan-segan membunuhnya.

——————————————————————
——————————
Batas suci

Disini masih aga berantakan yah gais alurnya karena emang susah nyatuin fiksi dengan permasalahannya mohon di maklum 🙏🏻

707 kata

Sukabumi, 29 Agustus 2021

AREGANWhere stories live. Discover now