Bagian 1 : Masalah

14 2 2
                                    

BYUUR!

Seorang gadis cantik mengerjapkan kedua matanya berkali-kali ketika wajahnya disiram oleh seorang perempuan yang tengah duduk didepannya ini. Gadis itu tersenyum sinis, ia mengambil tisu kering dari dalam tas sekolahnya. Tanpa basa-basi pun gadis itu mengelap wajahnya yang basah itu.

Beberapa mata pengunjung sontak langsung menoleh kearah mereka, penasaran dengan apa yang terjadi diantara kedua perempuan tersebut.

"Terus, salah gue?" tanya gadis berambut coklat panjang itu.

"Ya menurut kamu gimana? Aku sama David udah pacaran ya dua tahun! Dan kamu baru kenal sama David terus langsung pacaran? Gila?!"

"Yang gila siapa?"

"Kamu! Kamu selingkuhannya David! Sumpah ya, baru kali ini ada selingkuhan bukannya malu malah berlagak sok begini, kamu gak malu hah jadi perusak hubungan orang?" kata perempuan tersebut.

Gadis itu memutar bola matanya malas. "Tolong diralat perkataan lo yang bilang gue baru kenal David. Gue temen SD-nya dia, kenal lama, dari kelas satu duduk sebangku sama dia. Kurang kenal menurut lo?"

"Ya tapi sama aja, kamu tetep selingkuhannya. Tolong, putusin David dan menjauh dari dia."

"Tanpa lo suruh, bakal gue lakuin sendiri kok." kata gadis itu seraya membuang tisu ke sembarang arah.

"Pantes aja ya, David berubah. Jarang ada waktu buat aku. Ternyata dia selingkuh. Dan selingkuhannya itu modelan kayak kamu!"

Gadis itu terkekeh. "Modelan kayak gue? Gimana tuh? Cantik? Body bagus? Atau gimana?"

Perempuan itu terdiam.

"Gini ya, lo kalo mau nyalahin ya salahin cowok brengsek lo itu. Disini gue mana tau kalo dia udah punya cewek. Dia baik sama gue, dia perhatian, wajar kan kalo gue nyaman dan gue terima?"

"Terus maksud kamu, kamu mau lanjutin hubungan kamu sama David?"

Gadis itu menghela nafas panjang, ia menyenderkan punggunynya kebelakang. Lelah dengan drama yang harus ia jalani hari ini. Rentetan kejadian tak terduga yang terjadi hari ini sangat melelahkan untuknya.

"Denger, Vanesa. Gue gak bakal lanjutin hubungan gue sama David. Gue bakal putus dan menjauh dari dia, tanpa lo suruh. Dan inget satu hal, ketika lo diduain, jangan ambil rendah pihak ketiga. Karena, tamu gak akan masuk kalo pemilik rumah gak ngizinin." setelah mengatakan itu, gadis cantik itu pun berdiri dan hendak pergi.

"Oh ya, kalo mau ngelabrak orang, jangan pake cara kampungan. Salam buat cowok bajingan lo itu." dan gadis itu benar-benar pergi dari kafe tersebut. Membiarkan tatapan orang-orang yang menuju padanya. Ugh, ia sangat tidak peduli. Benar-benar membuang waktu baginya.

Gadis itu pun masuk kedalam mobilnya. Ia benar-benar lelah hari ini. Ia pun melempar asal tas sekolahnya ke bangku belakang.

Dentingan ponsel gadis itu menyeruak ditelinganya karena mobil sangat sepi. Gadis itu dengan malas meraih ponsel dari sakunya dan membuka ponselnya dengan raut wajah lelah.

Shanan Audlysa
OHH GHOST, LOUISA DELBARA
LO KEMANA AJA, BABI?
RUMAH LO BANYAK POLISI
CEPETT PULANG!

"Shit!" umpat gadis itu seraya melempar asal ponselnya lagi-lagi ke bangku belakang. Gadis itu pun segera menancapkan gas menuju pulang kerumahnya.

Saat sampai dirumah, gadis itu pun berlari kedalam rumahnya yang megah itu. Ia segera mencari tahu apa yang menyebabkan rumahnya dipenuhi oleh polisi.

"Bi Jumi, ini ada apa sih? Kok ada polisi dateng kerumah? Terus kok ini dipasang police line juga? Ada yang mati?" tanya gadis itu kepada asisten rumah tangganya yang ada didepan pintu rumah. Ia tidak bisa masuk kedalam karena seorang polisi mencegahnya, maka dari itu ia bertanya kepada Bi Jumi.

She is LouisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang