( cr : on picture )
___________________________________________________
Yuta memasukkan password apartemen milik Amel. Dia tahu bahwa password adalah ulang tahun Yuta. Tanpa memanggil nama sang pemilik rumah, Yuta menaruh jaket dan kuncinya di meja makan dekat pintu masuk apartemen milik Amel.Langkahnya terhenti di depan pintu kamar berwarna biru pastel itu, dia membukanya perlahan dan tidak mendapati wanitanya di dalam, dia kembali mengedarkan pandangannya ke ruang kerja dan juga nihil. Dia tahu pasti bahwa Amel sedang berada di kamar mandi.
𝘊𝘬𝘭𝘦𝘬.
"Eh- Kakk Yuta!" Mata Amel berbinar, mendapati pria yang selama ini dia kagumi, dengan sangat, sedang berdiri di depan pintu kamar mandi.
Yuta berjalan pelan dan berjongkok didepan bathup tempat Amel berendam. Tangannya mengusap pipi Amel dengan pelan dan menatap mata wanitanya dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Kak.."
"Hm?"
"Apa kakak gak mau temenin Amel mandi?"
Yuta tersenyum tipis, bagaimana bisa dia mendapatkan wanita yang menurutnya sangat menggemaskan ini. Yuta berdiri, melepaskan semua pakaiannya tanpa tersisa dan kembali berjalan ke arah bathup.
Wajah merah Amel sangat terlihat ketika Yuta dengan sigap nya masuk ke dalam bathup dan memposisikan duduknya berhadapan dengan Amel. Tangannya meraih surai rambut milik Yuta, dan mengusapnya pelan.
"Kakak, aku malu banget tadi, pasti anak anak pergi sambil bicarain aku."
"..."
"Padahal kan aku mau kirim ke kakak, untung gak ada chat tambahan. Bisa ketauan."
"..."
"Kira kira mereka curiga gak ya?"
Yuta diam, mendengarkan semua celotehan Amel dengan seksama. Ditariknya pinggang Amel dan membuat nya duduk lebih dekat dengan badannya. Yuta mengusap pelan pipi wanita itu dan tersenyum lebar ke arahnya.
"Lagian kalau ketauan gak papa kan?" Yuta membuka suaranya setelah 10 menit dia terdiam.
"Kakkk-" Yuta tertawa ketika Amel berusaha merajuk seperti anak kecil. Dia mendekatkan wajahnya ke leher Amel, mengecupnya dan memberi jilatan serta gigitan pelan. Tangannya tidak tinggal diam, Yuta meremas kedua payudara Amel dengan cukup kuat, memainkan kedua putingnya yang sudah menengang dengan jari jarinya.
"Nghhh kak Yuta..."
Tidak cukup hanya bermain dengan lehernya, bibirnya memberikan banyak tanda yang cukup jelas di leher wanitanya. Amel mendongak, menikmati permainan Yuta yang sangat dia sukai. Persetan dengan status mereka yang hanya teman, Amel merasa butuh sentuhan Yuta setiap saat.
KAMU SEDANG MEMBACA
EPHEMERAL - ALL NCT STORIES 🔞
RomanceNote : • Budayakan FOLLOW dulu sebelum membaca! • Berikan vote juga untuk mendukung karya penulis! Terimakasih! _________________________________________ Sekumpulan kisah singkat bagaimana para member NCT memperlakukan seorang perempuan. Bukan cer...