"Jihyo-ya? Jihyo-ya!"
Jungkook memanggil kekasihnya yang berjalan cepat tanpa menoleh atau menunggu dirinya. Sejak percakapan terakhir mereka yang membuat keadaan menjadi benar-benar canggung, keduanya hanya bisa menikmati makanan yang disediakan.
Bahkan setelah keluar dari ruangan pun, Jihyo diam dan pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun pada Jungkook seolah ia menyadari sesuatu dari diri pria itu. dari percakapan yang seharusnya tidak mereka lakukan tadi.
"Jihyo-ya!" panggil Jungkook untuk kesekian kaliya.
Jihyo tidak memperdulikan panggilan Jungkook. Bahkan ia melangkahkan langkahnya tanpa menoleh ke belakang lagi. Tadi, saat ia menanyakan pria itu tentang terlarangkah cinta mereka, pria itu terkejut. Meski sekilas, Jihyo bisa melihatnya dari mata pria itu. Jika cinta mereka tak terlarang Jungkook tidak akan sekaget itu reaksinya.
"Jihyo-ya!"
Jungkook akhirnya menggapai tangan Jihyo dan mendorongnya hingga wanita itu membentur dinding kapal. Mata hazelnya menghindari tatapan mata Jungkook.
"Jihyo-ya, kau marah padaku?"
Tidak ada jawaban. Hanya matanya yang seolah menjawab pertanyaan Jungkook.
"Jawab. Apakah ini karena pembicaraan kita tadi?"
Jihyo kepalanya, "Aniyo. Aku hanya… ragu,"
"Ragu?! Tentang apa? Diriku? Cintaku?"
Jihyo memandang mata hitam Jungkook yang sama dengan langit malam, "Semuanya."
Satu jawaban dari Jihyo dan pertahanan Jungkook hancur sudah. Dalam kemarahan pada dirinya, Jungkook mencium paksa bibir menggoda di depannya. Sebuah ciuman paksaan yang menuntut. Kedua tangan Jihyo yang ditahan oleh tangan Jungkook disisinya dan tidak dapat bergerak seolah tenaga pria itu benar-benar dikerahkannya tanpa menyadari sedang menghadapi seorang wanita.
"Empph! Jung … Jungkook!"
Jihyo mendorong Jungkook sekuat tenaganya, tetapi gagal. Pria itu bahkan tidak terpengaruh. Jungkook menyudahi ciumannya saat merasakan pipinya terasa hangat seakan ada air mengalir mengenai dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate Meeting ✅
FanfictionPertemuan di sebuah kapal mewah membawa takdir Jihyo bertemu dengan Jungkook. Seorang pemuda yang lari dari cinta sepertinya. Takdir yang mengharuskan mereka bersama dan saling melengkapi.