Bagian tanpa judul 2

89 3 1
                                    

saat kusibak tirai kehidupan
aku malu dengan hitam kelamku
kundendangkan lagu
bersama air mata
yang kubiarkan mengalir bebas

apa dayaku ?
aku tak lebih dari seberkas tulang
dan setumpuk daging yang diberi nama

iri dengki menjadi satu
tersapu bersama hadirnya derita
disaat aku masih berdiri
diatas kaki yang masih bergetar
melihat mereka tertawa
menertawakanku
bukan tertawa bersamaku

masih sendiri
tiada harga diri untuk melawan
dalam benakku aku berkata
 maaf aku bukan mainan

malam ini kupejamkan mataku
berharap dunia mendengar pintaku
saat mentari menyongsong hari
 namun masih kudapati
semua belum berubah

jangan pandangi aku sebelah mata
menulikan telinga mungkin adalah pilihan
berangan akan jatuhnya bintang
sebelum akhirnya mereka mengerti akan jeritan ini

aku dan cerminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang