One

66 34 28
                                    

-Happy reading 🔥-
____________________


2 bulan sebelum kejadian, 5 Agustus 2021

Brum..brum..brummm....

Suara motor menggema dijalanan yang ramai sebut saja sirkuit. Sorak sorai diseluruh penjuru sirkuit begitu keras, ada yang mendukung idolanya ada juga yang hanya menonton saja.

Salah satunya seorang gadis cantik yang kini tengah mengikuti balapan itu terus menggas motornya dan berusaha mengalahkan sang musuh. Saat sudah melihat garis finish di depan matanya, dia langsung mempercepat lajunya.

Gadis itu pun akhirnya sampai ke garis finish dengan selamat. Banyak yang bersorak senang karna idolanya menang, ada juga yang memuji kehebatan gadis itu.

"Alin! Seperti biasa, lo selalu menang" seru seseorang dengan bangga berjalan ke arah alin. Memang alin tidak bisa terkalahkan.

Asteria Alinski Pranaja, biasa disapa alin. Gadis misterius dengan sejuta kejutannya. Sifatnya yang seperti bunglon, kadang absurd dan kadang dingin. Selalu santai bila menghadapi sesuatu. Mempunyai dua sahabat perempuan dan ketiga sahabat laki-laki.

Mendengar namanya disebut, alin pun menoleh dan menatap sang empu dengan tersenyum simpul.

Cowok itu bernama Alby Putra Dirga, sahabat alin. Si emosian anaknya. Cowok tampan, berperawakan jangkung dan tubuh yang atletis karna ia sering melakukan fitnes.

"Thanks, ini juga berkat lo" ucap Alin tulus, bertos ria. Lalu mereka berdua berjalan mendekati kedua sahabatnya.

"Wuhuu!! Selamat atas kemenangannya bebeb alin!!" heboh Baron saat alin dan alby sampai.

Baron Dharmata, sahabat alin yang paling heboh. Raja jamet kalo kata Marco. Padahal dia sendiri sering ikut menjamet bareng. Cowok itu hobi sekali membuat para sahabatnya yang lain kesal. Tetapi Baron selalu menjadi penengah mereka saat keaadan mencekam, dengan kelakuannya pastinya.

"Traktir sabi kali... ya gak??" ucap Marco sembari menaik turunkan alisnya.

Marco Alendra Jaya, cowok yang mempunyai senyum manis. Anak dari bapak Sanjaya Sentosa, yang punya perusahaan dimana mana. Marco itu sultan, tetapi dia sering minta traktiran dari temannya. Katanya sih begini 'kalo ada yang gratis, kenapa harus nolak?' begitu katanya. Sering mengikuti aliran jamet Baron. Tapi dia baik, suka membantu sahabatnya yang sedang kesusahan.

"Traktiran mulu. Udah miskin lo??" ejek Baron menatap marco sinis.

"Mulut lo... Sirik aje lo jamet!" balas Marco tak kalah sinis.

"Dihh ngapain juga gue sirik?!" ucap Baron dengan nada menyolot.

"Kok lo nyolot sih!!" seru Marco menatap baron tajam

"Ehh lo juga nyolot ya bangsatt!!" Baron dan Marco saling menatap tajam.

"Apaan...!! Gak suka Lo?!" kata Marco seraya bersedekap dada.

"Dihhh gapain juga gue suka sama lo, gue masih suka lobang" Jawab Baron santai, membuat Marco naik pitam mendengarnya.

"Lo—" ucapan Marco terpotong karna teriakan alby.

"WOII UDAH!!! NGAPA JADI PADA RIBUT SIHH?!" teriak Alby dihadapan mereka berdua. Sedangkan yang diteriaki hanya terdiam menatap Alby dengan tangan Marco yang melayang diatas. Orang orang yang ada di sirkuit pun melihat ke arah Alby termasuk Alin juga

Alby yang merasa diperhatikan berdeham untuk menghilangkan rasa canggungnya.

"Ck, awas lo pada ribut lagi, gue gibeng ntar!" ujar Alby menunjuk dan menatap tajam Baron dan Marco, yang di tunjuk hanya mengangguk polos dan diam.

Alinski's Life [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang