VI. KELUARGA CEMARA

26 9 0
                                    

TOLONG KOREKSI SEGALA TYPO YANG ADA


SHARE JUGA NIH CERITA KETEMU KALIAN BIAR RAME!!!



HAPPY READING


SIJAG

Perlahan kelopak mata yang sedari tadi ditatap Arges,mengerjap pelan,mencoba menyesuaikan pandangan nya,akibat silaunya pantulan cahaya mata hari pada cat dinding putih diseberang ranjang tempat tidur nya

"Gimana tidurnya? Nyenyak? Atau mau lanjut tidur lagi?"tanya Arges lembut,mengusap surai Veronica dipangkuannya

"Jam berapa sekarang?"tanya Veronica dengan suara serak khas bangun tidur,mata Veronica mulai menyusuri sekitar,Veronica merasa aneh dengan tempat dia sekarang,rasanya Veronica tadi masih diruang tengah yang luas,dan banyak anak laki-laki yang tengah bercengkrama,tapi kenapa sekarang Veronica malah tertidur diruangan seperti kamar? Dan berbaring diatas ranjang dengan alasan paha Arges sebagai bantalan?

"Baru jam 3an,kalo masih ngantuk,tidur aja dulu"tawar Arges,mulai memindahkan kepala Veronica diatas bantal,karena pahanya sudah terasa pegal. Arges memijat pahanya perlahan mencoba menghilangkan rasa kebas dengan perlahan

"Trus yang lain kemana? Kita sekarang lagi dimana? Kok sepi?"tanya Veronica beruntun,matanya masih mencoba mencari sosok lain dari penghuni rumah minimalis tersebut

"Sekarang kita lagi dikamar gue, anak-anak yang lain  pada dilantai satu,lagi makan-makan,atau lo udah laper? Mau langsung makan aja?" dibalas anggukan mengerti dari Veronica

"Emang makanannya masih punya sisa?"Arges terkekeh pelan,buat apa makan makanan sisa kalau dia masih mampu membeli makanan utuh?

"Bentar gue pesen dulu"balas Arges turun dari ranjang menuju meja disudut ruangan,Arges mulai mengotak atik handphone nya. Setelah selesai memesan makanan goo food,Arges menggandeng Veronica keluar dari kamar menuju lantai satu,kembali bergabung dengan yang lain

"Udah bangun bu queen?"basa basi Lufi yang tengah memakan satu boks pizza,Arges pun hanya bergumam membalas perkataan Lufi

"Yang udah punya gandengan mah beda yaa,yang ditanya siapa yang jawab siapa"celetuk Orand dan diikuti sorak sorai anggota lain

"Makanya jan jomblo"cibir Arges,mendaratkan kan pantatnya disamping Andean yang masih asik dengan makanan didepannya,tanpa menghiraukan keadaan sekitar

"Emang situ udah pernah nembak My queen? Trus udah diterima gitu?"Lufi menimpali,karena Lufi yakin,belum ada kata pacaran diantara dua orang tersebut

"Kita emang gak pacaran tapi Veronica punyaku"jawab Arges bangga,menggenggam tangan Veronica yang tengah duduk disampingnya lebih erat dari sebelumnya

"Cemen,kalo lo beneran laki pacarin dong,jangan cuma digantung aja,anak orang tuh,bukan anak setan"celetuk Rayn dibalas dengusan oleh Arges

"Liat aja entar,langsung gue halalin"ucap Arges tegas penuh keyakinan

"Sok halalin,emang lo bisa rebut dia dari tuhannya?"Skak mat,ucapan dari Razga membuat Arges bungkum,tak tahu harus menjawab apa lagi,selain diam membisu

Meskipun Razga dikenal dengan cowo pendiam,tapi kalo sudah mengeluarkan suara,dia tak pernah bertele-tele,sudah banyak perkataan Razga yang dapat membungkam mulut tak tau malu dari orang sekitarnya,walaupun tajam dan menusuk,tapi perkataan yang disampaikan Razga 99% benar adanya

Seketika keheningan akibat perkataan Razga tadi terbuyarkan dengan bunyi bel yang dipencet didepan gerbang,dengan segera Arges beranjak menuju gerbang utama,yang sebelumnya dia berpamitan pergi sebentar kepada Veronica dan diangguki Veronica yang sedari tadi masih mengumpulkan nyawanya,bahkan perbincangan para cowo tadi tak dihiraukan Veronica sedikit pun

Lufi yang sedari tadi duduk diseberang Veronica beranjak,dan duduk disamping Veronica. Dengan mudah nya Lufi meninggalkan makanan lezatnya,rasanya makan itu tak menarik lagi,ada yang lebih menarik dan mengganggu dipikirannya,pertanyaan sudah bercabang dikepalanya"Gue pengen nanya deh sama lo"celetuk Lufi tiba-tiba,karena malas mengeluarkan suara Veronica hanya menaikkan sebelah alisnya

"Lo Veronica Afrelyanda bukan sih?"Veronica mengerutkan keningnya,bahkan kedua alisnya hampir menyatu satu sama lain

"Dari mana lo tau nama asli gue?"tanya Veronica,menegakkan tubuhnya yang sebelumnya bersandar disandaran sofa

"Lah,udah berubah aja lo beby girl"ujar Lufi disertai senyum senang seperti orang yang mendapatkan lotre dibibir cerewetnya

"Emangnya kita pernah ketemu sebelumnya? Gue aja baru kali ini ngeliat lo"balas Veronica linglung sendiri,memang pernah dia bertemu dengan cowo itu sebelumnya? Entah lah Veronica kurang tau

"Ya Allah tuhannn. Gue tuh Yupi sibadan gempal,kulit kusam,gue teman yang selalu nemenin lo ngintip pacar lo selingkuh,pake vespa butut kakek gue,coba lo inget dehh"ucap lufi menjelaskan,membuat Veronica berpikir keras

"Lah si Yupi gentong toh! Mana perginya badan gentong lo? Kok udah glow up aja? Operasi plastik kah lo,sampe wajah lo sekarang udah seglowing gitu? Rekomen dokter terbagus dong,gue juga pengen glowing"crocos Veronica saat sudah mengingat teman seperjuangan masa jahiliyahnya

"Enak aja lo bilang gue operasi plastik,ini beneran wajah asli gue ngab. Entar gue bantuin lo glow up,tenang aja,kita kan teman satu perjuangan,mungkin akan berlanjut jadi sahabat deh kek nya. Gue boleh peluk lo gak,kangen tau sama teman zaman jahiliyah"belum juga mendapatkan persetujuan dari Veronica,Lufi lebih dulu menyerobot,memeluk Veronica erat,menyampaikan segala kerinduan yang selama ini terpendam.  eeeaak

"Heh! Ngapain lo meluk punya gue!"Mendengar teguran seseorang,Lufi langsung melepaskan pelukannya ditubuh Veronica

"Ga papa kali ngab,lagian Veronica sahabat gue,jadi gak bakalan masalah"jawab Lufi tenang,tanpa terpacar kepanikan diwajahnya

"Enak aja,gak boleh! Sana jauh-jauh. Dilarang keras buat semua cowo meluk hak milik gue,no kecot!"ucap Arges mutlak penuh penekanan,membuat Lufi memandangnya kesal

"Hak milik ndas mu! Orang Veronica masih ting ting,gak ada cap kepemilikan tuh"balas Lufi tak mau kalah,bahka.ulutnya ikutan julid saat menatap Arges. Dengan tak berdosanya Lufi juga memutar-mutar badan Veronica,bermaksud menunjukkan kepada Ages bahwa Veronica bukan milik siapa pun

"HEEYY!! Jauh sonoh! Sembarangan aja lo,gak sopan!"tangan Lufi mendapat kan gepalan maut,kemudian Arges memaksa Lufi beranjak dari samping Veronica dengan cara menganggkat kerah baju cowo tersebut seprti menagangkat jemuran yang belum kering

"Siapa-siapanya juga bukan, kok posessive amat"cibir Lufi tak sepenuh hati kembali ditempat duduknya semula,mencomot makanannya dengan agresif

"Biarin"

Veronica yang menyaksikan perdebatan dua orang tersebut hanya bisa memijit jidatnya,merasa pusing saat melihat dua bayi besar bertengkar. Sedangkan yang lain hanya menonton tanpa berminat ikut campur dan berakhir pada perjambakan rambut badai mereka,jika rambut mereka sambur raut bisa-bisa berkurang ketampanan yang terpancar diwajah mereka

Badan aja yang gede isinya zonk pikir mereka,menggeleng tak habis pikir

THANKYOUU FOR READING


See u:v


To Be continue

LET GOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang