VIII. Action

16 6 6
                                    

ANNYEONG YOROBUN

TOLONG KOREKSI TYPO YANG BERTEBARAN YA

SHARE JUGA IN MY STORY

HAPPY READING🍜

REDY?

SIJAG!

✿ฺ✿ฺ

Arges tak pernah berkedip menatap Veronica yang tengah lahap memakan mie ayam yang sudah tersaji dua menit yang lalu "Sumpah gue nanya,udah berapa lama lo kagak di kasih asupan sama Om Andri? Kayak orang susah aja,padahal anak konglamerat,tapi masih doyan juga nguras duit gue"celetuk Arges sedikit jengkel dengan sikap Veronica yang satu ini

Veronica menghentikan kunyahannya sesaat"Anak dari konglamerat gak menjamin hidup bahagiakan?"ujar Veronica diselingi senyum getir dari bibirnya"Udah lah,uang emang bukan segalanya bahkan gak bisa ngejamin kebahagiaan,tapi segalanya butuh uang,jadi gue fine-fine aja selama harta tuh galir ke gue"lanjutnya,kembali melanjutkan kunyahan yang tertunda "lagian lo jadi cowo kok perhitungan banget!"

Arges dapat merasakan kesedihan yang terpancar dimata gadis tersebut,walaupun mulut Veronica suka blak-blakan,tapi Arges tau dibalik segala kecerian Veronica ada kesedihan yang terpendam dalam disana "Dasar cewe bar-bar"kekeh Arges mengacak-acak surai Veronica,membuat gadis tersebut mendengus kesal

"Bisa gak sih tangan lo diem? Gue patahin juga ntar tangan lo"menatap arges dengan tajam,tepat dibola mata cowo tersebut,membuat Arges menurunkan tangannya dari surai Veronica,menggaruk tengkuknya salah tingkah

"Udah gak mampu lagi dapet cowo yang mapan? Makan kok dipinggir jalan,gak elit banget. Tapi pantes sih lo makan di pinggir jalan gini,orang buluk dilarang makan ditempat orang yang berkelas"ucapan dari orang yang sekarang tengah berdiri dihadapan mereka,membuat Veronica dan Arges mendongak. Arges menekuk alisnya bingung,merasa tak pernah bertemu dengan orang tersebut,berbeda dengan Veronica yang menatap orang dihadapannya dengan pandangan yang sulit diartikan

"Gak papa gak berkelas yang penting gak munafik,bilang aja ngiri,makanya ngatain gue. Sorry gue alergi sama binatang,jadi diharapkan lo mundur radius 100km dari sekarang"usir Veronica,mengaduk-aduk bakso yang hanya tingga sebiji didalam mangkoknya

"Ngapa gak terima gue katain?"tantang Veronica saat mendapatkan pelototan dari orang yang masih setia berdiri dihadapannya "Nama doang yang Raja,gak sesuai sama sifat lo yang bangsat"pergerakan Raja yang ingin menghampiri Veronica tertahan cewe yang digandeng nya sedari tadi,sambil menggeleng dengan tatapan permohonan cewe tersebut terus mencekal lengan Raja dengan erat

"Awas lo,kalo sampe gue ketemu ama lo lagi,gue remes mulut lemes lo"desis Raja,mulai meninggalkan Veronica sambil merangkul cewe disampingnya tadi dengan mesra. Veronica hanya dapat menatap punggung Raja dengan tatapan penuh kebencian

"Bakalan gue tunggu dengan senang hati"balas Veronica setengah berteriak tegas. Mendapatkan usapan seseorang dilengannya Veronica pun mengalihkan etensitas matanya kearah Arges

"Dia?"tanya Arges menatap Veronica lekat,dan diangguki Veronica"Udah gak apa. Dia emang gak pantes buat lo,anggap aja dia sebagai tempat persinggahan sesat doang"Arges mendekati Veronica,membawa gadis tersebut kedalam pelukannya,memberikan ketenangan dan perlindungan untuk gadis kecilnya

"Dia jahat,dia cuma mainin gue,perasaan dia gak bener-bener tulus,ternyata dia cuma pansos,gue rasanya mau pergi sejauh-jauhnya dari jangakauan dia,gue gak mau lagi ketemu sama dia. Ajak gue pergi dari sini,sejauh-jauhnya Ar"didalam dekapan Arges Veronica sesegukan,mengeluarkan segala keluh kesahnya,mencengkram baju bagian belakang Arges,melampiaskan emosi yang berusaha dia pendam. Arges yang mendengarkan ucapan-ucapan yang keluar dari mulut Veronica hanya dapat memejamkan matanya dengan dagu yang bertengger dikepala gadis tersebut

Mengusap punggung Veronica dengan sayang,mengeratkan pelukannya pada tubuh Veronica"Udah,tenang ya,gue bakalan ngejagain lo mulai saat ini,ada gue,ada gue yang akan selalu ada buat lo"ucap Arges menenangkan,mengecup kening Veronica beberapa kali,membuat Veronica memejamkan mamtanya semakin erat

"Gue gak butuh janji,gue butuh bukti Ar,percuma lo ngomong kayak gitu,kalo pada akhirnya lo juga bakalan ninggalin gue"gumam Veronica mulai sedikit tenang,sesegukan yang sebelumnya mulai berkurang sedikit demi sedikit,mendongakkan kepalanya dengan keadaan masih didekap Arges erat"Gue butu action,bukan bahas sana -bahas sini"lanjutnya

"Iya gue bakalan buktiin ucapan gue,lo boleh nuntut gue,kalo misalnya gue gak tepatin janji gue ke elo"ucap Arges lugas tanpa ada keraguan yang tercetak diwajahnya

✿ฺ✿ฺ

"Masih betah juga kamu temenan sama tuh bocah? Gak takut saya hukum lagi kayak kemaren?"ternyata kepulangan Veronica dan arges sudah ditunggu Andri didepan gerbang sambil berkacak pinggang

"Dimana letak salahnya? Lagian bunda juga udah lama kenal sama keluarga Arges,begitupun Ayah,kenapa Veey gak boleh deket sama dia,apa alasannya?"tanya Veronica,menuntun Arges agar berdiri dibelakang tubuhnya

"Jelas salah! Dia cuma anak pengusaha,perusahaan kecil,sedangkan kamu anak konglamerat!anak orang kaya nomor 3 didunia! Saya malu saat ada teman saya yang ngeliat kamu jalan bareng sama dia. Masa anak konglamerat pacaran sama anak orang biasa-biasa aja. Gak bisa kamu gak bikin saya malu satu kali aja? Mau ditaro dimana muka saya saat ketemu rekan bisnis saya ha?" kemudian Andri menunjuk Arges yang tengah berdiri dibelakang Veronica"Dan kamu! Belum nyerah kamu,setelah saya hancurin keluarga kamu? Masih mau ngelawan saya? Kamu gak bakalan bisa bocah! Masih bau kencur aja sok-soan"

"Masuk! Saya bilang masuk,jangan pernah kamu bergaul lagi sama bocah ingusan itu,ingat derajat kita itu jauh beda sama dia"Andri menyaret Veronica masuk kedalam rumah,memaksa tautan tangan Veronica dan Arges terlepas dengan tak berpri kemanusiaan. Arges yang ingin mengejar Veronica terhalang bodygoard yang sudah diletakkan tepat didepan gerbang rumah Veronica,dengan kasar bodygoard tersebut mendorong Arges keluar gerbang dan menutup gerbang dengan sangat rapat

Menatap sang ayah dengan pandangan tajam,Veronica menghempas tangan Andri yang mencekal pergelangan tangannya,berhadapan dengan Andri tanpa rasa takut sedikit pun"Ayah gak punya perasaan! Gak pantes ayah ngomong kayak gitu sama Arges! Semua manusia itu sama dimata Allah,gak ada yang mulia selain diukur dari ibadah dan keimanan mereka. Ayah kira ayah manusia mulia kalo ngomong gitu sama Arges? Enggak yah,enggak sama sekali.ingat Allah itu nggak tidur,pasti akan ada balasan atas apa yang udah ayah lakuin kekeluarga Arges,tunggu aja,entah itu didunia ataupun dihari kelak"setelah berkata demikian Veronica pergi,meninggalkan Andri yang meradang. Menggeram kesal mendengarkan anaknya membela orang lain bukan dirinya yang notabenya adalah ayah nya sendiri

✿ฺ✿ฺ

"Bijak banget gue ngomong kek begitu,gak nyangka ucapan gue bakalan kek gitu. Nakal boleh jahat jangan"menolong Veronica sambil menatap pantulan dirinya pada kaca full body yang terletak disudut ruang kamar nya








THANYOU FOR THE FREE TIME YOROBUN

AND

ALWAYS SUPPORT ME EVERY TIME!

See youuu next capter

To Be Continue

LET GOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang