1. Apa itu Astrogeology?

43 4 0
                                    

Diantara teman-teman adakah yang pernah mendengar tentang astrogeology?

Kalau iya, kalian pernah mendengarnya darimana?

Nah, jadi apasih astrogeology itu?

Bagi teman-teman yang belum tahu tentang apa itu astrogeology biar aku jelasin dikit ya.

Astrogeology (astrogeologi) bisa diartikan sebagai aplikasi ilmu dan metode geologi untuk mempelajari objek extra-terrestrial dan planet lainnya (Oxford Dictionary). Sedangkan menurut Rossi & van Gasselt (2018), astrogeologi didefinisikan sebagai interdisiplin ilmu dalam melakukan penelitian dengan objek berupa objek terrestrial yang didasarkan atas pendekatan geologi dan dikombinasikan dengan ilmu astronomi dan astrofisika. Astrogeologi juga biasa disebut sebagai planetary geology dan ataupun exogeology.

Tujuan dari riset astrogeologi adalah mencoba memahami proses evolusi dari planet, bulan dan objek angkasa lainnya. Selain itu, astrogeologi juga membantu kita memahami sumberdaya baik positif maupun negatif (sumber energi seperti mineral dll) yang bisa diperoleh dari material geologi benda di luar bumi. 

Sejarah Singkat Astrogeologi

Sebenarnya, penelitian astrogeologi sudah berlangsung sejak lama. Nah, dari sumber yang aku baca, pengetahuan geologi yang diaplikasikan untuk benda-benda langit sudah dimulai sejak lama yaitu sekitar tahun 1893 yang dibuktikan dengan adanya jurnal yang berjudul 'Earth-Approaching Asteroids as Targets for Exploration' yang ditulis oleh L.M.Shoemaker dan L.E. Helin. Jurnal ini menjelaskan tentang profil dari kawah tumbukan di bulan.

Topik riset astrogeologi berkembang sekitar tahun 1963 ketika Amerika bersaing secara ketat dengan Rusia dalam bidang ke antariksaan. Dalam hal ini NASA (sejenis NASA-nya Amerika) memiliki program untuk mengirimkan manusia ke bulan. Semua astronot yang dikirim ke bulan selalu mendapatkan pelatihan geologi terlebih dahulu. Dan pada tahun tersebut juga, USGS (badan Geologi Amerika) sudah memiliki unit khusus untuk astrogeologi yang bertugas melakukan pemetaan geologi di bulan dan melatih ilmu kegeologian kepada astronot yang akan pergi ke bulan.

Nah, tetapi kemudian perkembangannya karena kebutuhan ilmu pengetahuan yang membutuhkan keharusan untuk mengirimkan geologist ke bulan, sampai pada akhirnya pada misi Apollo ke-17 pada tahun 1972 ada 3 astronot yang dikirimkan ke bulan dan salah satunya adalah seorang geologist yang bernama Harrison H. Schmitt.

Harrison H. Schmitt bisa disebut sebagai seorang geologist satu-satunya yang 'bekerja' di bulan karena sampai sekarang belum ada lagi geologist yang pergi ke bulan. Kemudian, dari 6 misi Apollo berhasil mengumpulkan batuan dengan total berat 381 kg yang terdiri dari 2200 sampel batuan. 

Sedangkan 3 misi luna tanpa awak yang dilakukan oleh Uni Soviet berhasil mengumpulkan 301 gram sampel batuan yang berasal dari bulan. 

Pada saat sekarang, pengambilan sampel batuan lebih sering menggunakan robot geologist.

Bidang yang dipelajari di astrogeologi pada intinya merupakan bidang kegeologian yang sama seperti yang dipelajari di bumi, seperti: tektonik, sedimentologi dan stratigrafi, vulkanisme, mineralogi, bahkan kandungan hidrokarbon (metana) seperti misalnya yang ada di mars. 

Nah, jadi astrogeologi bisa dipertimbangkan menjadi peluang riset buat masa depan lho, khususnya bagi geologist yang udah bosen sama dunia per'minyak'an di bumi.

Jika ada kesalahan dalam pemahaman, tolong dimaafkan dan diingatkan ya :)

Salam

Ann

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AstrogeologyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang