part 04: your home is also your friend's one

45 14 0
                                    

To the Boy I Never Dated

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









To the Boy I Never Dated




selepas konser my chemical romance yang kutonton dengan jake beberapa hari lalu, laki-laki itu kini terlihat lebih semangat di setiap harinya. dia lebih sering membawa sebuah buku kecil yang entah apa isinya. bukan diary yang pasti, jake tidak akan mungkin mau melakukan hal-hal seperti menulis diary.

sepertinya ia lebih terinspirasi setelah menonton band favoritnya itu. dia juga bilang akan membuat lagu untuk acara festival sekolah mendatang.

"hei! senang banget kayaknya! ada kabar baik ya?" tanyaku yang mendadak muncul di sebelahnya yang sedang sibuk mengunyah sebuah sandwich sambil bernyanyi-nyanyi.

jake pun menyadari keberadaanku, ia melahap seluruh potongan sandwich yang tersisa lalu mengubah posisinya menghadap ke arahku. "aku sudah dapat ide!" katanya antusias sambil memukul-mukul pahanya mengikuti nada-nada musik yang mengalun di dunia miliknya sendiri.

aku tak mampu menahan senyumku dan menarik satu earphone yang menempel di telinganya itu. "by the way, kapan ingin mulai menyiapkan untuk festivalnya?" tanyaku ingin tau.

"well, april, we have to start prepare festival thingy tonight."

"oh, okay! what can i do?" aku menopang daguku menunggunya menjawab pertanyaan yang kuberikan. aku sudah berjanji untuk membantunya menulis lagu bahkan menyiapkan penampilan untuk di festival nanti.

"aku harus membuat lagu terlebih dahulu," ucapannya terjeda dan menyempatkan diri untuk meneguk air mineral di hadapannya. "di rumahmu ya, boleh? rumah april tempat terbaik untuk melakukan hal semacam itu." kata jake lagi sambil memohon-mohon kepadaku dengan gestur tangan yang disatukan di depan wajahnya.

rules number two. your home is also your friend's one.

rumahku memang sudah seperti rumah kedua bagi jake. terlebih kamarku. begitu pula sebaliknya. bahkan aku pernah rela membiarkan jake yang sedang deman tidur di kamarku dan aku tidur di kamar milik kakakku.

okay, back to the topic.

"tapi, jake, kalau untuk latihan bandnya tidak mungkin di rumahku"

jake tertawa kencang, puas sekali. "nggak mungkin, yang ada rumahmu bisa kebagi dua" katanya begitu.

tapi memang biasanya kegiatan jake di rumahku kebanyakan dihabiskan untuk bermain musik. dia selalu membawa gitar listriknya dari rumah dan memainkannya di rumahku sambil menulis lagu. oh iya, lagu buatannya juga sudah lumayan banyak. aku menyarankannya untuk cepat melakukan rekaman tapi dia bilang ingin mengumpulkan dulu sebanyak-banyaknya.

"oke, oke, jadi kapan kita akan mulai? aku harus segera ke rumahmu."







"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TO THE BOY I NEVER DATEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang