Bab 1

12 3 0
                                    

***

Seorang wanita tersenyum memandangi jalanan yang sudah beberapa bulan tidak dilewati, dengan perasaan berdebar dan bahagia karena merindu sang pujaan hati. Langkah kaki yang dipercepat untuk memasuki gedung tinggi yang sudah ada di depan mata. Memasuki lift dan memencet angka tanpa melihatnya. Pintu lift terbuka bergegas keluar, entah mengapa meski sudah berlajan cepat tetapi waktu terasa begitu lambat. Sampai di depan pintu menekan sandi dan pintu terbuka. Degup jantung yang semakin berdebar, menghirup napas dalam dalam dan memasuki ruangan. Melihat sekeliling ada bekas makanan dan 2 gelas wine di meja. Berjalan pelan memasuki ruangan tersebut dan melihat pakaian yang berserakan, mengucek mata berharap hanya halusinasi yang dilihatnya.  Sayup-sayup mendengar suara desahan pria dan wanita, pikiran buruk langsung menerjang buru-buru berjalan dan membuka pintu kamar yang tidak tertutup rapat. Menutup mulut tidak percaya dengan apa yang dilihatnya melihat sang pujaan hati berada dibawah seorang wanita melenguh kenikmatan. Menghirup napas panjang, dan kemudian berkata,

"Ternyata ini yang dinamakan sibuk,"

Tersadar ada seseorang si pria dan wanita tersebut cuek saja melanjutkan aktifitasnya. Sakit hati dan merasa cukup untuk melihat adegan tersebut, langsung membalik badan dan pergi.

Sesampainya diluar, langsung memberhentikan Taxi dan menuju sebuah hotel. Rasanya dengan perasaan seperti ini, tidak baik untuk pulang kerumah. Masih tidak habis pikir dengan apa yang dilihat oleh mata kepalanya. Pacarku berhubungan badan dengan seseorang yang sangat kubenci. Dan saat kepergok apa responnya? Malah menlanjutkan tanpa berusaha menjelaskan, luar biasa hubungan yang bertahun tahun dibangun kandas tanpa kata hanya karna nafsu. Dibilang sakit hati, ya sakit hati. Tapi entah kenapa tidak ada air mata yang turun, hanya ada rasa sesak dan nyeri di hati.

"non, udah sampe", ucap supir taxi membuyarkan lamunanku.

Memasuki hotel, dan tiba-tiba menabrak seseorang lelaki. Hampir jatuh namun ditahan olehnya.

"Maaf dan Terimakasih", ucapku sambil tersenyum tanpa memperhatikan siapa yang kutabrak bergegas ke resepsionis tanpa menunggu jawaban.

Setelah mendapat kunci kamar langsung bergegas ke kamar dan merebahkan diri. Menatap langit-langit kamar hati masih terasa sakit dan sesak. Kuambil HP dan ku buka galeri, kuhapus satu persatu foto kebersamaan kami. Menghela napas, dan bersyukur hubungan kami hanya dibatas wajar meski sudah lama menjalaninya. Mungkin memang salahku yang tidak bisa memenuhi kebutuhannya. Kubuka social media dan menghapus foto foto kebersaaman kami. Begitu banyak kenangan yang dihapus selama 7tahun ini, hah sudahlah lebih baik tidur.

***

Malas sekali rasanya kembali kerumah, namun mau tidak mau harus kembali kerumah itu untuk melihat mommy. Kubuka pintu, dan disambut oleh asisten rumah tangga.

"Selamat datang, non" ucap nya.

"Ibu dimana?" tanyaku tanpa basa basi

"Di kamar non" jawab nya

Langsung kulangkahkan kaki menaiki tangga menuju kamar utama di rumah ini, kubuka pelan pintu kamar dan melihat wanita yang telah melahirkanku duduk diam memandangi luar dengan tatapan kosongnya diatas kursi roda. Kuhampiri dan berjongkok di depannya sambil memegang tangan-nya.

"Hai mom, apa kabarmu? Aku kembali untuk melihatmu meski hanya sebentar" hening tak ada jawaban. Sedih melihat orang yang paling kusayangi menjadi seperti ini. Sejak Insiden itu.

"Masih ingat rumah ternyata" ucap suara seseorang yang kukenal

"Selamat pagi ayah," jawabku sopan

"Bagus sekali kau berkeliaran kesana kemari, bukan langsung pulang malah ke hotel bersama lelaki!" ucapnya dengan nada agak tinggi

"Maksud ayah? Aku hanya pergi sendiri" jawabku tanpa ingin menjelaskan lebih lanjut

FerullaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang