2. Mommy Stella & Daddy Ken

6 2 0
                                    

Happy Reading ♡

Kubuka mata dan kulihat jendela masih gelap, melihat jam menunjukkan pukul 5 pagi. Kebiasaan yang diajarkan mommy untuk selalu bangun pagi sejak kecil sudah menjadi kebiasaan. Kembali menerawang bertahun-tahun lalu sebelum kejadian itu kami adalah keluarga bahagia, sampai tanpa tahu malu ayahku membawa pulang istri baru dan anak tirinya. Dengan kejamnya berkata bahwa ibuku tidak menarik lagi. Tidak lama setelah itu ibuku jatuh sakit. Aku yang masih kecil diambil kakek dan nenek yang tidak setuju dengan anaknya yang membawa perempuan lain, kerena takut kejadian buruk terjadi kepadaku. Di saat umurku 15 tahun mereka meninggal karena kecelakaan, dan mewariskan seluruh hartanya kepadaku.

Drrt, Drrt .. Bunyi getaran hp membuyarkan lamunanku, "Precious Girl Calling" 

"Nek, gimana kabar lo. Astaga lo kok tega banget sih ga ngabarin gw kalo nyokap udah ga ada! Untung gw liat story IG nya Auntie Stella. Pokoknya lo siap-siap gw jemput sekarang, gapake alasan A B C D"

"Hmm iya," jawabku dan kemudian tertidur kembali. 

Beberapa saat kemudian terdengar gaduh dirumah tersebut, yang membangunkan tidurku. Kuambil kimono tidurku dan memakainya. Bergegas turun kebawah untuk melihat ada kejadian apa yang terdengar sampai atas. 

"Keluarkan semua barang-barang yang tidak berharga mereka! Periksa kembali barang bawaan mereka! Simpan kunci mobil, perhiasan, dan surat surat yang mereka coba selundupkan!" ucap Aunty Stella kepada pekerja dirumah ini. 

Kulihat Auntie Stella sedang menyuruh para pekerja rumah mengeluarkan dan memeriksa seluruh barang milik Ayah, dan duo jalang tersebut. Mereka pikir apa aku akan diam saja selamanya, seandainya Mommy bisa tegas seperti Auntie Stella. Mungkin sekarang kami berdua bisa hidup bahagia. Kuhampiri dia dan langsung memeluknya. 

"Selamat pagi Auntie, bolehkah aku memanggil Auntie dengan sebutan Mommy?" tanyaku dengan sendu menatap Matanya tanpa menghiraukan keberadaan orang lain disana. 

"Tentu saja sayang," memelukku dengan perasaan haru.

"Mommy, aku rindu merasakan hangatnya pelukan seorang ibu. Aku akan bahagia sekali kalau Auntie dan Uncle menjadi orang tuaku." ucapku yang terdengan seperti permohonan. 

"Tentu saja, kamu adalah anak kami. Dari dulu sudah seperti itu," sahut Uncle yang datang dan kemudian memeluk kami. 

"Mommy Stella, Daddy Ken i love you! Bisakah sekarang kalian mengusir mereka dari hidupku, bahkan ibu dan anak sama saja mereka sama-sama Jalang! Rashta selingkuh dan merebut pacarku kemarin dan aku melihat mereka bersetubuh di depan mataku, aku tidak sudi tinggal bersama mereka!" ucapku mengadu bagaikan anak kecil yang polos dengan suara agak kencang agar terdengar oleh ketiga mahkluk yang berada di depan pintu. 

"Kalian tidak bisa melakukan itu kepada kami! " suara wanita yang menginterupsi keharmonisan kami. 

"Sadar diri kalian, kau siapa? Hanya Wanita Jalang yang berusaha menggantikan posisi Kakak-ku. Silahkan pergi dari sini atau saya laporkan atas menggangu ketenangan rumah kami!" ucap Mommy Stella santai disertai dengan sindiran pedas. 

"Hei Laki-laki tak berguna, segera bawa gundik dan Anak Harammu pergi dari sini! Atau perlu diulang kejadian kemarin?!" bentak Daddy Ken kepada seseorang yang status nya Ayahku. 

Tanpa berkata apapun Laki-laki itu membawa barang dan menuntun istri dan anaknya keluar dari gerbang rumah ini, entah apa yang dirasakannya dia terlihat tidak seperti biasanya. Apakah ada penyesalan yang dirasakan atas kepergian Mommy ku? Ya mungkin saja, tapi sudah terlambat. Semoga kita tidak akan pernah bertemu kembali. 

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FerullaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang