Household Harmony (Oneshot)

158 16 0
                                    

Mentari pagi mulai terbit di ufuk timur, menerangi seluruh desa atau mungkin seluruh kota Konoha. Meskipun masih terlalu pagi, banyak orang mulai beraktivitas seperti berjualan di pasar.

Sinar mentari mulai memasuki kamar yang dihuni oleh pasutri ini. Sang istri yang merasa terganggu dengan sinar matahari tersebut mulai membuka matanya, Ia memerjap-merjapkan matanya untuk menyesuaikan antara dunia nyata dengan dunia mimpi.

Jam 05.33, Ia meregangkan otot-otot tubuhnya, ucapan "hoam" masih terdengar dari mulutnya. Ia melirik ke arah suaminya yang masih tertidur dengan nyenyak nya. Seulas senyuman muncul di wajah cantiknya itu, tanpa pikir panjang Ia pun segera bangun dari posisinya dan mengambil handuk yang berada di lemari.

Ia segera keluar dari kamar tersebut setelah Ia menyiapkan semua pakaian ganti yang akan Ia kenakan nanti. Sebelum menuju kamar mandi, Ia menyempatkan dirinya untuk melihat putrinya tersebut.

Ia membuka pelan pintu kamar yang ditempati oleh putrinya itu. Masih tertidur, Ia pun menutup kembali pintu itu, tak ingin menganggu tidur nyenyak putrinya.

Ia segera menuju kamar mandi, suasana masih sejuk, Ia tak ingin air dingin menyentuh kulitnya, namun mau bagaimana lagi, Ia harus memulai aktifitasnya duluan sebelum suami dan putrinya.

.

Sumire mulai mengeringkan rambutnya yang masih basah, Ia sudah menghabiskan waktu sekitar 8 menit di dalam kamar mandi. Setelah dirasa semuanya sudah kering, Ia pun segera pergi menuju halaman belakang untuk menjemur handuknya yang basah.

Kembali ke dalam rumah, Ia mulai memanaskan air yang sudah dingin. Ia menyalakan kompor nya dan kemudian meletakkan teko yang berisi penuh air di atasnya.

Ia mulai membuka lemari pendingin yang terletak tidak jauh dari tempat nya berada, mencari bahan makanan yang akan Ia masak. Ia pun mengambil 3 butir telur dan sebotol kecap.

Ia telah memulai aktifitas masaknya tersebut, Ia memecahkan tiga butir telur yang sudah Ia siapkan, Ia menuangkan bagian kuning ke telur pada wajan yang sudah siap untuk digunakan.

Ditengah-tengah aktifitas memasaknya tersebut, terdengar langkah kaki seseorang yang turun dari tangga. Dengan ekspresi wajah yang masih agak mengantuk, Ia berjalan mendekati arah Ibunya tersebut.

"Ohayou Misure."

"O-ohayou mo Mama, 'hoam" ucap Misure yang tak lain adalah putri nya sendiri.

"Mama masak apa pagi ini?"

"Ah, telur orak-arik kesukaan Papa mu."

"Wah, pasti enak." ucap Misure yang sudah tak sabar untuk menyantap hidangan buatan Mama nya tersebut.

"Kalau begitu, aku mandi dulu ya Mama." ucap Misure yang sudah membawa handuk yang Ia lingkari pada bahunya.

"Ya, apakah kau sudah menyiapkan semuanya?"

"Sudah."

.

Jam sudah menunjukkan pukul 05.58, telur orak-arik buatan Sumire sudah jadi, Ia hanya perlu meletakkan telur tersebut di piring dan membawanya menuju meja makan.

"Oh ya Misure, bisakah kau membangunkan Papa mu?"

"Baiklah." ucapnya dengan senyuman manisnya, semanis wajah Sumire.

Misure mulai berjalan menuju kamar orang tuanya, anak yang memiliki arti nama 'Pesona' itu mulai memikirkan cara untuk membangunkan Papa nya. Pasalnya, sang Papa akan sangat susah untuk dibangunkan di pagi hari kecuali dengan kemarahan Mama nya.

Tidak memikirkan cara yang baik, Ia pun memilih untuk menggunakan cara yang lama. Setelah sampai tepat didepan pintu kamar orang tuanya, Ia segera membuka pintu tersebut, memperlihatkan seseorang yang bersembunyi di balik selimut.

Household Harmony (Oneshot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang