Di sebuah ruangan, terdapat para petinggi Geist Ent yang sedang mengadakan rapat mengenai masalah yang ditimbulkan Yiren. Mereka tampak serius membahas hukuman apa yang pantas diberikan pada Yiren walaupun bukan sepenuhnya salah gadis itu. Pelatih vokal yang merokok di dalam dapur rekaman juga akan diberikan sanksi.
Selama rapat berlangsung, Jaehyun lebih banyak diam. Sesekali ia hanya menyetujui atau menolak usulan beberapa petinggi Geist Ent. Namun ketika membahas petisi Seyeon, Jaehyun teringat akan pertanyaan Yiren. Apalagi setiap kata yang dilontarkan kekasihnya itu terdengar penuh penyesalan.
"Silahkan angkat tangan jika ada yang setuju Yiren dikeluarkan dari anggota trainee?" Jang Mi membuka suara sembari mengangkat tangannya. Dan tanpa disangka, banyak dari anggota rapat ikut angkat tangan. Namun masih ada dua orang yang belum memberikan jawabannya. Jaehyun dan sang ayah yang merupakan presiden direktur Geist Ent.
Jika presdir tidak setuju, semua suara yang memilih setuju akan gugur. Karena dianggap ayah Jaehyun memiliki kuasa dan paling berpengaruh di Geist sebagai pendiri perusahaan. Dan kedua orang tersebut memberikan jawaban mereka yang salah satunya membuat semua orang yang menghadiri rapat terkejut.
.
.
.
.
.
.
Sembari menunggu hasil, Yiren tak henti-hentinya merapalkan doa. Ia berharap dirinya masih diberi kesempatan untuk melanjutkan masa trainee hingga debut sebagai idol di Geist. Dengan ditemani Jaemin dan Heejin, Yiren mendudukkan tubuhnya di lantai dengan kedua lutut yang ditekuk. Beberapa saat berlalu, dan rapat pun selesai. Para petinggi Geist Ent keluar dengan hasil keputusan sepenuhnya berada di tangan presdir."Wang Yiren!" Yiren berdiri dan membungkuk hormat pada presdir ketika namanya dipanggil.
"Datang ke ruangan ku!" perintah Jung Jae Won, sang presdir. Seperti sedang mengikuti lari marathon, Yiren merasakan jantungnya berdegup kencang tak karuan. Kemudian gadis itu pun mengikuti Jae Won hingga ke dalam sebuah ruangan.
"Duduklah!" Yiren mengambil duduk di sebuah sofa berhadapan dengan Jae Won.
"Aku akan memberitahu hasil rapat tadi. Apa kau siap mendengarnya?"
Mau tidak mau, Yiren siap menerima apapun hasil keputusan rapat.
"Aku siap." jawab Yiren walau terdengar keraguan.
"Sebenarnya ini keputusan berat. Namun, yang namanya hukuman harus tetap diberikan. Dengan terpaksa... Aku memberhentikan mu sebagai anggota trainee Geist Ent mulai hari ini."
Mendengar penuturan Jae Won rasanya seperti ada batu besar yang menghantam tubuh Yiren. Sakit namun tidak berdarah.
Yiren tersenyum getir. Kedua tangannya meremas kuat ujung baju yang dikenakannya. "Baiklah jika itu keputusannya, akan aku terima. Terima kasih juga karena pernah menerima ku sebagai anggota trainee Geist. Aku akan menjadikan ini sebagai pelajaran."
Jae Won menghela nafas. Ia tentu tahu hubungan puteranya dengan Yiren. "Selain itu, kau juga harus mengganti rugi kerusakan. Namun aku telah memberimu keringanan sehingga kau tidak perlu mengeluarkan banyak uang."
Yiren mengangkat kepalanya, "Kerugian? Tapi... Aku belum banyak memiliki uang. Tolong beri waktu untuk aku melunaskannya!"
"Tentu, aku akan memberimu waktu." ucap Jae Won.
Di sisi lain, seorang wanita yang tampilannya sangat elegan sedang berbicara serius dengan Jaehyun. Wajahnya masih terlihat cantik walaupun usianya dibilang sudah tidak muda lagi. Dia Jung Haeryeon, ibu Jaehyun.
"Ibu mendengar berita buruk terjadi, apa itu benar?" tanya Haeryeon.
"Hm." balas Jaehyun sekenanya.
"Tidak perlu kau jelaskan, ibu sudah tahu masalahnya." ucap Haeryeon sembari mengibaskan kipas di tangannya.
"Lalu mengapa ibu bertanya?"
Haeryeon mencebikkan bibirnya, "Memangnya masalah bagimu?"
"Jaehyun, ibu minta dengan tulus... Akhiri hubungan mu dengan Wang Yiren! Karena ini menyangkut masa depanmu. Mendengar banyak dokumen hilang, para produser yang sedang bekerja sama dengan perusahaan kita langsung mengajukan protes. Mereka menuntut, agar orang yang melakukan kesalahan itu segera diberi hukuman." jelas Haeryeon sembari menatap sendu puteranya.
"Kau tahu Jaehyun, perusahaan ini dibangun dari hasil kerja keras serta semangat tinggi ayah mu. Ibu tidak bisa membayangkan jika Geist Ent mengalami kehancuran. Dengan diawali hilangnya kepercayaan para pendukung perusahaan ini. Ibu mohon sekali lagi, kau harus relakan hubungan mu kandas dengan Yiren. Di luar sana, masih banyak wanita yang mau denganmu. Masih banyak wanita yang jauh lebih baik daripada Yiren---"
"Tapi tidak ada yang seperti Yiren." potong Jaehyun. Ia menatap jengah sang ibu.
"Tolong biarkan aku memilih jalanku sendiri!" pinta Jaehyun.
"Jaehyun, mengapa kau tidak pernah sekali saja mendengarkan perkataan ibu? Sini biar ibu tunjukkan padamu, bagaimana orang-orang itu merendahkan perusahaan ayah mu!" Haeryeon menyodorkan ponselnya yang menampilkan banyak komentar buruk pada akun sosial media Geist Ent. Jaehyun yang membacanya hanya bisa menghela nafas sembari mengusap wajahnya frustasi.
"Perusahaan telah memutuskan untuk memberhentikan kontrak dengan Yiren. Dia sudah resmi menjadi mantan anggota trainee." ucap Jaehyun memberi penjelasan pada Haeryeon.
"Benarkah?"
Jaehyun tidak membalas karena ponselnya tiba-tiba berdering menandakan ada panggilan masuk dari salah satu produser agensi lain yang sedang melakukan kerja sama dengannya.
"Hallo?"
"Aku mendengar kabar buruk perusahaan mu. Bagaimana keputusannya? Apa aku yang harus memutuskan kontrak kerja kita?" tanya produser tersebut dari sebrang telpon.
"Perusahaan akan mengumumkan keputusannya pada publik besok. Dan aku tidak mau memutus kontrak dengan mu." jawab Jaehyun.
"Kau tahu project lagu yang akan ku buat dengan mu itu untuk artis papan atas Park Jiwon? Jadwalnya sebentar lagi, namun dokumen yang telah kau perbarui justru hilang."
Jaehyun menghela nafas sebelum mematikan sambungan telepon. Ia berjanji pad dirinya sendiri akan bertanggung jawab mengenai masalah project tersebut.
Tak lama dari itu, sosok Yiren keluar dari ruangan milik Jae Won dengan wajah lesu dan mata sembab. Merasakan kehadiran orang lain, Yiren langsung mengangkat wajahnya dan terkejut melihat Jaehyun beserta istri Presdir sedang mengobrol. Lantas ia segera membungkukan setengah badannya sebagai rasa hormat.
Haryeon melirik Yiren sesaat dengan tatapan sinisnya. Sebelum ia pergi masuk ke ruangan suaminya, sebuah ucapan wanita itu lontarkan menampar kenyataan pada diri Yiren.
"Akhiri hubungan dengannya! Karena kau tak pantas untuk Jaehyun! Aku bahkan tidak suka melihat kalian bersama."
Yiren terdiam dengan mata kembali berkaca-kaca. Ia tidak berbicara apapun dan melenggang pergi.
"Berhenti sampai di sini, kau bukan milikku lagi." Ucapan Jaehyun sukses membuat langkah Yiren terhenti. Gadis itu membalikan tubuhnya dan menatap sendu Sang pujaan hati yang dengan tega meninggalkannya sendirian di tempat itu.
Tak lama, Jaemin serta Heejin datang menghampiri. Mereka terkejut melihat penampilan Yiren yang memprihatinkan dengan wajah dipenuhi air mata.
"Ada apa Yiren?" Tanya Heejin khawatir.
Yiren menggeleng sembari menampilkan senyum palsunya. Ia juga langsung menghapus jejak air matanya dengan punggung tangan.
"Aku tidak apa-apa." Jawab Yiren ingin terlihat tegar di hadapan kedua temannya tersebut.
"Yiren..." Jaemin menghela nafas sesaat. Sebelum akhirnya menarik tangan Yiren dan membawa tubuh gadis itu ke dalam pelukannya.
Heejin yang menyaksikan adegan tersebut hanya bisa menunduk dim sambil meremas ujung pakaiannya. Beberapa langkah di balik lorong, Jaehyun berdiri dengan tatapan yang sulit diartikan. Ia merasa seharusnya dirinya lah yang memeluk Yiren disaat wanita tersebut sedang merasa hancur.
🦋
🦋
🦋To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying Producer
RomanceBertemu dengan Jaehyun yang berprofesi sebagai produser di Geist Entertainment, membuat Yiren bermimpi untuk menjadi bagian agensi tersebut. Ia bercita-cita menjadi idol yang mengandalkan prestasi bukan sensasi. Namun, baru mengikuti trainee belum g...