Happy Reading...
[Anisa Takdir-ku]
•
•
•
Selama satu minggu ini kelas 12 sedang menghadapi ujian praktek. Dan hari ini giliran kelas 12 MIPA 1 praktek olahraga. Semua nya sudah berkumpul di lapangan, termasuk Anisa bersama kedua sahabat nya. Seperti biasa, sebelum memulai olahraga ketua kelas memimpin untuk pemanasan.
Kini waktu nya untuk praktek olahraga di mulai, lari dari garis start sampai garis finish sambil mendrible bola basket, penilaian dilihat dari waktu, berapa menit siswa dapat berlari dengan mendrile bola basket, begitulah yang di ucapkan pak Adi selaku guru olahraga.
"Kita mulai dari absen pertama, Anisa Qirani, Arin putri, Ayla nur dan Azki fatmah!" Panggil pak Adi ke empat orang tersebut.
Masing masing sudah memegang bola basket.
Mulai!Ke empat nya berlari sambil mendrible bola, ada yang tertinggal di belakang, ada yang di barisan paling depan, dan Anisa ada di barisan tengah. Beruntung nya untuk anak kelas 12 MIPA 1, cuaca hari ini sangat bersahabat, tidak terlalu panas, di tambah dengan semilir angin yang menyapa daun daun di pohon, seakan melambaikan tangan memberi salam kepada kita semua.
"Ayla, Nisa ayo cepatt!" Teriakan Zahra membuat ku untuk menambah kecepatan berlari.
"Yey aku pertama, kamu kalah Nisa." Ayla berdecak sombong karna ia sampai duluan di garis finish.
"Tidak apa apa Ay, kan masih ada Zahra yang mengalahkan mu, iya kan Za?"
"Betul itu, aku akan mengalahkan mu Ay, dan kamu nanti nya yang tlaktir kita berdua!"
"Baiklah, kita lihat saja nanti Za!"
Satu persatu siswa sudah melaksanakan praktek olahraga, dan Zahra ternyata dapat mengalah kan skor waktu nya Ayla.
"Tuh kan Ay, aku pasti menang." Kini gliran Zahra yang sombong.
"Iya-iya, yaudah ayo ke kantin, aku tlaktir kalian berdua!"Suasana kantin cukup ramai, karna ini sudah jam nya istirahat, anak anak berhamburan dari kelas nya, untuk mengisi perut nya yang meminta untuk di isi, ada yang antri memesan bakso, ada juga yang hanya membeli air mineral, mungkin tenaga nya masih cukup untuk belajar di jam ketiga.
Dan kini kita bertiga, sudah berada di kelas, sudah cukup memakan roti untuk mengganjal perut. Tapi, tidak untuk Ayla, dia tipe manusia yang bisa memakan begitu banyak makanan, ukuran badan nya pun agak besar dari Anisa dan Zahra, jika di banding kan dengan Anisa, mungkin mereka bisa di bilang adik kakak, berbeda dengan Zahra yang memiliki postur tubuh ideal.
Kata Ayla -kita bisa aja menahan rasa lapar, tapi tidak dengan memaksakan tubuh, untuk terus ber energi. Kalo nanti Ayla pingsan, siapa yang repot? Siapa yang salah?
Ada benar nya juga apa yang di katakan Ayla, kekuatan tubuh seseorang berbeda.
"Nanti pulang sekolah kita mampir bentar yu ke warung bu Ika!"
"Ayo, sudah lama juga kita tidak kesana."Setelah Zahra selesai membersihkan kelas, mereka bertiga bergegas menuju warung bu Ika.
"Siang bu Ika..batagor nya satu ya, yang pedes."
"Siang juga Neng,,siap sebentar ya."
"Kamu ini Ay, belum kenyang juga tadi di sekolah?" Tanya Zahra.
"Kamu kaya nggak tau aku aja Za, lagipula batagor nya bu Ika itu enak dan terkenal."
"Enak apa terkenal Ay?"
"Maksudnya?"
"Terkenal karna enak, atau enak makanya terkenal!"
"Hah...maksudnya gimana Sa?""Ini neng batagor nya, si neng neng teh kemana, kenapa baru ke warung ibu lagi?"
"Biasa bu, sibuk sama tugas." Jawab Anisa.
"Saking buanyak nya tugas, aku jadi ga swndeiwi lgi bu, pokonya twugas setay with me."
"Ay...selesain dulu makan nya, nggak jelas tau kamu ngomong apa!"
"Pokonya bu tugas itu udah kaya pacar deh." Sambung Ayla dengan cepat.
"Oh...begitu ya." Bu Ika manggut-manggut.
"kalo gitu mangga di lanjut ceritanya, ibu mau kembali bekerja neng."Zahra dan Anisa hanya memakan kerupuk udang yang sudah ada di atas meja, tentunya bayar, tidak gratis, hanya air putih yang gratis disini.
"Kamu yakin Za, nggak mau lanjut kuliah?"
"Aku yakin Sa, lagipula memang niat ku ingin membantu biaya adik-adik."
"Pokonya aku selalu support kamu Za, Semangat ya!"
"Iya dong pasti, kalian berdua juga semangat ya kuliah nya."Anisa dan Ayla memang, berkeinginan melanjutkan ke bangku kuliah, Ayla dengan jurusan PGPAUD dan Anisa jurusan Bimbingan Konseling, alasan Ayla sudah bisa terbaca, dia memang suka anak kecil, bahkan dia di gemari oleh banyak anak-anak di lingkungan rumah nya. Sedangkan Anisa, dia tidak tau kenapa mengambil jurusan BK, dia hanya suka, ketika mendengar kan cerita cerita dari sahabat nya, teman nya, atau bahkan orang lain yang tidak ia kenal, dan ia sangat senang, ketika di suruh memberikan saran.
Lalu untuk Zahra, dia memang anak yang hebat, keinginan nya untuk bekerja, membuat diri nya lebih rajin lagi membuat tulisan. Iya, dia memang bermimpi, untuk menjadi seorang penulis, dia bilang -Aku bisa kerja dengan tidak melewatkan hal yang kusukai."Kalian sadar nggak si, ujian praktek tadi?"
"Sadar lah Sa, itu ujian terakhir kita kan!" Ujar Zahra.
"Bukan itu maksud ku Za.."
"Lalu apa?"
"Ujian kaya tadi, udah sering kita alamin di kehidupan."
"Seperti ujian hidup maksud mu Sa?" Sambung Ayla.
"Iya,,betul,,seringkali kita mendapatkan ujian untuk terbebas dari suatu masalah."
"Bukan nya Ujian itu masalah nya Sa?" Zahra semakin penasaran dengan jawaban Anisa.
"Justru menurut ku berbeda Za, Ujian itu bukan suatu masalah, tapi ketika kita mendapati masalah, kita butuh adanya ujian, agar kita bisa menyelesaikan permasalahan tersebut."
"Kata kata mu terlalu rumit untuk ku pahami Sa." Pungkas Ayla.
"Kata kata Anisa yang terlalu rumit, atau kamu yang nggak paham lagi Ay?" Sindir Zahra usil.
"Aku yang nggak ngerti deh Sa kaya nya."
"Mau aku jelaskan Ay?"
"Nggak..nggak usah Za, yang ada aku makin tidak mengerti apa maksudnya."Siang hari ini kita banyak tertawa, dan cerita banyak hal, entah itu membicarakan hal yang serius, atau bahkan hal hal sepele, yang justru banyak menimbulkan argumen untuk di perdebatkan.
Sesingkat itu waktu kita bertiga, rasanya baru 10 menit duduk di warung bu Ika, kenyataan nya hampir dua jam, terbukti Ayla, yang sudah di hubungi oleh sepupu nya, untuk segera pulang."Besok kita libur, mau ada acara kumpul-kumpul lagi nggak?"
"Gimana kalo kita jalan jalan?" Usul Zahra yang di jawab dengan anggukan kepala, tanda setuju.
"Baiklah..sampai jumpa esok semuanya."_______
_Kota Kuda, 1 September 2021_
_______
Di tunggu komen dan like nya 🧡
See you next Chapter........
KAMU SEDANG MEMBACA
Anisa Takdir-ku
Teen Fiction----- Kisah tentang Anisa yang berada di antara dua pilihan. Juga Raka yang menentukan pilihan nya. Namun, keduanya tetap bersatu, menetapkan kemana mereka harus melangkah. Selayak nya tumbuhan yang mengalami perkembangan mengikuti arah datang nya...