12.49

7 1 0
                                    

Wajah bosan terlihat jelas dari perempuan berambut abu-abu itu. Malam semakin sunyi, hanya terdengar denting dari jam besar rumah nya. Mata nya masih terjaga karena memang belum waktu dia tidur biasanya.

"Dingin." Selimut di badannya sudah sangat tebal.

Ia kembali menggeliat di dalam selimut sembari memainkan handphone nya. Sinar handphone itu membuat mata bulat nya melebar. Ia terus dalam posisi itu berapa kali.

"Bukannya coklat panas enak?!"Batin nya.

Surai abu-abu nya perlahan muncul di luar selimut, dia terduduk di atas selimut-selimut nya. Mata nya kosong karena yang ada di pikirannya adalah tentang bayangan coklat panas.

Kaki nya sudah siap berpindah posisi, "Are? Ugokanai."

Kaki nya masi ditempat terakhir, hanya tersentak sedikit. Bayangan di kepala perempuan itu sudah berjalan ke arah dapur di lantai bawah.

"Baiklah, kumpulkan niat dulu." Perempuan itu kembali duduk didalam selimut sembari memeluk lutut nya. Menatap kosong se isi kamar.

1 jam kemudian.

"Yosh."Tangannya mengibaskan selimut, memperlihkatkan kedua kaki nya yang bersembunyi.

Jalan nya santai walaupun di sekitarnya benar-benar sunyi dan gelap. Tangannya masih nyaman memainkan handphone.

Setelah tiba ke lantai satu, kaki nya berlari kecil ke arah dapur karena imajinasi liar nya tentang coklat panas yang dia minum di tengah kedinginan ini sudah tidak terbendung.

BRAK! BRAK! BRAK!

"Oh ayolah."Tangannya baru mengambil gelas. Tetapi gedoran pintu itu dia anggap hanyalah halusinasi

BRAK! BRAK! BRAK!BRAK! BRAK!

"AAAAA" Tangannya spontan mempercepat gerakannya. Dan jadilah coklat panas dalam satu menit.

Dia berlari dengan cepat ke arah pintu, ingin memarahi siapapun yang menggedor pintu nya tak sabaran.

"ANO NE—"

Terlihat dua laki-laki yang basah kuyuh dengan melindungi sesuatu dibalik jas berwarna hitam itu.

"EH— Kukira kalian menginap." Mereka berdua langsung masuk dan mengeluarkan sebuah benda. Membuka dengan tergesa-gesa, menyalankan lilin dengan tempo yang berantakan.

"Alaska! Cepat tiup!"Perempuan itu kaget dan sontak menuruti apa kata kedua suami nya. Meniup bersamaan lilin-lilin itu.

Dentingan jam besar terdengar ke seluruh rumah, bersamaan dengan Raizel dan Toji yang membuang nafas lega.

"Selamat Hari Pasangan, sayang."

-end

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Couple [Cadis Etrama D. Raizel x Alaska (OC) x Fushiguro Toji]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang