Jupiter Rafanizan

19 1 0
                                    

SMA Galaksi kini digemparkan dengan sosok pemuda yang berdiri di tengah lapangan sambil membawa pengeras suara dan buket bunga. Nampak sang Cassanova Galaksi akan kembali melancarkan serangannya, entah sudah kali ke berapa tapi tetap saja banyak yang antusias karena aksinya yang cukup berani.

"Mira Riandri, lo mau kan jadi pacar gue?" ucap pemuda itu dengan pengeras suara.

Siapa yang tak kenal dengan sosok Jupiter Rafanizan, sosok Cassanova SMA Galaksi. Cowok berdarah Jerman-Indonesia itu tak dapat diragukan lagi ketampanannya, terlalu tak manusiawi begitu melihat pahatan indah yang Tuhan ciptakan pada Jupiter. Hal yang membuat setiap gadis akan menjerit tertahan hanya karena melihat Jupiter melintas, dan menjadi hal wajar pula jika tak ada satupun yang bisa menolak menjadi pacar pemuda itu -setidaknya sejauh ini.

"IYA, GUE MAU," teriak seorang gadis dari koridor lantai dua. Ia tersenyum bahagia, suatu kebanggaan bisa berpacaran dengan Jupiter. Kapan lagi ia bisa mempunyai pacar setampan dan sekaya Jupiter walau ia tahu itu tak akan bertahan lama. Jupiter hanya bermain-main dengan mereka -para gadis yang ia pacari.

Jupiter tersenyum lebar, hal yang mudah baginya untuk mendapatkan gadis manapun. Dengan semua yang ia miliki, dalam sekali tarikan para gadis itu akan jatuh di pelukannya. Terdengar suara jeritan dari para siswi setelah Jupiter melempar senyumnya, terlalu lebay memang. Tapi itu akan menjadi hal wajar jika kamu melihat betapa sempurnanya sosok Jupiter. Postur tubuhnya yang ideal dengan alis tebal, mata cokelat terang, hidung mancung bak perosotan dan bibir pink alami. Siapapun akan terpikat pada Jupiter bahkan untuk sekali pandang.

"JUPITER KAMU BUAT ULAH LAGI?" Teriakan itu menggema di tengah lapangan. Siapa lagi jika bukan bu Megi, Guru SMA Galaksi yang mempunyai tubuh gembul dan suara cempreng yang terkenal killer.

Mampus, batin Jupiter. Sepertinya nama indah Jupiter akan kembali tertulis pada buku keramat -buku catatan kenakalan dan tindak kriminal siswa ala bu Megi. Sampulnya hitam polos, dengan seutas tali keemasan sebagai penanda halaman.

"Bu, saya cuma nyatain cinta bukan bikin ulah." Jupiter protes. Sudah kali ke sekian pernyataan cinta nya berakhir dengan dimarahi bu Megi. Jupiter jadi curiga jika guru perempuan itu menaruh cemburu padanya.

"Sama saja, itu sudah membuat gempar satu sekolah. Sekarang kamu ikut saya," ujar bu Megi sambil menarik ujung lengan baju Jupiter.

"Salah mulu saya, Bu." Jupiter menampilkan wajah cemberut, namun tetap mengikuti bu Megi tanpa melawan sedikitpun. Jupiter memang terkenal badboy, tapi ia tak pernah melewati batas menentang para Guru. Jika ia salah, Jupiter akan menerima hukumannya dengan lapang dada -ini bagian yang para Guru suka darinya.

"Kamu kalo mau nembak cewek, jangan di sekolah. Modal kek, di cafe gitu," ucap Bu Megi sambil menyeret Jupiter. Kerumunan para siswa sudah berhamburan sejak Jupiter ditarik keluar lapangan, banyak dari mereka yang menghela napas tak puas karena pertunjukan itu hanya terjadi sebentar.

"Iya kalo diterima, kalo ditolak? Rugi lah saya. Tapi pasti diterima sih, secara kan saya ganteng." Jupiter dengan percaya dirinya memuji diri sendiri sambil menyisir rambut hitamnya dengan tangan.

"Percuma ganteng kalo pelit," cibir Bu Megi.

"Yang penting ganteng," kekeh Jupiter sambil menaik-turunkan alisnya lucu. Bu Megi ikut terkekeh, menggelengkan kepala tak habis pikir dengan kelakuan anak didiknya itu. Jupiter adalah sosok yang humoris, ia mudah sekali akrab dengan orang lain termasuk para Guru. Meski anak itu suka sekali membuat kericuhan seperti tadi, tapi ia tetap disenangi karena keramahannya.

"Kamu susunin buku di ruangan saya, setelah itu balik ke kelas. Ingat, jangan bikin keributan lagi!" peringat Bu Megi.

"Siap, Bu," balas Jupiter sambil mengangkat tangan kanan di samping dahi -hormat.

___tbc___

Hai, selamat datang di dunia Jupiter.

Maaf untuk diksi yang masih berantakan.

Kritik dan saran amat aku perlukan.

So, Semoga kalian bisa bertahan sampai cerita ini mencapai ending.

Salam sayang dari Jupiter Rafanizan, sang Cassanova Galaksi.

Jupiter & AmaltheaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang