79 ~ ?

108 17 6
                                    

Setelah sekian lama tidak update😊
Maaf banget baru bisa update sekarang and semoga part ini gak mengecewakan kalian juga.




Happy Reading🤗

Kini Yera terduduk diatas kasur menatap kosong ke depan. Memutar ingatannya pada beberapa saat lalu. Ya, setelah penolakan Chandra, Yera bergegas kembali ke villa dan memasuki kamar yang ditempatinya dengan Kesya. Yera tidak ingin mencari tahu alasannya, karena Yera sudah tahu apa yang terjadi. Yera tidak marah dengan Chandra, dia hanya kecewa dengan harapannya yang tidak sinkron dengan realita.

Pintu kamar terbuka menampilkan Kesya. Kesya dengan cepat menghampiri Yera. Tadi Yera sempat menghubungi Kesya dan mengganggu waktu Kesya dan Daniel hanya untuk menemuinya.

"Ra? Kenapa?" tanya Kesya yang kini duduk didepan Yera.

Yera dengan cepat memeluk Kesya. "Lo tau? Chandra nolak gue." ucap Yera lirih.

Kesya mengerjap kebingungan. Namun tangannya bekerja mengusap punggung Yera. "Serius? Gak salah denger gue?"

"Serius. Lo gak percaya sama gue?"

Kesya panik. Pasalnya ia mendengar suara Yera bergetar. "E-eh iya gue percaya kok."

"Ini yang gue takutin, Sya. Kayaknya gue salah, harus nya gue ngerti lebih dulu dengan menyadari situasinya." jelas Yera pelan.

Kesya melepas pelukannya. Menatap serius Yera. "Gini, sekarang lo ceritain semuanya dari awal sama gue."

Yera mengangguk lalu mulai menceritakan semua kejadian pagi tadi pada Kesya. Kesya memperhatikan dengan serius.

"Jadi gitu." ujar Yera mengakhiri ceritanya.

"Kenapa lo gak tanya dulu. Paling nggak lo dengerin dulu penjelasan Chandra."

"Gue gak mau. Gue gak mau denger apapun. Lo tahu gue takut penjelasan Chandra buat gue makin sakit hati."

"Terus lo mau kasih tahu yang lain perihal ini?" tanya Kesya.

"Jangan dulu. Gue gak mau liburan kita keganggu cuma karena masalah sakit hati gue. Lagipun kalau bang Jihoon tahu, Chandra pasti gak bakal selamat." jelas Yera.

Kesya menghela nafas. "Terus sekarang gimana?"

"Gue gak tau. Tapi gue gak mau ketemu Chandra dulu."

"Tapi Ra.." Kesya menghela nafas. "Hhh ya udah deh. Gue keluar dulu ya."

***

Sore harinya, Yera dengan nyaman merebahkan dirinya dikasur dengan ponsel ditangannya. Ia terkaget kala seseorang membuka pintu kamar, Yera menoleh dan terdiam melihat siapa yang membuka pintu. Chandra.

Chandra menghampiri Yera santai. "Kirain lo juga gak ada?"

Yera terduduk, mengernyit. "Hah?"

"Lo mau temenin gue gak Ra?" tanya Chandra.

"Kemana?"

"Keluar. Cari makan. Laper gue."

"Kenapa gue? Yang lain?"

"Gak tau kemana. Gue bangun-bangun gak ada siapa-siapa. Tapi ternyata masih ada lo. Jadi gue ajak lo." jelas Chandra.

Yera terdiam. Berpikir. Mungkin ia terlalu asik menscroll tiktok sampai-sampai tak tahu jika teman-temannya pergi?

"Ra? Kok malah melamun? Ikut gak? Kalau gak, gapapa, gue pergi sendiri aja." timpal Chandra.

"Eh." Yera bingung, kan ia ingin menjauh dulu dari Chandra karena masih sakit hati soal penolakan tadi pagi. Gimana ceritanya kalau nanti ia menerima ajakan Chandra dan berakhir dirinya gagal move on?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My (Ex) Enemy - Na Jaemin (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang