Gambaran masa depan kita
Happy reading!
====="Annyeonghaseyo Zayn yang bentar lagi jadi pacarnya Zhasa!" Sambut Zhafira.
Pagi ini Zhafira kembali melancarkan aksinya meluluhkan hati Zayn, setelah kemarin gagal memainkan olahraga kesukaan cowok itu.
Zhafira akan mencoba peruntungannya, dengan mengikuti tips kedua dari ketujuh tips yang tertera di Artikel itu. Semoga percobaan keduanya ini, membuahkan hasil.
"Turun!"
"Gue mau ikut lo kemanapun hari ini," papar Zhafira.
Zayn menggeram tertahan. Dia menyugar rambutnya kesal, membuat Zhafira memekik lebay.
"Jangan di berantakin," cegah Zhafira. "Lo tambah ganteng kalau rambutnya acak-acakan kayak gitu," sambungnya.
Zayn menata rambutnya seperti semula, tidak membiarkan Zhafira senang dengan pandangannya. Namun usahanya berakhir kecewa, Zhafira malah kembali memuji dirinya.
"Gue meleyot Zayn. Lo tambah ganteng!" Ucap Zhafira mengacungkan jempolnya.
Zayn mendengus, lantas memakai helmnya tergesa-gesa. Dia malas mendengar ocehan Zhafira, walaupun yang di ocehkan gadis itu adalah pujian untuknya.
"Gue bilang turun!" Tukas Zayn menaikkan nada bicaranya.
Zhafira menggeleng. "Gue mau ikut. Gue bosan tahu di rumah sendirian aja," bebernya.
"Urusannya sama gue apa?"
"Lo lupa? Gue kan calon pacar lo! Urusannya ya lo harus bawa gue jalan-jalan di hari minggu yang sangat cerah ini."
Zayn menarik nafasnya panjang, menurunkan suhu tubuhnya yang naik karena kelakuan serta perkataan Zhafira.
"Gue ogah bawa lo!"
"Tapi gue mau ikut, gimana dong?" Balas Zhafira cepat.
Zayn mengamati jam di pergelangan tangannya. Waktu terus bergulir. Kalau tidak berangkat sekarang, dia mungkin kesiangan.
"Gue ikut ya? Masa gue udah siap gini nggak jadi pergi? Nggak baik tahu nunda-"
"-Terserah!" Sela Zayn pasrah.
Tangan Zhafira bertepuk ria. Dia turun lebih dulu, membiarkan Zayn menaiki motor gedenya, tapi bukan berarti Zhafira membiarkan Zayn bebas.
Zhafira dengan segala antisipasinya, memegang jaket Zayn erat, jaga-jaga kalau Zayn langsung tancap gas.
"Takut amat gue tinggal," komentar Zayn.
"Emang," jawab Zhafira begitu bokongnya berhasil duduk di jok motor Zayn.
Zayn melirik sejenak gadis itu lewat spion, memastikan penampilan Zhafira pantas untuk dibawa ke tempat tujuannya. Mengingat Zhafira punya pemikiran ajaib.
Zayn bergidik, menghentikan penilaiannya. Kakinya menginjak gas motornya tanpa aba-aba, menarik penumpangnya menjerit kuat. Zhafira terhuyung, dan untungnya dia masih sempat menarik bahu Zayn.
"Lo benar-benar ya! Kalau gue jatuh gimana? Lo mau nggak jadi dapat pacar? Terus lo belok jadi cowok jadi-jadian," omel Zhafira.
Zayn mendengus. Zhafira terlalu berlebihan.
Grap
Motor Zayn oleng begitu Zhafira merangkul perutnya. Cowok itu mengumpat keras. Mereka hampir saja celaka. Untung Zayn sigap mengendalikan motornya, dan tidak menabrak pembatas jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Critical Point (REVISI)
Teen Fiction(PLAGIAT DIHARAP MENJAUH. NULIS SATU CERITA NGGAK GAMPANG! ) #01 on accident (10 oktober 2021) #02 on hurt (13 oktober 2021) #02 on harapan (1 november 2021) "ZAYN PACARNYA ZHAFIRA I LOVE YOU!" jangan tanyakan ekspresi Zayn ketika Zhafira berteriak...