Chapter 3

6K 770 72
                                    

^HAPPY READING^

*

*

Sasuke rasanya ingin menenggelamkan dirinya ke dalam tanah dengan kedalaman ratusan meter, bagaimana bisa ia bertindak seperti itu? Ia masih mengingat jelas ekspresi Ino yang seperti jijik, Kakashi, Sakura dan Naruto yang melihatnya seperti melihat alien dari planet lain. Syukurlah Shikamaru berpura-pura tak peduli dan Hinata? Sasuka bahkan tak bisa menyebutnya naif atau bodoh bagaimana bisa ia menuruti ucapan Sasuke begitu saja?.

"Ini memalukan"Kata Sasuke sekali lagi.

"Kau baru menyadarinya?"Tanya Naruto yang duduk di samping Sasuke dengan tawa di wajah bodohnya, mereka sedang menjalankan misi dan sudah 1 minggu mereka meninggalkan konoha jadi Sasuke memutuskan akan menggunakan kesempatan ini untuk mengatur otaknya kembali.

Tapi apa yang ia lakukannya hanya mengingat tindakan memaluknya, bagaimana bisa? Bahkan saat tak melihat Hyuuga Hinata, gadis itu masih saja mengganggunya.

"Hahahahhaa, aku masih mengingat wajahmu yang berubah konyol setelah sadar apa yang kau lakukan"Naruto masih saja menertawakannya bahkan setelah lewat seminggu.

"Naruto jika masih sayang nyawamu diamlah"

"Hhahahahah, bagaimana bisa? Aku tak percaya kau meminta Hinata menyuapimu"

"Berhentilah mengingatkanku sialan"Sasuke sudah malu setengah mati tanpa di ingatkan mengapa Naruto senang sekali mengungkitnya.

"Tapi itu sangat lucu...Hahahahha"Sasuke bahkan sudah sangat lelah meminta agar Naruto menutup mulutnya.

"Sakura sudah tidur?"Tanya Sasuke, Naruto melihat kebelakang tepastnya pada gadis yang tidur dengan api unggun yang masih menyala tersebut.

"Naruto, aku berfikir untuk menikah"Naruto langsung tersedak ludahnya sendiri, sebenarnya apa yang terjadi pada Sasuke sampai melakukan hal-hal mengejutkan seperti ini.

"Kakashi memberikan beberapa pilihan untukku salah satunya melanjutkan garis keturunan klanku seperti yang kau tahu saat ini satu-satunya Uchiha adalah aku"Naruto tak lagi tertawa, itu adalah tanggung jawab yang besar.

"dan aku berfikir apa yang di katakan Kakashi mungkin layak aku pertimbangkan"

"jadi kau sudah memutuskan calonnya?"Tanya Naruto dengan nada serius. Ia tak bisa lagi bersikap bodoh, jika Sasuke meminta Sakura dan wanita yang ia cintai memilihnya maka Naruto akan memilih untuk mundur.

"Hm"

"Apa Sakura menjadi bagian di dalamnya"Sasuke menganggukan kepalanya.

"dia adalah pilihan terbaikku saat ini"Naruto memaksakan tawanya, toh sudah dari lama ia memutuskan menyerah pada cinta sepihaknya.

"Jangan jadikan Sakura pilihan terbaikmu tapi jadikan Sakura satu-satunya pilihan"

Sasuke tertawa yang entah apa artinya, ia melihat langit malam saat ini. Bukankah di jam-jam seperti ini Hyuuga Hinata akan berlatih di danau sendirian? Sasuke berharap ia tak melakukan hal berbahaya tersebut. Sejak malam itu, Sasuke selalu kembali ke tempat yang sama untuk melihat apa Hinata melakukan latihan diam-diamnya setiap hari namun ternyata ia melakukannya 1 kali dalam seminggu di hari rabu, ia selalu datang di hari yang sama kecuali ia menjalani misi.

Akhirnya Sasuke memutuskan datang sesuai dengan jadwalnya Hinata, ia hanya mengawasinya hingga Hinata selesai karena kebodohannya itu bisa saja ia akan berada di dalam masalah.

Tapi jika berbicara tentang Hinata, ia seperti selalu bertindak jauh dari sikapnya yang terlihatblemah lembut dan itu bagian yang paling menyenangkan dalam pekerjaan mengawasinya.

WATCHING YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang