Ch. 1: Awal Yang Baru Untuk Sakura

41 5 0
                                    

Di daratan luas yang sebagian besar terdiri atas hutan dan pegunungan ini, telah lama, beratus-ratus tahun, kehadiran vampir dianggap sangat meresahkan bagi manusia. Manusia tidak mengetahui sebuah kenyataan bahwa ada vampir yang bersikap baik dan tidak memangsa manusia. Mereka menganggap vampir seperti itu adalah sebuah kemustahilan. Tergiur oleh besarnya upah yang akan diterima, banyak manusia yang memiliki fisik kuat dan pemberani beralih profesi menjadi pemburu vampir meskipun mereka tahu itu sangat berbahaya.

Musim gugur telah tiba beberapa hari yang lalu. Tidak ada satu pun manusia biasa nan lemah dari desa sekitar yang ingin masuk ke dalam hutan pada tengah malam hari seperti ini. Sunyi dan angin yang dingin berhembus kencang, belum lagi, ada kemungkinan besar vampir sedang mengintai untuk menculik mereka. Hanya cahaya dari bulan yang terlihat hampir bulat sempurna inilah yang menerangi hutan malam ini.

Di dalam tengah hutan dari kejauhan terdengar samar-samar suara dedaunan kering yang terinjak-injak. Seorang wanita muda berjalan sempoyongan, dipeganginya lengan kanannya yang bercucuran darah. Merah tua mendekati hitam warna darahnya. Langkah kakinya semakin berat, dia memutuskan untuk berhenti duduk di balik sebuah pohon yang besar. Beberapa bagian dari gaun hitamnya yang sepanjang lutut itu robek dan ternodai oleh tanah yang menempel. Rambut sebahunya yang hitam pekat terlihat lusuh dengan beberapa daun yang menyangkut di antaranya. Suara dedaunan kering yang terinjak-injak terdengar sekali lagi dari kejauhan, perlahan suaranya terdengar lebih keras. Wanita itu mencoba mengintip pelan-pelan ke arah sumber suara.

"Ketemu juga akhirnya, menyerahlah." seorang pria berbadan besar dan berambut hitam cepak menodongkan senapan kepadanya.

Tanpa pikir panjang, wanita itu berlari sekuat tenaga. DOR! Suara tembakan menggema. Wanita itu meringkuk kesakitan memegangi kaki kanannya yang berdarah.

"Aku sudah bilang untuk menyerah saja dan aku tidak akan membunuhmu." Pria itu berdiri di hadapannya.

"Lebih baik aku mati daripada harus tunduk kepada manusia!" seru wanita itu sekuatnya dengan napas yang terengah-engah. Matanya yang besar dan berwarna hitam menatap tajam pria itu.

Wanita itu merangkak menyeret kakinya yang terluka dengan sekuat tenaga.

"Sepertinya tidak ada pilihan lain lagi selain membunuhmu." Pria itu menodongkan senapannya.

BOOM! Secepat kilat, sebuah batu besar menimpa pria itu dari atas. Darah segar berceceran di mana-mana.

Mendengar suara keras tersebut, wanita itu menoleh ke belakang. Dilihatnya seorang wanita sedang berdiri menatapnya. Rambutnya hitam panjang, gaun putihnya terlihat bersih tanpa noda, pada bagian kedua lengan terhias sedikit corak bunga berwarna emas.

Perlahan wanita itu mendekatinya, lalu memegang kakinya yang terluka. "Siapa namamu?" tanyanya.

"Sakura."

"Sakura, mungkin ini akan sedikit sakit." Wanita itu menggerakkan tangan kanannya tepat ke atas luka tembak.

Sakura mengerang keras selama beberapa detik.

"Sesakit itukah? Coba kamu berdiri sekarang."

Wanita itu membantu Sakura berdiri pelan-pelan. "Aku hanya meringankan lukamu. Untuk sementara, kamu bisa berjalan seperti biasa."

"Ini ajaib, kakiku tidak sakit lagi," ucap Sakura sambil menggerak-gerakkan kakinya. "Terima kasih banyak, aku tidak tahu harus membalasmu dengan apa."

"Aku hanya kebetulan lewat saja."

"Kamu juga seorang vampir?" tanya Sakura.

"Namaku Eunbi, mungkin kamu pernah mendengar tentangku."

Vampire ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang