' Iya kak Danish juga gak bisa jemput. Gimana dong? '
" Gak apa – apa. Aku bisa naik taksi aja atau enggak naik grab "
' Yakin kamu bisa? Kak Daniel khawatir kalo kamu pergi – pergi sendiri '
" Bisalah. Orang cumaan pulang kerumah doang. Kak Daniel urus aja urusan kantornya "
' Aktifi... '
Gaara melambaikan tangannya pada Aras untuk menarik perhatianya dan saat Aras melihat kearah Gaara ia berkata " Lo pulang sama gue aja " ucap Gaara yang sedari tadi duduk disamping Aras dan tentunya bersama Bhia, kak Kevin dan Darell
" Kak boleh Aras pulang sama temen Aras? "
' Temen yang suka Aras ceritain? '
" Iya. Boleh? "
' Hmmm.. boleh deh, tapi aktifin GPSnya yah sayang '
" Iya kak "
' Yah udah, hati – hati '
" Iya "
" Apa kata kakak lo? " tanya Gaara
Aras mengangguk " Boleh kok "
Bhia menghembuskan nafasnya kasar sehingga kak Kevin, Darell, Gaara bahkan Aras menatap kearahnya. Bhia menopang dagunya dengan kedua tangannya dan wajahnya terlihat tidak seperti biasa.
" Kenapa lo? " tanya Darell yang melemparkan bungkus makanan kearahnya
" Curang. Masa cumaan kak Gaara aja yang boleh kerumah kak Aras "
" Kagak cumaan Gaara, gue sama kak Kevin ikut kok "
Bhia membulatkan matanya " Kok bisa? " Bhia mendengus tidak percaya ia di khianati oleh Darell dan kak Kevin
" Kebetulan tadi pagi mobil gue dipake kakak gue. Jadi gue numpang ke Gaara. Kebetulan juga gue satu komplek " jawab kak Kevin
" Kalo gue sih tiap hari juga pulang pergi sama Gaara "
" CURANGGGGG "
Bhia mendengus dan mengambil tasnya begitu saja hendak keluar dari ruang kelas Aras. Ia kesal karena cumaan dia satu – satunya yang tidak bisa mengunjungi rumah Aras.
" Bhia, kenapa gak ikut aja kerumah? " ajak Aras yang membuat Bhia menghentikan langkahnya
Bhia membalik tubuhnya dan tersenyum kearah Aras " Serius? Gini aja gue ngebuntutin pake motor gue yah "
Gaara, kak Kevin serta Aras mengangguk " Alah kenapa langsung dibujuk. Padahal gue mau liat dia nangis dulu baru gue ajak "
" Rese lo " omel Bhia pada Darell yang selalu menganggunya
***
" Yang pager putih Ra " tunjuk Aras pada pintu pagar rumahnya
Gaara yang duduk disamping Aras mengangguk dan melirik spion supaya ia bisa menyebrang dan memarkirkan mobilnya tersebut. Saat mobil Gaara sudah terparkir Gaara mematikan AC mobilnya, tepat dibelakang mereka Bhia juga baru sampai dengan motornya dan memarkirkannya tepat dibelakang mobil Gaara.
Aras membuka pintu pagar rumahnya. Rumah Aras cukup besar, mungkin bisa menampung hingga 8 – 15 orang, tapi sebenarnya rumah ini hanya diisi 5 orang yang tak lain Kak Danish, kak Daniel, Aras, Bi Isum dan kak Siti. Rumah yang dibeli dari hasil kerja kak Danish dan kak Daniel ini memiliki 6 kamar dan hanya 4 kamar yang terpakai 1 kamar kak Danish, 1 kamar kak Daniel, 1 kamar Aras dan 1 kamar lagi untuk bi Isum dan kak Siti 2 kamar lainnya digunakan sebagai kamar tamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aras and The Boys
Teen FictionAras and The Boys Kisah persahabatan antara 4 laki - laki dan 1 wanita SMA. Persahabatan yang selalu disi dengan canda tawa dan juga kesedihan setiap harinya. Tidak ada pertemanan murni 100% antara laki - laki dan perempuan, termasuk masalah yang d...