D u a p u l u h t i g a

1.3K 63 21
                                    

Call me Ifa Or Nisa💗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Call me Ifa Or Nisa💗

Nadia menutup telinganya dengan kedua tangannya, lelah? iya dirinya sangat lelah dengan kedua orang tuanya yang selalu bertengkar.

"Kamu itu kenapa sih mas? kamu selalu belain anak itu!" kata Salma istrinya.

"Ya karna dia anak aku!! darah daging aku Salma!!" teriak Rudi.

"Anak kamu itu cuman Nadia!"

Salma tersenyum miring lalu menatap mata sang suami, " atau jangan-jangan kamu masih ada rasa sama wanita penyakitan itu?" makannya kamu selalu belain Ar-"

Plak!!!

"Cukup Salma cukup!!" bentak Rudi dengan mata yang memerah.

Salma memegang pipinya yang terasa panas lalu kembali menatap sang suami." Tega kamu mas nampar aku?" tanyanya parau.

"Kalau kamu ngga mulai duluan, aku nggak mungkin ngelakuin itu."

"Jangan pernah kamu ngelarang anak-anak-ku untuk bertemu dengan ku," kata Rudi. " Mereka pasti butuh aku, apa lagi dengan keadaan mereka saat ini." lanjutnya.

"Mantan istri itu ada tapi, mantan anak itu nggak ada." Ujar sang suami lalu pergi meninggalkannya.

Salma menatap kepergian suaminya setelah menghilang di balik pintu, Salma duduk di sebuah sofa lalu menutup mukanya dengan kedua tangannya.

"Are you oke, mom? tanya Nadia pada mamanya yang terlihat kacau.

"Yes, i'm oke," balas Salma lalu memeluk putrinya.

"Mama jangan marah-marah terus, dan jangan sampai stres juga." Kata gadis bernama Nadia itu. " karena itu nggak baik biat kehamilan mama," lanjutnya yang masih di dalam pelukan mamanya.

"Iya, sayang." Jawab Salma lalu mencium anak gadisnya.

■■■■■■■

Saat ini Arka dan Senja sedang berada di ruangan osis karna adahal yang harus mereka lakukan.

"Sumbangan-sumbangannya udah semua?" tanya Arka pada wakilnya.

"Udah semua nih," ucap Senja.

"Emangnya kita berangkat jam berapa?"

Arka melihat kearah jam tangannya yang melingkar dengan apik di pergelangan tangannya. "Mungkin sebentar lagi," katanya dan di angguki oleh Senja.

Sambil menunggu jam keberangkatan Arka dan anggota osis lainnya mengangkut barang-barang yang akan di sumbangkan kepada korban kebakaran di sebuah desa yang terletak di jakarta.

Setelah semuanya berkumpul di parkiran, Pak Kamidi selaku kepala sekolah memberi arahan kepada anak didiknya untuk berhati-hati jika berkendara agar tidak tejadi kecelakan.

Fajar Untuk Senja [ Proses Revisi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang