Pertemuan yang tak di sangka

2 0 0
                                    

"Alhamdulillah dengan izin umi dan Abi Irzan jadi lebih tenang".ucap Irzan

                       * * * * * * *
Pagi hari Irzan sudah bersiap ke sekolah dan segera sarapan seperti
pagi pagi biasanya.

Irzan sudah memasuki semester ke 2 dia akan segera lulus,dan akan melanjutkan sekolahnya di Pesantren Al marzukiyah.

"Abi umi Irzan berangkat ke sekolah dulu"

"Assalamualaikum"smbil menyalami umi dan abi

"Waalaikumussalam hati hati Zann",ucap Arhan dan Anna

"Iya"

Disekolah

Irzan yang sudah di kelasnya hanya duduk dan menunggu waktu pelajaran di mulai.

"Zan".panggil teman sebangkunya Raffi

"Ya kenapa?"

"Dingin amat lu,cairin kek biar enak kalau gua aja ngomong".ketus Raffi

"Serah lu dah,mau ngomong apa emangnya?"

"Kita dah mau lulus lu lanjut sekolah di mana".tanya Raffi

"Pesantren"

"Wihhhh tambah jauh ni kita"

"Hmm"

Irzan hanya diam dan tidak mau melanjutkan pembicaraan teman sebangkunya itu.

Siswa yang sedari tadi masih di luar kelas,masuk ke kelas karena sudah waktu pembelajaran di mulai.

"Diem diem ada ibu jangan ribut". ucap Edo agar teman temannya diam dan tidak membuat ibu Siti marah

Pukul 02.00

Di perjalanan Irzan melihat seorang perempuan yang sedang di bully teman temannya.

"Pak berhenti bentar" Irzan menyuruh supirnya Pak Mahmud

"Iya Zan"

Irzan mendekat ke perempuan yang tadi dia lihat sedang di bully

"Assalamualaikum permisi kenapa dia kalian bully".tanya Irzan sambil membantu perempuan yang sedang tersungkur di bawah

Gak usah negatif dulu kalian gak sentuhan langsung kok.

"Dih ni bocah datang datang ikut campur"

"Gak usah ganggu dia lagi atau kalian bertiga yang bakal nyesel"ucap Irzan

Dan ketiga perempuan tadi pergi menjauh dari Irzan dan perempuan yang mereka bully

"Makasihh udah nolongin gue"

"Ya sama sama, lain kali kalau di gituin lagi di lawan jangan cuman diem".dengan pandangan menunduk ke bawah

"Oh iya kenapa lu nunduk dari tadi"

"Padahal gue gak jelek jelek amat"

"Maaf jaga pandangan"

                     * * * * * * * * *

Masih banyak kah tukang  bully?

Hei maaf masih banyak salah hehe
Jangan lupa semangat 🤗

See you

ARFATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang