Aku menanyakan kabar mu pada tempat yang pernah kita kunjungi,
menanyakan keadaan mu pada setiap sudut kota yang pernah kita datangi.Akankah senyum mu masih semanis dulu?
Akankah candaan mu masih tidak lucu?
Atau mungkin saja kamu masih sering melupakan barang-barang mu?Tapi diantara semua pertanyaan itu, ada satu hal yang ingin aku tanyakan lebih dulu.
Tolong jelaskan bagaimana mungkin aku bisa melupakan mu, sedangkan sosok mu masih tersemat indah dalam tiap memori ku?
KAMU SEDANG MEMBACA
Setumpuk Luka
Non-FictionSebuah tulisan yang menceritakan tentang setumpuk luka dengan serpihan asanya. Bukan cerita fiksi. Update seminggu sekali, bebas hari apa ajaaa. Selamat membacaa✨