Kantor polisi dipenuhi oleh orang-orang kesana kemari, hari ini situasi sedang genting dimana, ada kasus baru. Jeon Jungkook juga sedang sibuk bertanya kesana kemari, ke atasan dan temanya yang lain. Ia tahu hari ini misinya akan sulit."Kau yakin? Kau memberikan tugas sulit kepada Jungkook?"
"Mau bagaimana lagi? Kita harus bergegas mencari orang itu."
"Kau tahu bukan, Jungkook tidak punya rekan, terakhir kali rekan nya malah lari ke devisi lain karena tugasnya terlalu sulit."
"Aku tahu, makanya saat ini Jungkook harus berjuang sendiri, aku tahu ini pekerjaan yang sulit tapi kita harus profesional."
"Sulit di percaya, kalau begitu aku saja yang menjadi rekan Jungkook. Aku tidak akan membiarkan nya pergi sendiri, aku tidak tahan melihat Jungkook berjuang sendiri."
"Kim Seokjin kau gila? Kita ada misi lain, biarkan Jungkook berjuang sendiri saja. Jangan ikut campur itu bisa membuat Jungkook kesusahan." cegah nya.
"Ini membuat ku gila, kita hanya mempunyai tugas untuk mencari tersangka dalam kebakaran itu sedangkan Jungkook? Dia mencari Mafia yang dikenal sangat kuat? Kau sudah tidak waras karena memberikan tugas sulit padanya." jelasnya panjang lebar. Seokjin sungguh tak terima dengan ini, Jungkook—yang sudah dia anggap sebagai adik sendiri mendapatkan tugas yang berat? Hati siapa juga yang tidak sedih mendengar itu.
"Baik... Baik, akan kucarikan dia rekan, puas kau?"
.
.
.
."Apa ini? Aku hanya mengunakan baju biasa?" Orang dihadapan Jungkook mengangguk, ia memasukan sebuah pistol kedalam saku belakang Jungkook dan sebuah alat pengintai agar orang yang ada disini tahu dimana letaknya.
"Tidak ada senapan?"
"Kau gila? Kau bisa saja terbongkar status mu kalau kau membawa senapan, rapihkan bajumu sebentar lagi kau pergi, akan ku perintahkan dari sini." Jungkook menyengir.
"Lalu aku kesana naik apa?"
"Bawa mobil ku, yang ada di garasi... Ku percaya kan padamu."
"Tapi, kalau mobil mu rusak bagaimana?" Ia takut, karena terakhir kali ia pinjam mobil orang, mobil itu saat kembali tinggal mesin nya doang. Bukan salah Jungkook, ia hanya melaksanakan tugas nya.
"Tidak usah dipikirkan, aku bisa beli lagi yang terpenting kau bisa mendapatkan informasi tentang Mafia itu dan mungkin bisa menangkap nya."
"Aku tidak yakin." lirihnya.
"Maksudmu?"
"Aku tidak tahu kali ini bisa atau tidak, aku tidak punya rekan Hyung, dan membuat stamina mu berkurang. Aku membutuhkan seseorang yang bisa aku ajak saat medan perang dimulai." ucapnya.
"Kau menginginkan rekan?" Jungkook mengangguk.
"Aku akan bilang pada sang Ketua agar kau cepat dapat rekan baru, yang bisa betah disampingmu."
Jungkook tidak lagi, rasa senang kembali ada. Jungkook memberi hormat dan kemudian pergi dari sana untuk melaksanakan tugas nya.
.
.
.
."Astaga, ini baju kekecilan... Apa kalian mencari baju seperti ini di tempat sampah?"
"Maaf Tuan, akan Saya carikan yang baru." Ia mendengus, kesal, ia mau cepat-cepat kesana agar cepat bertemu tapi terkendala karena pakaian?
Ia menatap bawahannya yang lain, "Kau sudah mendaftar kan ku bukan?" Bawahan itu mengangguk, ia memberikan secarik kertas. Ia membacanya dan senyuman lebar mengembang.
"Kerja bagus. Bulan ini kau akan mendapatkan lebih." ucapnya.
"Terima kasih Tuan V, aku akan menggunakan uang itu dengan sebaik mungkin." alis Taehyung (V) terangkat. V adalah sebutan di dunianya sedangkan nama aslinya adalah Kim Taehyung.
"Kau bisa hura-hura dengan uang itu. Masalah keluarga mu, aku akan transfer, berbahagia lah, bawa anak mu jalan-jalan saat akhir pekan." katanya, bawahan berulang kali menundukkan kepalanya. Ia berucap terima kasih.
.TBC.
setuju gak? Cerita di sana aku pindahkan ke sini?
Aku mau yang My Private Teacher dan Affection 🙃😏😍🤣🤣
KAMU SEDANG MEMBACA
Power, Wealth and Good Looks
Fanfic[―→hiatus] Kekuasaan, kekayaan dan Ketampanan seorang-Kim Taehyung tidak bisa diragukan lagi. Terbukti, ia bela-belaan menjadi Polisi untuk melihat seseorang yang ia sukai-cintai. Taehyung's behavior at that time surprised the subordinates, who didn...