10🍃

33 18 6
                                    








Dira bangkit dan berjalan ke arah kamarnya

Dia merasa pusing akibat hantaman dikepalanya
Sesampai di kamar Dira duduk di samping ranjang

Dia memijit kepala nya yang pusing

"Tuhan apa akan seperti ini selamanya " lirih Dira
"Bukan untuk menyerah Tuhan , tapi apa tidak ada kebahagiaan lagi pada ku " ucapnya dengan air mata yang mengalir di pipinya

Dira tertidur di bawah ranjang di atas karpet

Pagi hari
Sinar matahari menembus kamar Dira

Dira terbangun dan berjalan ke arah kamar mandi

Selesai mandi dan mengganti bajunya dengan seragam
Dia mengambil tas dan kunci motor lalu turun ke bawah untuk pergi ke sekolah

Saat dia sampai di lantai bawah tidak ada sapaan semua sibuk dengan sarapan tanpa mengajak Dira

Dira hanya melewatinya mungkin akan seperti ini kedepannya pikirnya

Dira pergi kesekolah dengan naik motor

Sampai di sekolah

Dira berjalan di koridor dengan senyum di wajah
Dan menyapa orang-orang yang menyapanya
Dira tergolong orang yang ramah dan mudah bergaul

Brakk

Dira membuka pintu kelas dengan keras

Anjing

Astaga

Bangsat

Asu

Berbagai umpatan mereka bilang kepada Dira

"Woi Dira bangsat bisa gak Lo buka pintu itu pelan "teriak Dimas

"Ngucap salam kek "timpal Aldi

Dira nyengir dengan wajah tak berdosa nya
Dia menggaruk kepalanya yang tidak gatal

"Peace" Dira mengangkat jari tengah dan jari telunjuk

Se isi kelas mengangguk mereka sudah mengetahui kelakuan Dira jadi sudah biasa

Dira berjalan ke arah bangkunya
Dia melihat bangku Killa dan Yanti kosong tetapi tas nya disitu
"Woi Al Killa sama Yanti mana " tanya Dira
"Kantin "jawab Aldi Seadanya
Dira mengangguk dan berjalan keluar kelas
Belum sampai di pintu dia berbalik

"Makasih Aldi " teriak Dira
Aldi hanya memutar bola matanya malas

Saat berjalan ke arah kantin Dira tak sengaja melihat frans dan kedua temannya tengah berjalan ke arah kantin
Dia menghampiri ketiga nya
"Ka Frans " teriak Dira sambil berlari

Frans tidak menggubris ,mereka tetap berjalan ke arah kantin tanpa memperdulikan Dira
Dan menuju tempat duduk mereka

Hosh hosh

"Ka Frans kok lo gak denger gw sih "ucap dira saat dirinya sudah sampai di tempat Frans dan memegang lengannya

"Lo lagi Lo lagi ,,bosan gw lihat muka Lo tiap hari " ucap Rendi sinis

"Jangan dilihat ka lagian kan ka Frans yang gw ganggu bukan ka Rendi" jawab dira santai
Rendi yang emosi menarik rambut Dira dengan keras

"Awh lepas ka sakit" adu Dira saat rambut nya ditarik dengan kencang

"Lo gak di ajari sopan santu sama orang tua Lo ya " ucap Rendi menghempaskan rambut Dira
Frans dan Edward yang melihat nya hanya diam tidak ada niat untuk melerai

"Disini kita yang berurusan ka ,kenapa jadi bawa bawa orang tua gw " emosi Dira menatap Rendi yang juga menatap nya dengan merendahkan

"Ka Frans Lihat sahabat Lo dong " adu Dira pada Frans dengan menggoyang kan lengannya
laki laki itu hanya diam tak bergeming

"Hahaha gimana enak di cuekin?" Ejek Edward

"Lo kayak cewek murahan " ucap Rendi dengan nada mengejek
Dira menatap Frans meminta bantuan

"Yang di ucapin Rendi dan Edward ada benarnya " ucap Frans dingin dengan menatap Dira

"Hahhaah apa Lo udah jual diri di luar sana " ejek Edward dengan senyum mengejek
Dira tersulut emosi dia menatap ketiganya tajam

"Lo tau apa ka tentang hidup gw " teriak Dira
Membuat seisi kantin menatap mereka

"Lo cewek murahan yang mengejar cowok yang gak suka sama Lo " ucap Frans
" Lo cewek menyebalkan yang pernah gw temui " lanjutnya
Membuat hati Dira sakit
Rendi dan Edward tersenyum di samping Frans

Tiba tiba Alexa datang
"Ini kenapa sih " tanyanya pada Rendi
"Biasa ada ulat bulu " ucapnya menunjuk Dira

Alexa menatap Dira
"Lo gak papa dir " Dira mengangguk
"Gak papa ka "jawab Nya dengan tersenyum

Lalu kedua sahabat Dira datang
"Lo kenapa dir "tanya Killa dengan heboh
"Lo pada apain sahabat gw hah " bentak Yanti menatap ketiganya.
Mereka hanya mengedikkan bahu dan kembali memakan makanan mereka

"Santai kil yan gw gak papa kali " ucap Dira tersenyum

Killa dan Yanti menghembuskan nafas nya kasar selalu saja seperti ini

Dira menatap kembali ke arah Frans
"Ka kita boleh kan duduk disini " tanyanya
"Gak "jawab Edward dan Rendi bersama

"Gw nanya ka Frans ka" ucapnya lagi

Frans menatap Dira dan kedua sahabatnya
"Lo gak lihat disini udah penuh" jawab frans
"Tapi kan tadi Dira duduk di sini ka " ucap dira menunjuk bangku yang sudah di tempati Alexa

"Tapi sekarang udah ada Alexa ,dan dia lebih berhak duduk dari pada Lo " bukan Frans yang jawab melainkan Edward

"Udah gak papa ,,Lo disini aja Dira gw pindah " Alexa bangkit dari duduknya dan Dira dengan senang hati menuju bangku itu

Killa dan Yanti yang melihatnya hanya menatap heran Dira baru saja dia di bentak tapi sudah kembali seperti semula

Saat Dira ingin duduk dengan sengaja Rendi menggeser bangku tersebut membuat Dira terjatuh dengan keras

"Awhh" ringisnya

"Hahahahahah mampus Lo " ucap Rendi
Edwar dan orang kantin yang melihat nya tertawa

"Lo apa apaan si ka, dia gak ganggu Lo kenapa Lo jahatin dia "emosi Killa
Yanti menolong Dira yang terjatuh
Lalu Dira membersihkan roknya yang kotor

"Ka Frans kok lo gak bantu gw sih " ucapnya
"Buat apa gw bantu Lo " jawab Frans

Alexa menatap Frans

"Lo gak boleh gitu dong Frans " ucapnya

Dira mengangguk " dengar tu ka "

Dira memegang lengan Frans
Sengaja atau tidak Frans menghempaskan tangan Dira dari lengannya dengan kuat hingga membuat perut Dira menghantam siku meja dengan kuat

"Aaaaa s-sakit " ringisnya memegang perutnya
Yanti dan Killa langsung membantu Dira
Dan membawanya ke UKS

Sesampai di UKS Dira berbaring di ranjang UKS

"Kil ,yan s-sakit" ucapnya dengan air mata
Killa dan Yanti tidak tega melihat dira yang kesakitan

"Kita kerumah sakit aja ayo " ajak Yanti
Killa mengangguk Dira hanya bisa pasrah menahan sakit di bagian perut nya

Sesampai di rumah sakit
Dira langsung diperiksa dokter

"Dok saya sakit apa " tanya Dira
Dokter berfikir untuk memberitahu
Dira yang paham "bilang aja dok gak papa kok "
"Anda mengidap penyakit gagal ginjal " dengan susah payah dokter Ardi memberitahu nya

Dia menatap gadis di depannya
Kira kira berjarak tiga tahun dibawahnya

Dira mengangguk
"Jangan kasih tau teman saya ya dok "mohon Dira

Dokter Ardi mengangguk "tetapi kamu harus sering konsultasi kesini "
"Iya dok " Dira mengangguk




I'm TiredTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang