7🍃

34 18 9
                                    






"Tapi Dira anak yang lahir dari rahim mama " ucap dira. Rani diam

"Mama menyesal melahirkan mu Dira " bentak Rina didepan Dira
Dira menatap mama nya tidak percaya

"Kenapa ma kenapa " teriak Dira

"Dari dulu kami tidak pernah menginginkan mu dira" ucap Rani setetes air mata mengingat semuanya

"Kenapa kamu harus lahir dari rahim saya" lanjutnya

" Tapi bukan kemauan Dira harus lahir didunia ini ma" jawab dira lantang

Brukk

Bimo mendorong Dira hingga kepalanya mengenai siku meja belajar
Darah mengalir dari kepalanya

Bimo mengajak Rina keluar dan ketiga anak nya

Dira menatap kepergian mereka dengan mata sayu
Dia terduduk dilantai dengan memeluk dirinya sendiri

"Dira juga gak mau lahir di tengah keluarga yang tidak menginginkan ku ma" lirihnya dengan air mata

Dira bangkit dan membasuh luka di kepalanya

Lalu berjalan ke arah meja belajarnya

Dia menatap buku kecil buku tempat ia bercerita menulis semua kisah hidup nya

Dia kembali menulis buku itu dengan bergetar menahan tangis

Setelah selesai ia meletakkan kembali buku itu di laci mejanya

Ia berjalan ke arah ranjang

Ia berbaring menghadap ke atas melihat langit langit kamarnya

Ucapan mama nya masih terngiang di kepalnya

Kamu anak pembawa Sial

Mama menyesal melahirkan mu Dira

Ucapan itu masih terngiang di telinganya

Hiks hiks

"Apa salah Dira ma ," lirihnya

",nenek pasti udah bahagia ya sama kakek , tapi kalian lupa sama Dira nek ,, nenek gak ajak Dira ," ia menatap sebingkai Poto yang ada di atas nakasnya

"Hehhehehhe Dira cengeng ya nek ,," ia tersenyum sumring
"Tapi inilah Dira nek ,tanpa kasih sayang sekarang " lanjutnya berbicara sendiri
Ia mengusap air matanya

"Dulu nenek sama kakek sayang banget sama Dira sekarang udah gak ada nek" ia terus mengadu kepada sebingkai foto tersebut

"Dira tidur ya nek , datang kemimpi Dira " lalu ia mengecup foto tersebut dan meletakkan kembali ke tempat nya

Dira berdoa
Dan memejam kan matanya untuk tidur

Dia berharap semua yang terjadi cepat berlalu dan tidak terulang lagi di hari berikutnya

Pagi harinya

Sinar mentari menyapa kamar gadis yang sedang tertidur
Dira terusik lalu bangun dan melakukan rutinitas mandi pagi dan memakai seragam sekolah

Setelah semua siap dia berjalan turun ke bawah

"Pagi semua " sapanya
Tidak ada yang menjawab semua asik dengan kegiatan sendiri
Makan pun Dira tidak di tunggu
Lalu Dira berjalan ke arah meja makan
Setidaknya masih ada makanan yang ditinggalkan untuk dia

Selesai makan Dira mengambil tas nya dan menghampiri kedua orang tua nya

"Ma ,pa Dira berangkat ya " ucapnya tidak ada yang menjawab

"Syalom" sebelum keluar ia mengucapkan salam

Sekolah 🏫

Dira berjalan di koridor sendirian
Koridor saat ini tumben rame

Sesekali ia tersenyum saat ada yang menyapanya

Sampai di kelas Dira langsung duduk di bangkunya

"Dira Lo tau gak sekarang ada murid baru " ucap Killa

"Cewek apa cowok" tanya Dira
"Katanya sih cewe tapi gak tau juga sih" Killa mengedikkan bahunya

"Yaelah peduli amat Lo " cibir Yanti yang sedari tadi Killa hebohkan

"Kan siapa tau cowo ,ganteng lagi mau gw gebet bosan gw jomblo mulu " ucap Killa menatap Yanti








I'm TiredTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang