0,2

10 4 0
                                    

'Titik sayu mata mu melarutkan berjuta makna dalam pikiran ku'•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Titik sayu mata mu melarutkan berjuta makna dalam pikiran ku'


Saat dijalan sesekali dirinya melamun dan tanpa dia sadari senyum terukir pada bibir tipisnya. Saka masih tidak menyangka hari dimana dia harus masuk ke sekolah barunya pertama kali, tertunda dengan dia bertemu gadis itu. Lara, gadis yang membuatnya entah sekarang dia juga tidak mengerti dengan perasaannya sendiri. Masih pertama kali dia bertemu, tapi dari sorot matanya saat kedua mata itu saling bertemu Saka melihat dirinya yang dulu hidup kembali. Bayangan itu masih tetap menghantuinya sampai sekarang, dia benar-benar susah untuk melupakan setiap kenangan yang dia buat bersamanya. Hingga akhirnya dia harus pasrah merelakan orang itu pergi karena Tuhan lebih menyayanginya.

"Lara"

Tidak sadar Saka menyebut nama Lara dalam lamunan nya.

"Ha gue kenapa?" Saka menghentikan mobil di depan rumahnya. Ia masih diam dengan pikiran yang masih dipenuhi dengan Lara. Saka melihat sosok Lara adalah gadis baik. Sudah terlihat dari sorot matanya. Dan sifatnya yang dia tahu tadi dia langsung memaafkan dirinya yang telah menabrak nya meskipun memang kejadian itu tidak di sengaja. Bahkan tanpa Saka menjelaskan Lara sudah memaafkan nya.

Saka menghidupkan mobil dan memakirkan mobil nya di garasi. Sebelum ia keluar dari mobil, terdengar keributan yang lagi-lagi terjadi membuat Saka setiap hari harus pusing mendengar nya. Saka berjalan masuk. Dan mendapati orang tua nya sedang bertengkar. Dirinya hanya diam lalu hanya melewati dua orang tersebut.

"Saka"

Jalannya terhenti saat mendengar diri nya terpanggil. Itu suara papa nya, Hendra suami Sari yaitu papa Saka.

"Iya pa?" tanya Saka setelah membalikan badan dan menatap papa nya.

"Gimana hari pertama kamu masuk tadi lancar kan?"

"Nggak pa-"

Saka mencoba santai dengan ekspresi dingin menanggapi papa nya yang menatap nya tajam.

"Tadi pas Saka berangkat nggak sengaja nabrak orang pa" sambung saka

"APA?" bentak hendra yang langsung memukul meja yang ada di dekat nya. Yang spontan membuat Sari terkejut, dan menatap Saka sayu.

"Terpaksa hari pertama Saka masuk harus ditunda senin depan"

"Itu kecerobohan kamu. Kamu mau membuat malu papa jika kamu sampai masuk penjara ha? "

Saka hanya diam dengan suara Hendra yang semakin keras. Dia menatap mama nya yang juga hanya diam melihat nya tanpa mengatakan sesuatu.

"Udah beres pa. Dia tidak separah itu hanya luka ringan di kakinya dan udah Saka antar ke rumah sakit" jelas Saka masih dengan wajah datarnya

DETERMINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang