. 0 0

566 56 4
                                    





"huhuhuhu" terdengar tangisan anak kecil berusia 7 tahun di pemakaman anjing kesayangannya itu.

"sudah lah Jisung.. biarkan Jichoo tenang oke?" ucap ibunya menenangkan.

"tapi.. hiks" Jisung masih tidak bisa menerima anjing kesayangannya mati tertabrak mobil.

"sudah ayo.." ajak ayahnya.

"nanti kita beli anjing yang lebih lucu oke??" tawar ibu.

"GAK MAU! ICUNG MAU JICHOO HIKS HUHUUUUU" tangisan Jisung makin menjadi-jadi.

"eh jangan nangis, nanti Jichoo sedih kalau Jisung nangis.." bujuk ibu lagi.

"masa..? hiks hk"

"iya, Jiji mau Jichoo sedih di sana?"

"gak mau! Jichoo gak boleh sedih! hikd"

"nah jangan nangis lagi dong, Jiji kan kuat oke?"

"hu'um!"

sang ayah dan ibu pun tersenyum melihat anaknya itu.

benar saja. tangisan Jisung mereda. tapi dalam hatinya dia masih tidak menerima anjing kesayangannya itu mati.

"yaudah ayo pulang, udah sore" ajak si kepala keluarga.



"haa Jichoo jahat! Jichoo ninggalin Icung!" teriaknya sambil menangis di dalam selimut.

"huhuhuhu"

15 menit ia menangis, lalu tertidur pulas setelahnya.

🕊️🕊️🕊️


pagi hari pun datang.

"hoamm, jam berapa ini?" Jisung bangun lalu menatap jam di dinding kamarnya.

"ahh.. ini masih pagi sekali" jam menunjukan pukul 4 lebih sedikit.

akhirnya iapun memutuskan untuk tidur kembali.

"bagaimana ini? cepat tidur lagi!" jisung terus berusaha agar tertidur, tapi tetap tidak bisa.

"perutku lapar.."

"gelap sekali, aku takut.. tapi aku lapar" rumahnya masih sunyi karena masih sangat pagi. lampu-lampu juga masih dimatikan.

"di mana saklar lampunya? ah, itu dia!" ucapnya senang sembari berlari menuju saklar lampu.

"itu terlalu tinggi.. aku sangat pendek:("

pas gede jadi titan kan lo🙄 -author tersayang

anjing tapi bener -Jisung

HEH MULUTNYA, LO KAN MASIH PIYIK -author

lupa -Jisung

BACKK!!

Ia tetap berusaha untuk menyalakan lampu.

"berhasil! astaga ternyata aku tidak sependek itu" bangganya.

Ia pun berlari menuju dapur untuk mengambil camilan.

"tidak ada camilan, mungkin aku akan minum susu saja.." ucap Jisung sambil mengmbil susu favoritnya itu.

"chochoo.." Jisung kembali menangis. karena itu adalah susu favorit Jichoo juga.

"hikd.. hkd HUEEEEE"

"astaga Jisung.. kenapa menangis? kamu kenapa?" tanya sang ibu khawatir.

"ibu.. Chochoo.. hiks huaaaaa"

"kita cari anjing yang lebih imut dari Chochoo oke? ayo jangan menangis lagi.. ingat? Jichoo nanti sedih jika Jiji menangis," ibu menenangkan.

"gak mau yang lain, maunya Jichoo hiks"

"kenapa lagi sayang?" kini berbeda. sang kepala keluarga yang berbicara.

"ayah.. mau Jichoo.. hiks"

"sudah jangan menangis, kasian Jichoo kalo melihatmu menangis nanti"

"hiks.. i, iya ayah hiks"

"sudah, kembali ke kamar oke?" ucap ibu sambil menggendong anaknya.

"kau kuat?" ledek sang kepala keluarga.

"tentu saja. bahkan aku bisa mengangkat 2 sapi sekaligus." ucap sang ibu.

"benarkah?" ayah bertanya sambil sedikit terkekeh.

yang lalu dibalas deheman oleh sang istri.





next (?)






















don't proget, maksudnya forget buat vote and comment y njm😤😈
skit ati saya tahu??🤤💔

GA BERMAKSUD MAKSA SIH:V oke oke maaf:;:;::;vVVvvV

btw masih punya hutang di buku sebelah, tapi malah nulis buku baru? itu lah saya😊💅🏻💔

baru punya ide kalo sabtu minggu. di hari biasa, ide saya melayang begitu saja yorobun🙄💫

aslinya dari kemaren itu udah ada ide. SAMPE ENDING JUGA UDAH ADA IDENYA...

tapi apalah daya diriku yang mager nulis ini 😎💪🏻

maaf.. tapi gue emang bener" gak ada mood nulis. ditambah lagi ke mageran gue kambuh😃💘 jadi takut amburadul gituuu (padahal emng udah amburadul 😎💪🏻)

dadah! see u di chapter pertama!!😋

❀ With My Sweet Dog ❀ JichenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang