Gara-gara bunga tidur

1 2 1
                                    

'Oke gue ngalah, nih ambil bagian lo' Dengan berat hati kuberikan bakso itu

Hanya 3 detik kenapa aku bisa begini?

Setelah mengambil bakso dari tangan Ara, Ben pergi kedapur meninggalkannya begitu saja.

Ara hanya melihatnya
.
.
.
.
.
.
.
.
Kira-kira mengapa mereka akan berjodoh ya?

_________________

" HEART FORECAST "
_________________

Siang hari sebelumnya

Bruukk...

'Hah lelahnya' Ucap seorang pemuda yang merebahkan tubuhnya ke ranjang

'Sial. Pegel banget ni badan aw' Lanjutnya sembari memijit pundak lebarnya itu

"Ben! Mama pergi dulu ya, ada arisan dirumah Buk Rt!" Teriak seorang wanita paruh baya yang terburu-buru pergi.

"Iya ma, aman!" Sahut pemuda itu dari kamarnya.

Dia adalah Ben Jonathan, sering dipanggil Ben. Berumur 17 tahun, hobi segala macam olahraga namun hal paling dia sukai adalah game dan istirahat karena itu adalah me time paling tepat baginya. Dia tidak menyukai keributan, hal yang berantakan maupun ribet-ribet.

Singkat, padat dan jelas. Sangat cocok untuk mendefinisikan sifat dirinya. 

Yups dia sangat dingin, seperti es kutub yang dikatakan Sarah pada episode kemarin :v

Katanya sih dia yang ditakdirkan tuhan untuk mendampingi hidup Sarah hm

Apa benar dia akan berjodoh dengan Sarah? Author gak tahu ya, ngikut jalan tuhan aja yang terbaik buat Sarah ;)

Ben pof

'Sial. Pegel banget ni badan aw' Baru saja aku dapat kesempatan bermesraan dengan ranjangku, sudah diganggu dengan rasa sakit ini.

'Umur baru 17 tahun tapi udah kayak kakek-kakek tua, cepet capek ya'  Pikirku sambil rebahan

Hari ini aku baru saja bisa pulang, setelah 1 minggu mengikuti pelatihan untuk lomba karate tingkat nasional. 

Ah mandinya nanti sore aja dah. Pikirku karena mager mandi

Perlahan kurilekskan badan dan memejamkan mata.

"Ben! Mama pergi dulu ya, ada arisan dirumah Buk Rt!" 

"Iya ma, aman!" Sahutku tanpa berpisah dengan ranjang

Ah rasanya sudah lama, aku meninggalkan kamar ini.

Hari ini memang lelah tapi hari ini, dirumah sangat dingin tetapi sangat menenangkan

Ya aku rasa ini sangat

Tenang. Tanpa keributan. Damai. dan Gelap

Gelap?

Ah sepertinya aku sudah memasuki alam bawah sadar.

Baiklah mari istirahat

'Ben pov end'

Ben tertidur sangat lelap, lelahnya tebayarkan dengan pulang kerumah dan beristirahat.

" Dimana ini? " Ben menelusuri jalan setapak tersebut. Tidak lama kemudian, dia sampai di sebuah pohon besar. Di pohon tersebut ia menjumpai seorang lelaki yang berdiri disana. Lelaki itu sepertinya lebih tua darinya.

Ditatapnya laki-laki tersebut sedangkan laki-laki itu masih menatap pohon besar yang berisi inisial A dengan emot senyum. Laki-laki itu kemudian metatapnya dan menyerahkan gelang putih berisi 3 permata warna Jingga biru hitam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Heart ForecastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang