Setelah kejadian yang menegangkan bagi Tiara sekarang dirinya sedang melakukan pembelajaran seperti biasanya, yah reaksi teman-teman Tiara juga sangat terkejut karena kedatangan tiba-tiba seorang Tiara yang sudah seperti hantu di pagi bolong.
"Pelajaran ini sangat membosankan, sudah di ulang 17 kali" gumam Tiara malas, sembari menyanggah kepalanya dengan satu tangan nya.
Hari ini dia mendapatkan pelajaran bahasa Indonesia dimana sang guru tengah menjelaskan materi yang ada di buku terlihat seperti seorang guru yang mendongeng untuk para muridnya. Yah yang menurut Tiara sangat membosankan dan membuat dirinya atau malah kebanyakan murid mengantuk ditambah dengan langit yang terlihat mendung.
Dugh..dug...dugh
"Aish...ada apa kau jangan mendendang-nendang kursi ku berisik tau" gerutu Tiara sembari menolehkan kepalanya ke belakang, ya suara tadi berasal dari kursi Tiara yang di tendangi oleh temannya yang duduk tepat di belakangnya.
Yang di tegur hanya Memberi Tiara cengiran lebarnya saking lebar senyum temannya tersebut Tiara jadi ngeri membayangkan mulut temannya sobek karena terlalu lebar tersenyum.
"Kau...ngapain si senyum begitu coba nyeremin tau kalau sobek" ujar Tiara sembari menengok ke depan takut guru melihat dia mengobrol dengan temannya.
"Ehehe....Tiara kamu tuh ngatain aku serem di tambah muka datar begitu, kesannya kek gimana gitu" ucap gadis dengan kuncir kuda nya tersebut kepada Tiara yang berwajah datar, "lagian tuh yaa... Kamu tuh sekali-kali senyum juga dong biar gak keliatan kaku gitu, biar orang tuh pada suka sama kamu siapa tau dapet gandengan" tambahnya lagi.
"Berisik Chaca... Orang gak senyum juga udh banyak yang suka sama aku gimana kalo aku senyum coba" jawab Taira santai sembari memunculkan sifat narsisnya sedikit.
Chaca hanya bisa terdiam karena yang di bilang sahabatnya ini memang benar adanya, yah Chaca adalah sahabat Tiara sejak SMP atau mungkin hanya Chaca yang menganggap Tiara sahabat karena Tiara menganggap dirinya sebatas teman...tapi Chaca nggak marah toh dia juga tau alasan Tiara bersikap gitu ke dia, percakapan mereka hanya selesai sampe situ aja ya karena Chaca ngajak Tiara ngomong tuh biar dia nggak ngantuk.
Setelah beberapa menit terlewat akhirnya pelajaran pun selesai di gantikan dengan jam istirahat yang di susul para siswa-siswi berhamburan ke kantin untuk mengisi perut yang keroncongan.
-------------------------------------------
Sekarang Tiara lagi mau menuju ke kantin tentu saja dengan Chaca di sebelahnya yang tengah asyik mengoceh hal-hal gak berguna... menurut Tiara.
"Ish, Chaca itu mulut atau mercon si berisik banget nyerocos mulu...tu tuh liat air liur kamu sampe kemana mana" gemas Tiara kepada Chaca.
Chaca pun berhenti berbicara hal-hal nggak jelas dan mengubah raut wajahnya yang tadinya ceria jadi menekuk karena kesal dengan Tiara "ih kamu tuh... Masa mulut Chaca yang sexy ini di bilang kaya mercon" balas Chaca sembari menatap tajam Tiara, yang hanya di balas dengan tatapan dan muka datar Tiara.
"Apa? Mau ngambek...shilakan aku nggak peduli" ucap Tiara setengah mengangkat alisnya dan melenggang pergi dari hadapan Chaca.
"Y-Yak! Tiaraa...aaa...nggak ko aku nggak ngambek serius, tungguu!" Jawab Chaca dengan panik dia takut kalo citra marah sama dirinya, padahal siapa yang salah dia juga yang kena.
•
•
•
•
DI KANTINKesan pertama saat Tiara menginjakan kakinya di kantin adalah dirinya menjadi pusat perhatian, berjalan dengan anggun serta dengan kepala yang terangkat sedikit angkuh lalu berjalan ke meja yang masih kosong untuk dirinya sendi- ah dia hampir melupakan Chaca...yah untuk dirinya dan Chaca.
Saat sudah sampai di depan meja kosong dirinya tidak langsung duduk akan tetapi berhenti lalu mengangkat tangannya dan menekan dahi Chaca agar dirinya berhenti berjalan."Awww...astaga Tiara nggak usah neken-neken jidat mulus Chaca dong sakit tau" rutuk Chaca kepada Tiara "emang nya kita mau apa sih pake acara berhenti segala" lanjut Chaca sembari mengusap-usap dahinya yg sakit katanya.
"Kau beli makanan" ini perintah bukan pertanyaan.
"Yak...kenapa harus aku, kamu kek gantian ak-...YAK!" Belum sempat Chaca menyelesaikan ucapannya dirinya sudah di dorong menjauh oleh Tiara.
"Hus hus cepetan ntar keburu abis makanannya...kaya biasa ya Cha" usir Tiara kepada Chaca sekaligus memerintah nya.
"Ih iya iya bawel, santai aja kali nggak usah dorong-dorong ntar kalo aku jatuh kan nggak elit banget" gumam kesal Chaca kepada Tiara dan melenggang pergi untuk memesan makanan ke ibu kantin.
Setelah kepergian Chaca datanglah beberapa siswa-siswi dan menyapa Tiara secara ramah yah jangan tanya siapa mereka tentu saja 'T-Sky' penggemar berat dari salah satu personal 'black sky' Tiara sang vocalis, mereka datang bukan tanpa tujuan akan tetapi meminta tanda tangan lalu mengajak Tiara berfoto bersama, Tiara tak menolah juga tak menerima dirinya hanya diam memperhatikan, sulit memang menjadi seorang populer.
Keadaan di meja Tiara sudah sangat ramai karena fans-fans nya, di tambah beberapa dari mereka bertengkar hanya karena posisi yang ingin dekat dengan Tiara sangat berisik dan berantakan jangan heran karena fans dari seorang Tiara rata-rata bar-bar semua dan toxic, Tiara sendiri tidak tau kenapa dia mempunyai fans yang sebegitunya, jika di lihat baik baik Tiara mirip dengan gula yang di kerubungi oleh lautan semut.
"Sial, ini sangat sesak dan tidak nyaman" batin Tiara sembari mengutuk para fans nya tersebut. Dirinya juga tidak bisa melarikan diri, bergerak saja tidak bisa.
Di saat suasana semakin ricuh karena perdebatan antara para fans dirinya di legakan dengan kemunculan Chaca dan segera meminta tolong untuk mengusir mereka.
"WOI... MINGGIR-MINGGRI AIR PANAS AIR PANAS, BUBAR BUBAR" itu suara Chaca bagaikan sebuah toa di tambah suara melengking nya membuat telinga berdenging, karena tidak tahan dengan teriakkan Chaca merekapun membubarkan diri dengan tidak rela.
"Thanks Cha...kau tu bagaikan bodyguard pribadi" ujar Tiara pada Chaca setelah para fansnya membubarkan diri.
"Yo masama Sans aja, kek sama siapa" balas Chaca lalu mendudukkan dirinya tepat di depan Tiara, posisi duduk mereka saling berhadapan satu sama lain.
"Mmm..keliatannya enak duh duh jadi laper" girang Chaca sembari menghirup aroma dari baksonya yang terlihat menggiurkan sampai air liur nya ingin menetes.
Tiara hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan teman satunya ini sungguh tidak anggun, Tiara pun mengabaikan kelakukan Chaca dan hendak memakan makananny-
'plas'
Niat untuk memakan makanannya harus di tunda karena seseorang telah menumpahkan segelas teh panas ke tangannya.
"Apa-apa ini!"
Bersambung...
Kawan-kawan maaf ya kalau ceritanya gak nyambung karena saya lagi sibuk dan ini ide muncul secara acak dari pikiran ku, maaf juga kalau ada typo yang bertebaran, see ya di next chapter jangan lupa buat vote cerita ku kalau kalian suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
HA-TI [On Going]
Teen FictionCerita ini murni karangan saya sendiri, dan cerita ini juga cerita pertama saya jadi bila ada kesalahan atau kesamaan mohon di maklumkan beri teguran dan mohon bantuan atau sarannya. Kisah ini bercerita tentang : 'Si kaya yang di bully dan Si sede...