YM ~ 1

2 0 0
                                    

Seorang gadis baru saja melangkah masuk ke dalam rumahnya, lebih tepatnya disebut nerakanya. Baru saja ia masuk ia langsung disambut dengan teriakkan dari arah dapur, dan tatapan sinis dari beberapa orang yg sedang nonton TV di ruang tamu.

"HELLEN CEPAT KE SINI!!"

Yap, gadis dengan netra coklat dan rambut berwarna coklat tua yg di ikat kuda itu adalah Hellena Delandra. Putri kedua dari keluarga Delandra. Gadis yg selalu di perlakukan sebagai pembantu di rumah yg seharusnya menjadi tempat ternyaman buatnya.

"Iya ma?" Jawab Hellena setelah sampai di dapur dengan tergopoh-gopoh.

"Nih, cepet ya! Kita semua udah pada lapar" ketus Dina sambil menyerahkan beberapa peralatan masak kepada Hellena.

"Tapi ma, aku banyak tugas hari ini" jawab Hellena berharap mamanya bisa mengerti, tetapi itu hanyalah harapannya saja, yang ada mamanya malah memarahinya.

"Gak ada tapi tapian! Kamu itu masih untung kami kasih makan, malah ngelunjak. Cepet masak!!" Ujar Dina dan berlalu menuju ruang tamu, duduk bersama tantenya dan sepupunya yg memang beberapa hari ini sedang berkunjung ke rumahnya.

Hellena hanya bisa mengehembuskan nafasnya untuk menahan emosinya. Ia mulai melakukan aktivitas masak memasak.

Hellena tersenyum puas melihat hidangan yg ia masak tersusun rapi di atas meja. Lalu berjalan menuju dapur, menyimpan celemeknya dan segera pergi ke kamarnya untuk membersihkan diri.

Setelah selesai membersihkan diri, ia berjalan ke arah meja rias dan mulai melakukan rutinitas yg dilakukan orang orang setelah membersihkan diri.

Mengeringkan rambut dan memakai beberapa produk Skincare yg dibeli dengan uang hasil jerih payahnya sendiri. Hellena memang bekerja di sebuah caffe dekat sekolahnya, tetapi ia hanya bekerja di hari sabtu dan minggu.

Lalu yg terakhir ia memakaikan salep ke beberapa area di badannya, dari kaki hingga punggungnya. Sesekali ia meringis kala memar yg disentuhnya itu terasa nyeri.

Keluarganya bukan hanya menganggapnya sebagai pembantu, tapi juga sering memperlakukannya dengan kasar. Pada saat keluarganya melakukan kekerasan, yg ia bisa hanya pasrah dan menangis dalam diam.

"HELLENAAA!!"

Terdengar teriakkan dari samping kamarnya, ia tau siapa pemilik suara tersebut, Hellena lalu berjalan ke arah kamar yg terletak disebelah kamarnya setelah mendengus kesal.

"Iya kak?" Tanya Hellena setelah masuk ke dalam kamar Hana.

Hana Delandra, putri pertama dari keluarga Delandra. Manja dan suka berfoya foya itulah sifatnya.

"Kerjain tugas gue!!" Ucap Hana dengan nada perintah sambil meletakkan setumpuk buku di meja riasnya.

"Kak, gue ada tugas, apa gak bisa kak Hana kerjain sendiri?" Tanya Hellena, dalam hati ia sudah sangat kesal dengan kakaknya ini.

"Lo nyuruh nyuruh gue?!" Ujar Hana dengan nada yg sedikit tinggi.

Hellena hanya diam, ia menatap Hana dengan malas. Masih diam, ia mengambil tumpukan buku itu dan mulai berjalan keluar.

"Malam ini harus selesai, gue gak mau tau. Karena malam ini gue ada party dan tugas itu deadlinenya besok." Peringat Hana sambil memasang masker wajah di depan meja riasnya.

Hellena hanya diam dan melanjutkan jalannya menuju ke kamarnya. Ia meletakkan tumpukkan buku itu di atas meja belajarnya, menghela nafas lelah. Lalu ia mulai mengerjakan tugas Hana, membuka satu persatu buku dan membacanya dengan teliti.

"HELLENA!!"

"Astaga apalagi.." Hellena menghembuskan nafasnya kasar dan meletakkan kepalanya di atas meja sebentar sebelum berjalan menuju ke pemilik suara yg sekarang masih teriak teriak memanggilnya.

HELLENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang