01

29 3 3
                                    

Happy reading...

"Pertemuan adalah awal dari perpisahan."
-Rachell Odiana-

"Maaa," terdengar sesenggukan dari suaranya. Jelas bahwa anak kecil itu sedang menangis, melihat bayangan di depan nya yang sedang terbaring berusaha berdiri.

Bayangan di depan nya berusaha menggapai anaknya dengan merentangkan tanganya dan berhasil mengelus kepala hingga pipinya. "Gapapa, Achel anak baik kan? Ayo nurutin mama, lari! Cepatan lari!" Berusaha mendorong anak di depannya dan terus mendorong.
"LARI RACHELL!!"

.

.

.

BRRR....BRRR....BRRR


Sebuah tangan keluar dan berusaha mencari keberadaan dari elektronik berbentuk kotak yang dari tadi terus berbunyi. "Hng? Udah pagi?"
Bayangan dari balik selimut, akhirnya keluar dan menampakkan setengah badan dari perempuan dengan wajah rupawan itu.

"Lagi? Udah yang keberapa kali ini?" Perempuan itu mengucek mata nya, masih mengumpulkan setengah kesadaran nya. Mengecek handphone nya dan, "HAH??!! UDAH JAM SEGINI?!!"

Yap! Hari ini adalah hari dimana murid pindahan masuk! Dan dia yang bertanggung jawab, bahkan sebelum sebelum nya para guru telah mengingatkan padanya untuk datang ke sekolah 30 menit lebih awal. Dan sekarang handphone nya menunjukan pukul 06.00! Yah, meskipun dia bukan Ketua OSIS ataupun anggota OSIS, tapi sebagai murid yang dipercayai banyak guru, bagaimana Ana bisa menolaknya?

"Arghh, sempat sempat nya ketiduran." Kata Ana mengacak rambutnya frustasi. Segera beranjak dari kasur dan mengambil seragam sekolahnya yang tergantung di lemari, bergegas ke kamar mandi.

Rachell Odiana, atau biasa dipanggil Ana, adalah murid SMA Galaksi. Bisa dibilang kutu buku modern. Kutu buku adalah orang yang sangat suka membaca. *Sedangkan kutu buku modern adalah orang yang suka membaca tapi hanya untuk hal hal yang baru atau yang menyangkut modern. Sama halnya dengan Ana, dia suka sekali membaca tapi hanya untuk buku yang menyangkut modern atau zaman sekarang. Saat disuruh membaca buku yang jadul( jaman dahulu ), Ana pasti akan menolak. Pasti!

*kutu buku modern disini itu menurut saya ya. Jadi kalau misalnya ada yang punya pendapat sendiri atau dari google beda. Itu terserah kalian. Tapi disini menurut saya.

Meskipun hanya membaca buku yang modern, Ana terbilang pintar. Membuat para kutu buku kelas keheranan. Jelas jelas mereka membaca lebih banyak, bagaiman Ana bisa lebih pintar dari mereka? Membuat beberapa orang beransumsi Ana menggunakan hal-hal kotor. Tentu saja ansumsi mereka tidak mendasar, lagipula ngak ada bukti. Dan Ana juga baik kepada semua orang, membantu sebisa mungkin yang ia bisa. Jadi, bagaimana mungkin ansumsi itu benar?

Ana berdiri di depan cermin, menyisir rambutnya dan mengikatnya menjadi ikat satu tengah. Dan segera mengambil tas dan kuncinya saat dikiranya sudah rapi. Mengunci pintu rumahnya, dan bergegas berlari ke halte bus. Tak lama, Ana sudah sampai di depan halte bus yang sudah diisi dengan banyak orang yang mengantri masuk ke dalam bus. Dalam hatinya, Ana bersyukur bus nya belum jalan, kalau tidak, ah tidak, tidak, Ana tidak ingin membayangkan bagaimana ia akan mengandalkan kedua kakinya untuk berlari hingga ke sekolah. Mungkin ia akan pingsan sesampainya di sekolah.

Ana duduk terlebih dahulu, menunggu hingga antrean di depan selesai sambil mengatur nafas nya terengah-engah. Mengambil handphone di tasnya, dan jam sudah menunjukan pukul 06:20. Setidaknya masih keuber, pikir Ana menghela nafas. Memasukan handphone nya kembali ke dalam tas. Dan melihat ke bawah, memastikan bahwa ia memakai kaus kaki yang benar. Sebelum menyadari ada kaki lainnya di samping kakinya. Ana melihat ke samping, terlihat seseorang di sampingnya. Dia dari tadi udah ada disini?, pikir Ana. Bagaimana ia bisa tidak menyadarinya? Ana memperhatikan kembali orang di samping nya, memastikan bahwa dia adalah orang asli.

CoffeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang